Monday, November 7, 2011

You don't know my feelings [Chapter V]

Title : u don't know my feelings
Genre : #cari sendiri XP
Cast :

- choi hye sun
- lee hong ki (Ft Island)
- key (SHINee)
- song seunghyun
- lee jonghoon
- lee jaejin
- choi minhwan

part 1

Hye sun terpaku di depan sebuah pintu ruangan, dimana di dalamnya ada seseorang yang menanti sosoknya, sambil meneteng makanan dengan lauk utamanya ayam goreng.
Hanya itu yang di sisakan para lelaki tadi, setelah sarapan.

Pasalnya, minhwan mengasumsi 4 porsi ayam goreng.
Ckckckck

hye sun berdiri terpaku seperti itu sudah 5 menit berlalu, bukan karena memikirkan.. 'jatah makanannya mana', tapi, ia masih termangu, ternyata dirinya semalam dirawat oleh seorang hongki. Betapa, tingginya asanya kini, asa tentang hongki sebenarnya menyukainya juga.

Eeergh! Perasaannya ini sebenarnya, bisa membekukan hatinya sendiri.
Hye sun tak mampu menanggung beban perasaan yang terus mengambang di relung hatinya.

Hye sun menghela napas, di ketuknya pintu kamar seunghyun itu tapi perlahan.
Tak ada yang menyahut.

Hye sun mengumpulkan puing-puing keberaniannya demi membuat pertahanan pada mentalnya.
Wajah hye sun memerah dan tersipu, saat dilihatnya sekujur jasad tergeletak di atas ranjang hitam pekat itu.
Wajah jasad itu begitu pucat, wajahnya begitu memanggil untuk di kasihi.
Sekujur tubuhnya, telah tertutupi selimut hitam kecuali hanya wajahnya yang nampak berbentuk lingkaran.

Hye sun melangkah gontai, ia berdiri di belakang pintu setelah ia menutupnya.
Di seberang dalam ruangan yang remang, karena jendelanya di tutupi korden hitam sehingga membiaskan warna gelap yang berkombinasi dengan cahaya itu, sosok hongki sedang lelap dalam dunianya.
Hye sun tak berani melangkah, ia takut akan membangunkan sang main vocal tersebut. Akhirnya, ia terpaku di tempat berdirinya. Ia hanya sanggup memandangi wajah tampan sekaligus cantik itu dari sini.

Mianhae, oppa.. Hye sun berkata lirih dalam benaknya

"mau sampai kapan, kamu akan berdiri di sana, oeh? Aku kelaparan setengah mati!!" tiba-tiba saja jasad itu berseru dengan nada kesal.

Hye sun yang tadinya terbuai dengan hidangan atas wajah hongki itu, terkejut setengah mati.
Karena Tak ada tanda-tanda siuman lelaki itu dari dunia tidurnya.

Kapan ia bangun? Apa jangan-jangan ia tidak tidur, oeh?, Pikir hye sun. Perasangka negatifpun mulai tumbuh seiring ia kebingungan mencari penjelasan tentang ini semua

Hye sun melangkah perlahan ke arah ranjang 2x1 meter itu sambil meneteng konsumsi yang akan di hidangkan untuk sang main vocal itu.
Diraihnya kursi terdekat, lalu ia duduk diatasnya tepat setelah menggeser kursi itu ke samping ranjang, sejajar dengan kepala hongki.

"sejak kapan bangunnya?" tanya hye sun dingin, walaupun ia sedang berusaha keras mengatur degup jantungnya yang semakin tak karuan.
"daritadi aku tidak tidak bisa tidur, jadi, kesimpulannya.. Sejak kau datang aku tidak tidur"

#jedyar

betapa besar rasa malu yang kini, hye sun harus tanggung.

"oh" hye sun hanya sanggup ber-oh, membentuk huruf "o" dengan mulutnya.

"apa yang kau lakukan dari tadi? Kau memperhatikanku? Jangan bilang, kau naksir padaku?!"

hye sun kikuk. Jawaban apa yang harusnya ia katakan?

Sempatnya, ia berkata seperti itu padahal dalam keadaan seperti itu.



"aish.. Oppa mau aku suapi atau makan sendiri?" hye sun mengelak dari pertanyaan yang di sodorkan hongki.

Perlahan, lelaki itu berangsur bangun dari posisinya dan dibantu tangan lembut hye sum.
Tapi, ia jatuh lagi.

Hye sun dengan baik hati menawarkan diri, "hm.. Gak usah di paksain.. Ntar mati gimana? Aku juga yang repot?! Aku suapin aja ya?"
hongki manggut-manggut setuju.

Dimulailah, adegan hye sun menyuapi makanan favorit minhwan itu kepada hongki dengan sabarnya.
Sesekali. Hongki merengek minta minum, komentar banyak dan sedikitnya nasi yang di sodorkan hye sun kedalam mulutnya, atau mengomel panjang hanya karena ada tulang yang ia gigit.

Deg-deg-deg

walaupun begitu, adegan ini memuaskan pada kedua belah pihak.

Suara degupan jantung yang semakin kencang dan tak beraturan.
Tatapan mata yang selalu terjadi, menimbulkan kesan damai untuk keduanya.
Dan wajah prihatin, khawatir yang membuat ketragisan menjadi damai. #author beg0' buat kata"

"kau sudah sarapan?" akhirnya hongki bertanya, bukan untuk berkomentar langkah kerja hye sun menyuapinya.

Hye sun menangguk.

Hongki menatap makanannya yang tinggal setengah porsi.
"kau makanlah.. Aku sudah kenyang"
"makanannya hanya bersisa ini saja." hye sun berkata dengan penuh ketragisan pada wajahnya

"anak kucing itu pasti makan lebih dari 1 porsi" hongki merutuk kesal sendiri. "kau makan saja itu"

makan bekas orang lain?
Hye sun paling anti dengan makanan bekas.

Hye sun terdiam, sambil memandangi makanan itu.

#grr
gemuruh yang berasal dari lambung hye sun, membuat dirinya dan hongki terkejut. Lalu hongki terkekeh, "apa mau di suapin?"

hye sun hanya sanggup mengutuk dirinya sendiri dalam kalbunya, di depan hadapan sang main vocal Ft Island itu!

Aiesh... =="
dia sakit! Tapi, sempat-sempatnya menggoda!
Aish.. Dasar lelaki!!

"gak usah!" hye sun menyeru dengan kesal

hongki cengengesan senang,
"gimana? Kalau gak jadi?! Selesaikan tugasmu menyuapiku! Tanpa sisa" tutur hongki.

Eh? Dia itu lupa sakit ya?
Mengancam dalam keadaannya seperti itu.

part 2

"biar aku makan sendiri?!" hye sun menatap tajam konsumsi yang tak berdosa itu.
Lama ia menatapnya.

Tak disadarinya, hongki bangun dari posisi tidur yang letak kepalanya agak tinggi, lalu ia menyandarkan dirinya kebelakang dengan menumpuk bantal di belakangnya agar tulang belakangnya tak sakit, terasa lebih rileks.

"sini!" hongki merampas makanan itu dari penguasaan hye sun. "Aku bilang di makan?! Bukan di tatap, sampai melotot!" omel hongki tanpa melihat ke arah hye sun, malah ia berkutat dengan sendok.

"a'" hongki membuka mulutnya, maksudnya agar hye sun mengikutinya... Saat hongki menyuapi sesuap ke mulut hye sun.

Saat itulah... Tatapan kedamaian itu terpancar dari keduanya.
Menabur benih cinta diatas tanah kering yang akan menumbuhkan tumpukan buahnya. #sponsor doang... Kalimat ini d remove sajalah.
Degup jantungpun mengobrak-abrik konsentrasi, hanya terpaku pada sosok di hadapannya.

Hye sun membuka mulutnya, walaupun dengan rasa enggan menumpuk dalam kalbunya.

Tapi, apa boleh buat??!
Lee hongki yang akan menyuapinya?!
Ini mungkin saja.. Karunia dari-Nya.. Dan tak boleh di tolak.

"aaa'"
hye sun memperhatikan tangan yang terulur yang di pangkalnya memegang sendok, gemetaran?!

Hye sun terkekeh, sambil membungkam ,mulutnya dengan telapak tangannya.
Hongki malah bingung dengan sikap wanita yang ada di hadapannya itu.
"apa yang kau tertawakan?"
"kau gemetaran oppa.. Apa kau... Kau deg-deg-an...????" hye sun menggodanya.
Hongki termangu sebentar.
"gemetar? Itu.. Karena aku sakit, pabo!"

#tak

hongki menjitak kepala hye sun yang tak berdosa itu.
"apa yang baru kau lakukan, oeh?!" hye sun mengelus-elus bagian kepalanya yang menjadi korban.
"tak ada?!" hongki menghiraukannya.

"oia... Aku boleh bertanya?" wajah hongki melembut, membuat hye sun malah penasaran.
"ah, ne.."
hongkipun mulai menyuapi hye sun sambil ia berbicara, "apa kau menyukai key?"
hye sun tersedak, ia lekas meminum seteguk minuman. Lalu menjawab, "ne.. Hanya sebatas oppa.. Wae?"
hongki menghela napas, " jonghoon? Apa kau menyukainya?" ia bertanya hati-hati, sambil terus menyuapi hye sun.

"aiesh... Wanita mana yang mau menyukainya?! Dia horor gitu?!" hye sun berdecak heran.
"oh." hongki manggut-manggut setuju.
Toh, memang itu nyatanya.

*ngeeek
pintu kamar itu tergeser sendiri.

Sepertinya ada angin, pikir keduanya.

Hye sun menyeberang lalu menutup pintu dan kembali lagi.

"benarkah?" hongki meyakinkan, saat hye sun kembali duduk di kursi tadi. Setelah meneguk air 'berdua'.

"heh! Kamu minum minuman ku!" hongki berseru sambil menuding gelas yang telah kosong hanya dinding gelas itu yang lembap.

Hye sun mengangkat alis kanannya, lalu mendengus.

Kenapa manusia ini begitu menyebalkan!, hye sun mengutuk hongki dalam benaknya.

"aku akan menggantinya!" hye sun berbalik sambil berceloteh kesal dalam benaknya dan menenteng gelas kosong itu.

Tapi, baru selangkah hye sun melangkah, hongki mencengkeram lengan kiri hye sun.
Ia menahan agar hye sun tidak pergi.

part 3

Hye sun terpaku dalam posisi berdirinya.

Deg-deg

kalau di drama.. Biasanya adegan ini, menandakan bahwa sang lelaki akan menyatakan cinta.

Hye sun berbalik, menatap lembut ke arah sang main vocal Ft Island tersebut.
Lihatlah.. Wajah pucat itu menyungging senyuman.
"jangan lupa... Bawa dua gelas?! Untukku satu, dan satu lagi untukmu" hongki berkata sepolos-polosnya.

Ia meluluh lantakkan asa hye sun yang telah membumbung tinggi.

Hye sun menghela napas.
Ia kecewa. "ne"

ia pun hilang di balik pintu, lalu kembali lagi ke dalam kamar sambil menenteng 2 gelas kaca.

"ini untukmu.." hye sun meletakkan segelas air yang berisi seperempat air dengan ukuran segelas diatas meja, tepat di samping ranjang.
"dan ini untukku" ucap hye sun, ia juga meletakkan jus jeruk di atas meja yang sama.

"heh?! Kok aku di kasih air?" hongki melirik ke jatahnya. "sedikit pula.. Apa maksudmu!"
"kau tidak memesan apapun" hye sun berkata acuh.

Hongki mendengus kesal.
"eh.. Kau bisa bermain seperti ini?"
ia menjulurkan kedua telunjuknya.
Hye sun termangu.
"permainan apa itu? Sepertinya jadul..." tutur hye sun sekenanya.
"sini aku ajari?! Orang yang pintar, pasti bisa main permainan ini.. Terutama orang yang suka dengan matematika"
ucapan hongki benar - benar menantang hye sun untuk berduel.

Kalau hongki sudah berkata seperti itu, seorang hye sun mana mungkin menolak.
Ia langsung menerimanya. "baiklah"

hongkipun mengajari wanita di hadapannya itu, bagaimana cara kerjanya permainan itu. #permainan ini bener'an seru! Cuman author males ngebahas gimana cara mainnya. Permainan ini lumayan populer di kls author
'kekek'

Lalu permainan regional secara resmi antara hongki dan hye sun di mulai.

Putaran pertama, sebagai pemain muda.. Hye sun kalah.
Putaran kedua.. Hongki kalah telak!

Betapa senangnya, hye sun saat mengalahkan hongki.
Ia terkekeh, meragukan kepintaran pemain seniornya itu.
"aku kalah karena sulit berkonsentrasi dalam keadaan sakit! Jangan remehkan aku!" hongki berseru dengan wajah congkaknya.
Hye sun mengabaikannya.
Permainan itu terus berlanjut... Sampai keputaran 25... Hye sun terus memenangkan permainan itu.
"hohoho... Setidaknya itu membuktikan aku pintar matematika" hye sun berkata bangga dengan wajah sombongnya sambil ia mengacungkan kedua telunjuknya dan digoyang-goyangkan.

Mereka sama-sama congkak =="

hongki mendengus kesal.
Ia sebagai senior dikalahkan oleh juniornya, setelah putaran pertama.
Padahal dirinya lah... Yang paling jago di seantero apartemen itu, hayawan (hewan) tidak masuk hitungan.

Keduanya terdiam sebentar.
Hye sun meminum jusnya sampai bersisa setengah gelas.
Tiba-tiba hongki merampas gelas berisi jus, saat hye sun akan meletakkannya di atas meja.
Lalu ia meneguknya sampai tak bersisa.

"eh? Kau ambil jatahku!" hye sun merengek, menatap kasihan pada gelas tak berdosa yang telah kosong itu diatas meja, setelah hongki meletakkan di atas meja itu.
Hye sun mendengus, karena hongki tak mengindahkan ucapannya.

Setelah terdiam sebentar, hye sun mulai dingin auranya.. Malas 'bercek-cok' lagi dengan lelaki menyebalkan di hadapannya.
"oppa.. Aku mau bertanya tentang seungi... Boleh?"
hongki menatapnya curiga.

Hye sun hanya berpikir, obrolan ini bisa mengalihkan 'obrolan sepi' dari keduanya.
"ne.. Ada apa dengannya?"
"hm.. Dia itu manusia'kan?! Tapi, hatinya seperti iblis?! Apa mungkin.. Dia itu iblis yang menjelma menjadi manusia?!" hye sun berkata sekenanya dengan wajah sepolos-polosnya!

*ngeeek
pintu kamar itu bergeser untuk kedua kalinya.
Hye sun menoleh ke arah pintu yang berdosa itu.
"aku kunci saja ya?"
"jangan! Ditutup biasa saja.. Tapi jangan di kunci... Aku takut kalau terjadi sesuatu diantara kita."
hye sun menatapnya aneh, 'apa maksudnya?'
hye sun tak mengindahkan perkataan hongki, hanya melakukan apa yang ia katakan.

Setelah menutup pintu, hye sun kembali duduk di singgasananya.
"benar'kan apa yang kukatakan?"
hongki termenung sebentar, "sepertinya iya?! Dia seperti anak kecil.. Cepat marah dan nangis?!"

eh? Nangis?
Ah iya?! Saat di taman hiburan, hye sun menabrak seunghyun yang dalam keadaan sedih. Matanya berkaca-kaca.

"oh iya.. Belakangan ini.. Kalian benar-benar akur... Apa kalian..?"
"kami pacaran" ucapan hye sun itu terdengar seperti pernyataan, bukan pertanyaan untuk memastikan jika hongki akan mengatakan seperti itu.

#jedyar
wajah hongki mengeras seketika.
"aku bohong. Wanita mana yang menyukai iblis kecil seperti dia.. Bocah licik!"

wajah hongki seketika memancarkan aura bahagia + setuju.

"oh iya?! Untuk apa oppa.. Bertanya seperti itu?"
"gak ada.." hongki menjawabnya sekenanya.
Ia menatap lembut hye sun, "sudah punya namjachingu?"
"siapa?" hye sun tak mengerti, pertanyaan itu menjurus ke siapa.
"anak ayam di samping apartemenku?! Kamulah?!" hongki menjawab kesal.

Bego'nya stadium akut! Hongki mengutuk wanita itu, dalam benaknya.

"aku?... Belum. Wae?"
"oh..." hongki manggut-manggut.
"calon ada... Tapi, dia itu lelaki yang bego'nya stadium akut. Parah! Rese'nya juga" tutur hye sun, berkata sekenanya.
Hongki tercengang.
"dia tampan'kan?"
"cantik malah... Aku juga kesulitan mendefinisikan wajahnya itu."
hongki tercengang untuk kedua kalinya.
"oh iya.. Kalau oppa? Wanita yang kemarin itu siapa? Dia seperti..."
"bukan-bukan... Dia luna, fans beratku... Jangan salah paham" hongki berkata seperti itu, seperti hye sun telah salah paham dengannya. Berharap agar hye sun percaya bahwa antara ia dan luna hanya hubungan antara idola dan fans.
Wajah hongki panas.
"oh.."
"calonku juga ada... Dan ia seorang wanita... Tapi, ia lelaki atau wanita... Ia seperti lelaki, mengesalkan?!"
"ada ya yang seperti itu?"
hongki mengangguk.

mereka terdiam sebentar.

"kita ngapain ngomongin hal seperti ini?! Gak penting-"

part 4

Keduanya terdiam, rasa canggung mulai menyelubungi keduanya.

Hongki meminum jatahnya, lalu menghela napas.

"kenapa diam?"
hye sun terlonjak.
"apa?" hye sun tak mendengar ucapan hongki.
"kau sudah mandi? Dari tadi ada bau aneh..."hongki mencibir.

Hye sun menatapnya ganas, "belum. Gimana mau mandi?! Gak ada baju ganti" hye sun menjawabnya dengan penekanan di tiap katanya, saking kesalnya.
"kau mandi sana?! Pilih bajunya di kamarku... Sementara pakai bajuku... Kau benar-benar bau.." hongki memvonis wanita yang ada dihadapannya itu.

"kamar oppa yang mana?"
"yang semalam tempat kau tidur! Pergi sana!" hongki mengusir hye sun.

Hye sun terkesima.
Kamar yang di tidurinya semalam itu.. Kamar sang main vocal Ft Island!!

Hye sun pun dengan gontai dan hentakkan kaki ditiap langkahnya, berkesan kesal berjalan keluar kamar.
Walaupun, ada rasa senang yang membuncah dalam benaknya.

Hye sun duduk di atas kasur empuk didalam kamar mencolok itu.
Kamar yang semalam, tempat ia tiduri.
Kamar yang selama ini, tempat orang yang ia sukai itu, tertidur di dalamnya.

Di elusnya kasur itu, lalu menerawang ke setiap sudut kamar itu.
'bau' hongki menjadi atmosfer di dalam kamar mencolok itu.

Hye sun membuka perlahan lemari pakaian hongki.
Ia mengambil satu persatu pakaian itu lalu dihirupnya aroma bau hongki.
Hye sun tersenyum sendiri.

Betapa bersihnya, lelaki yang ia sukai itu. Berbanding terbalik dengan dirinya.

************

hye sun kembali lagi ke kamar seunghyun dimana sosok hongki, terakhir tergeletak di atas ranjang hitamnya.

Tapi.. Sosok hongki tidak ada lagi di sana.

Hanya ada sepucuk memo di sana.

************

tidak salah, ia memilih untuk meminjam jaket hongki yang berwarna hitam dengan corak tengkorak, ia bisa terus-terusan menghirup aroma hongki yang terus melengket di jaket itu.

Sesuai isi memo itu, memo yang di tinggalkan hongki.
Hari ini, tepatnya setelah hari itu.
Hari yang paling menyenangkan, bahagia dalam hidupnya, karena ia bisa seharian bersama sang main vocal Ft Island tersebut, hye sun pergi ke taman hiburan!
Ya! Tempat pertama kalinya ia bertemu dengan sang main vocal itu.

Celana jins, jaket dan topi bertengger di atas kepalanya, sebagai penyamarannya.
Ia tidak ingin memakai kacamata ataupun masker. Takutnya akan terlalu mencolok dan dicurigai.
Bukankah itu akan merepotkan lagi?
Walaupun, Ia terlihat seperti laki-laki. =="

Hye sun belok kanan, belok kiri, melewati berbagai sarana permainan disana.
Ia memang sudah hafal setiap sudut, alat bermain yang ada di taman hiburan miliknya itu.

Hm.. Itu dia.

Di bawah pohon rindang, sebuah bangku panjang terletak di bawahnya.
Sehingga, menghadang sergapan sinar petang bagi siapapun yang mendudukinya.

Seorang hongki sedang duduk di atas bangku panjang itu bersama seseorang.

Entah siapa...
Mereka duduk membelakangi hye sun yang datang dari arah belakang.

Hye sun terpaku sebentar, memperhatikan siapa yang bersama hongki.


part 5

Hye sun mematung.
Ia Masih memperhatikan seksama, siapa yang bersama hongki disana.

Hongki masih asik bersendau gurau dengan orang yang bersamanya.
Mereka tertawa lepas, yang jelas... Mereka benar - benar heboh.
Hongki tak bedanya dengan hye sun, topi hitam bertahta di atas puncak kepalanya.
Sedangkan 'orang yang berada disamping hongki' itu dibaluti jaket, termasuk kepalanya ditutupi tudung jaket.

Hye sun tak bisa melihat siapa yang bersama hongki.
Akhirnya, ia mundur lalu berjalan ke arah bangku panjang yang sama dengan bangku yang diduduki hongki, tapi dengan pandangan selalu memantau hongki.

Ah... Dia itu siapa! Mereka akrab sekali ==", pikir hye sun.

Pikirannya sudah melayang kemana-mana, lalu menciptakan berbagai prasangka atas... Siapa orang itu, apa dia lelaki atau wanita, apa dia yeojhachingu hongki yang akan dikenalkan kepadanya atau... Bla-bla..
Prasangka itu terus terlahir, seiring sifat 'penasaran' hye sun semakin akut.

Hye sun duduk di bangku panjang, dan di teduhi pohon rindang... Tempatnya tak terlalu jauh dari tempat yang diduduki hongki.
Sehingga, hye sun bisa memantaunya dari jauh.

Lama... Berkali-kali hye sun mengintip pada benda yang melingkari tangannya untuk menunjukkan, 'kini jam berapa? Menit keberapa? Detik keberapa?'

hye sun yang konsentrasinya habis untuk mengawasi 'sang main vocal' tersebut, tak menyadari bahwa ada seseorang... Oh bukan, seseorang! Tapi, kawanan... yang juga sedang mengawasinya.
Bedanya, mereka mengawasi hye sun dengan jarak dekat. Ya! Tepat disamping hye sun duduk.

"DYAR!!!!" seunghyun mengejutkan hye sun yang sedari tadi ia perhatikan.

Hye sun terkejut setengah mati. Refleks ia langsung berdiri, lalu meninju lengan atas seunghyun, "argh! Kau mengagetkanku!" hye sun berseru lantang.
Saat itupula ia baru sadar, jika ia sedang dalam misi 'mengawasi' lee hongki dengan 'siapapun yang sedang bersamanya kini', maka.. Hye sun menurunkan oktaf suaranya. "apa yang kau..."
saat itu pula, hye sun menangkap sosok jaejin dan minhwan ada dibelakang seunghyun, kini mereka menengahi seunghyun. "apa yang kalian lakukan disini?" hye sun mengulang pertanyaannya, tapi.. Kata ganti orangnya saja yang ia ubah.

"kita lagi ngawasin... Hongki oppa ama yeojha lain!" minhwan menyeru dengan wajah yang sulit di didefinisikan, sambil menunjuk ke arah dua orang yang sedang duduk di atas bangku panjang.

#plak
serasa baru ada yang menampar wajah hye sun! Tepatnya, menampar perasaannya...
Pernyataan itu benar-benar membuat hye sun bisa pingsan di TKP... Tapi, setelah pernyataan itu... Di tambahkan, bahwa 'yeojha yang bersama dengan lee hongki itu, memang yeojhachingu nya!!' sesuai prasangka ciptaannya sendiri.

"jinjja?"ia bertanya dalam suara ragu dan bergetar. wajah hye sun berubah tragis.

"noona lihat saja sendiri..."

hye sun memanyunkan bibirnya ke depan, seperti ingin mengecup plus dengan wajah yang meratap, "bagaimana aku tahu! Yeojha itu gak pernah nengok kebelakang! Jadinya, aku gak tau.. Dia itu yeojha atau namja"

"aiesh.. Kasihan noona" seunghyun menampangkan wajah prihatinnya.
Dan itu membuatnya, terlihat semakin menggemaskan >O< #author banget

"kenapa noona ada disini?" tanya jaejin, lalu pandangannya beralih ke arah 'hongki dan seseorang bersamanya'. "Noona cemburu'kan?!"jaejin menggoda hye sun.

"aih... Ummamu sendiri yang menyuruhku kesini!" hye sun naik pitam.
Ketiga nyali magnae itu langsung menciut.
"noona kenapa marah, aku cuma tanya.." jaejin membela dirinya.

Hye sun menghela napas.
Ia sadar, bahwa sikapnya begitu kejam pada ketiga magnae itu.

"maafkan aku" hye sun berkata lirih, sambil mencuri pandangan ke arah 'hongki dan seseorang yang bersamanya'.

"kalau noona penasaran, kenapa noona gak kesana aja, oeh?!" ucap minhwan, lalu menjilati es krim yang dari tadi bertengger di tangannya, hampir mencair.

Hye sun termangu sebentar, lalu mengangguk "baiklah"

"toh, umma sendiri yang meminta noona ke sini'kan?" jaejin meyakinkan hye sun.

"ne.."

ragu.
Hye sun berjalan gontai ke arah hongki dan 'orang yang bersamanya di atas bangku' sambil membayangkan apa yang akan terjadi saat ia menghampiri hongki.

awas saja! Kalau yeojha itu, benar-benar yeojhachingunya!

Hye sun sudah membayangkan, saat ia menghampiri hongki... Lalu hongki mengenali yeojha yang bersamanya itu pada hye sun, sebagai YEOJHACHINGUNYA!!

Hwaaa!!
Benak hye sun menyeruak kesal, saat membayangkan apa yang tidak ia inginkan terjadi.

5! 4! 3! 7! #ralat! Maksudnya 2! *author belum tamat SD 'kekek'

tinggal dua langkah lagi, hye sun bisa menghampiri hongki, dan bisa melihat siapa yeojha itu.

Hye sun menghentikan langkahnya. Ia tak mampu maju selangkah lagi, untuk menerima kenyataan bahwa yeojha itu YEOJHACHINGU LEE HONGKI!!

Tapi, rasa penasarannya semakin akut!
Hye sun tak berani mundur ataupun maju.
Ia masih mengambang dalam keraguannya.

Maju.. Tidak?

Disatu sisi, ia benar-benar ingin tahu siapa 'yeojha' yang sedang bersama dengan hongki... Apa jabatannya terhadap hongki?! Chingu? Yeodongsaeng? Ajumma? Umma? Halmeoni???

Dan disisi lain, ia tidak berani mengambil resiko! Bagaimana kalau tiba-tiba ia syok langsung tewas di TKP! gara-gara, cintanya bertepuk sebelah tangan.

Aaargh!!

Akhirnya, hye sun berpikir positif... 'mungkin itu halmeoninya!' pikir hye sun.

Akhirnya selangkah lagi, barulah ia bisa melihat.
Siapa yang sedang bersama lee hongki.

Hongki tersenyum, "hye sun.." saat mendapatkan sosok hye sun yang tiba-tiba muncul dari samping pohon.

Hye sun syok setengah mati! Siapa yang dilihatnya.
Betapa gilanya ia saat mendapatkan sosok yang sedang bersama lee hongki kini tersenyum manis kepadanya!
Bayangkan, ia sampai gila saat ia menciptakan berbagai prasangka ciptaannya sendiri.
Begitu tragis.
Ckckck

hye sun mundur selangkah.

#dubrak


part 6

Hye sun tertabrak dengan kerumunan orang yang memang dari ujung sisi jalan, sedang heboh-hebohnya.
Hye sun terjatuh.

Di saat itupula, topi yang tadinya bertahta di kepalanya sebagai alat penyamarannya tergeletak jatuh setelah sempat oleng oleh tiupan angin.
Rambut merah-cokelat hye sun tergerai panjang.

"hya!! Itu hye sun!!"jerit salah seorang wanita dari kerumunan yang menyadari telah menyebabkan korban atas kehebohan mereka tadi.
Serentak, semua kepala yang jelas makhluk bermata yang mempunyai akal sehat, menoleh ke arah 'korban', hye sun yang terduduk lemas.

Hye sun celingukan panik.
Ia baru menyadari, bahwa penyamarannya gagal.
Sama seperti terakhir kalinya ia menyamar dan di lokasi yang sama.

Hongki langsung sadar.
Ia berlarian menghampiri hye sun, lalu lekas membantu hye sun berdiri dalam hitungan detik.

"hya! Itu lee hongki"
serentak semua kepala mengalih pandangan dari hye sun, kini ke hongki, 'yang menyelamatkan hye sun'

"lari!" hongki berseru lantang pada hye sun lalu menyeret paksa hye sun berlarian di tengah-tengah keramaian.

Semakin lama, kawanan yang mengejar mereka berdua makin berlipat jumlahnya.

Hye sun dan hongki terus berlarian walau sesekali menoleh kebelakang untuk mengetahui kondisi 'para pengejar mereka'.

"hosh-hosh"
hye sun kehabisan stok oksigen dalam paru-parunya.
Ia butuh menghirup lalu menghembuskan napas secara normal, beraturan.

Di satu sisi, hye sun bisa menikmati 'pelarian' ini lagi.. Bersama sang main vocal.
Ia menyeringai senang.

Ia sudah melupakan seluruh kejadian tadi! Saat ia 'menggila' dalam pikirannya sendiri tentang 'yeojha yang bersama hongki tadi'.

Hongkipun begitu.
Walau seluruh konsentrasinya terenggut untuk mensiasati, bagaimana ia dan hye sun bersembunyi di tengah-tengah keramaian, taman hiburan.

Hongki sibuk celingukan ke setiap sudut.
Sampai akhirnya, ia menemukan... Ruangan sempit.
Bukan ruangan, tapi.. Yang jelas bisa menggelapkan kedua sosok mereka berdua.

Hongki menepi sambil celingukan panik.
Ia masih memastikan apakah pengejar mereka sudah berhasil mengejarnya.

Mereka berdua berhadapan dengan sebuah ruangan tak berpintu, tapi terlalu sempit untuk tubuh mereka berdua.
"masuk!"
"tidak mungkin! Ini terlalu sempit untuk kita berdua!!"tutur hye sun sambil memperhatikan ruangan itu dengan jijik.
"siapa yang bilang kalau kita ber-..."
belum selesai hongki berkilah, tiba-tiba kerumunan 'para pengejar' muncul.
Mereka menebar pandangan ke setiap sudut.

Hye sun masuk ke dalam ruangan sempit itu, begitupula dengan hongki.
Tubuh mereka berhadapan, sehingga nafas mereka yang masih megap-megap terhembus dan saling menerpa.

Hye sun menunduk, tak mampu menatap mata 'sang main vocal'.
Walaupun ia memang pendek, tingginya sejajar dengan dagu hongki.
'kekek'

"hosh-hosh-hosh" keduanya bersamaan sedang berebut stok oksigen.

Hongki mengintip keluar.
'masih banyak orang... Terlalu beresiko' pikir hongki.

Dua, tiga, lima, sepuluh menit berlalu.
Tapi, mereka berdua masih tetap bersembunyi di dalam ruangan itu.

"kau ini selalu membuat masalah?! Menyusahkan saja?!" akhirnya hongki angkat bicara setelah senyap.

Aku tidak sengaja! Mana aku tahu kalau ada manusia lain di belakangku!"hye sun membela dirinya, dan masih tetap menunduk.
"kau kira kau sedang dimana?! Di kuburan??"

kenapa lelaki ini begitu menyebalkan!, hye sun merutuk kesal.

"aku kaget saja.. Ternyata..." hye sun menghentikan ucapannya.
Ia teringat kejadian tadi, bagaimana ia menggila sendiri, karena memikirkan 'siapa yeojha yang sedang bersama hongki?'.
Hye sun termangu, apa mungkin dia mengatakan, 'aku syok! Gara-gara melihat key oppa bersamamu.. Dan kukira ia yeojhachingumu, yang akan kau perkenalkan padaku'

hye sun menggila lagi bersama pikirannya.

"apa?! Ternyata apa?"
"lupakan saja.."

hye sun keluar dari ruangan itu.
Walaupun ia tidak memperhatikan keadaan di luar.
Begitupula dengan hongki, yang langsung mengikutinya.
Hye sun berjalan ke tengah jalan setapak yang memang di khususkan bagi para pengunjung.

Dan saat itu, hongki menarik lengan hye sun.
Hye sun oleng sebentar, saking kuatnya tarikan hongki.
Hye sun berbalik.
Ia mendapatkan sosok hongki yang begitu tegap, dan.. Begitu yeoppo...

Kadang Hye sun merasa minder, jika mengingat ke-yeoppo-an sang main vocal FT ISLAND tersebut.
"sakit!" hye sun melepaskan cengkeraman tangan hongki, tapi gagal...
"ku bilang jangan keluar dulu!"
hongki celingukan panik.
Aman.
"lepaskan!"
hongki langsung melepaskan cengekaramnnya.
"kenapa kalau kita bersama pasti celaka?" hongki mengelus keningnya yang pernah cidera, karena menabrak tiang listrik.
Hye sun yang tadi kesal, mulai melampiaskan kekesalannya lewat kata-kata, "mana aku tahu! Kau saja yang tidak pernah lihat ke jalan! Kau menabrak tiang listrik, tong sampah?!"
"heh! Kau juga!"
perseteruan antara orang keras kepala mulai terjadi. =="

"apa yang kau lakukan dengan key oppa?! Ku kira... Dia yeojhachingumu?!" hye sun terseret dalam perseteruan yang memanas itu. Sampai ia tidak mengontrol ucapannya. "maksudku... Kukira kau akan mengenalkan yeojhachingumu kepadaku" hye sun berkata terbata-bata.
Hongki termangu.
"ah? Key.. Yeojhachinguku????"
"seungi yang mengatakan ia seorang yeojha jadi kukira..." hye sun menghentikan ucapannya karena ia bingung bagaimana mengatakannya.
"kau cemburu ya? Kau mengira dia yeojhachinguku... Ya'kan?" hongki menggoda hye sun.
"Tidak!"jawab hye sun tegas lalu mengalihkan wajahnya dari tatapan ganas sang main vocal.

"pantas! Wajahmu syok berat saat melihat key-ssi"
hongki terkekeh.
Hye sun menyerah dalam perseteruan itu.
Ia tidak bisa membela dirinya seperti biasa. Karena 'rival' perseteruannya mengatakan hal yang sebenarnya, dan itu tidak bisa di pungkiri.
Hye sun berbalik dan akan mulai melangkah sebelum hongki membalikkan tubuh hye sun di hadapannya.

Hongki mengecup kening hye sun yang tak tertutupi topi seperti sebelumnya.

part 7

***Flash Back***

tepat jam 11 p.m, tapi.. Di backstage Hongki dan kawanannya harus menyelesaikan beberapa tugas harian mereka sebagai band.

Mereka akan mengikuti wawancara ekslusif.

hongki duduk menyendiri sambil bertopang dagu.
Sedangkan yang lainnya sedang heboh-hebohnya tertawa pecah, terutama seunghyun.
Iesh... Dia terus melawak dengan shindong, super junior.

Jonghoon mencuri pandangan ke arah sang main vocal.
Aura 'aneh' yang pekat sedang menyelubungi sang main vocal Ft Island tersebut.
Jonghoon menyungging senyum iblisnya yang begitu 'cool'.
Jonghoon menghampiri hongki, ia langsung duduk berseberangan dengan hongki hanya dipisahkan dengan meja panjang.

"ada apa, denganmu?" jonghoon bertanya, tanpa basa-basi.
"aku khawatir dengan minhwan... Apalagi kita tinggalkan pada wanita seperti hye sun. Dia itu wanita yang masih dipertanyakan kewanitaannya?!"
"tapi.. Kau suka yang seperti itu'kan.." jonghoon menggoda
hongki tercengang.
'apa maksudnya?'
" kau becanda hyung?!"
hongki cengengesan terpaksa sambil menepuk-nepuk bahu jonghoon.

Jonghoon me-manyun-kan bibirnya.
Itu malah terlihat dirinya semakin 'cool'.

Tiba-tiba saja, seunghyun menubruk hongki.
Hampir saja, hongki terjatuh dari kursinya.

#tak

hongki berhasil melampiaskan kekesalannya pada kening seunghyun.
Seunghyun meringis, sambil berceloteh "kapan umma bisa lembut!"

"hyung! Hyung pulanglah... Kasian noona menjaga bocah yang merepotkan itu" seunghyun berkata dengan tatapan menggoda pada jonghoon.
"oeh? Kau saja! Aku masih ada perlu..." jonghoon salah tingkah.

"ku beritahu ya hyung.." seunghyun memajukan dirinya mendekati jonghoon yang ada dihadapannya. Saat itupula, jaejin datang dan ikut-ikutan.
"noona menyukaimu"

#jedyar

mereka berdua... Jonghoon dan hongki seperti baru mendengar sambaran petir tepat di dekat telinganya.
Terutama hongki, pernyataan itu benar na'as bagi dirinya.

Benar apa yang ia pikirkan. Hye sun menyukai sang leader.
Pernyataan itu meluluh lantakkan asanya untuk menyatakan cinta pada sang wanita yeoppo walaupun bertingkah dan bersikap seperti lelaki itu.

Jonghoon mengangkat alis kanannya, "kau tahu darimana?"
"aku tau saja.. Dan noona mengakuinya.." seunghyun berkata dengan yakinnya.
Ia merasa tidak ada yang salah dalam ucapannya.

"dia mengakui bahwa ia menyukaiku? Menyebut namaku?" jonghoon berpikir keras.
Ia seorang yang teliti pada suatu hal, ingin memastikan bahwa magnaenya itu salah paham.
"..." seunghyun tak berkata apapun. Ia sedang berpikir keras.
"ha! Kau salah paham! Sebenarnya noona menyukai hongki. Dia sering bertanya-tanya tentang hongki. Kadang ia curhat padaku"
seunghyun tercengang, jaejin juga tapi tidak terlalu.
Tapi, sang main vocallah yang paling tercengang, mulutnya membentuk huruf 'o'.

Asanya kembali mengambang... Yang tadinya, telah luntuh lantak atas pernyataan seunghyun.

Seunghyun manggut-manggut, "pantas saja.. Noona sering menanyakan umma.. Bukannya appa.." seunghyun kecewa dengan tampang khasnya."padahal aku sudah memerasnya habis-habisan" seunghyun berdecak prihatin.

Jonghoon dan hongki menoleh ke arahnya.
Hongki murka, "ah! Pantas saja.. Dia mau melakukan apapun... Apalagi seorang hye sun seperti dia mana mungkin mau melakukan a-b-c begitu saja!"

"nah.. Lihat saja. Umma kalian sedang jatuh cinta pada hye sun." jonghoon berkata sekenanya.
Wajah hongki memerah.
"kau pulang sajalah hyung.. Setidaknya, alasan khawatir pada minhwan bisa menutupi kerinduan umma pada noona..." jaejin langsung kabur, saat melihat tangan hongki sudah teracung.
Wajah hongki semakin memerah.

"aku tak menyadarinya.." kata seunghyun dengan wajah kecewanya.
"karena kau belum berpengalaman..." jonghoon mengucapkannya santai.
Hongki dan seunghyun tercengang, menatap curiga kepada sang leader.
Tatapan mereka berubah menjadi tatapan menggoda.
"berarti hyung sudah berpengalaman ya?" seunghyun mencolek dagu jonghoon.
"kau kira dengan siapa?!" jonghoon salah tingkah.
"key mungkin... Dia yeoppo sekali... Aku saja sampai minder melihatnya sebagai lelaki yeopo" hongki berkata sekenanya lalu terkekeh.
Jonghoon oleng, saking syok-nya mendengar ucapan hongki.

"kau gila" jonghoon mendelik, lalu berdiri "pulanglah... Nanti aku yang urus" jonghoon langsung beranjak pergi.

Seunghyun terkekeh memandang sang leader yang telah hilang, "ternyata aku salah orang... Bodohnya aku.." seunghyun menggeleng - geleng sambil beranjak bangun dan mengekori sang leader.

Hongki terdiam.
Ia termangu.
Cintanya tak bertepuk sebelah tangan.
I know ur feeling... And u'll know my feeling.

Hongki berdiri lalu beranjak pergi.
Pulang ke apartemen.

***Flash Back =end=***

<<  CHAPTER IV 

No comments:

Post a Comment

after you read this, don`t forget to LEAVE comment~

Thanks For Visited :)