Thursday, November 17, 2011

Mianhae, boy… [Part V]


tittle      : Mianhae, boy…
subtitle : Mianhae...
author  : devIL'21
genre    : romance, family, friendship (ada yang ditambah,, tapi, baca aja sudah!! :P)
cast        : Choi  min hoo, lee jin ki, lee taemin, kim ki bum, Kim jonghyun, Kim jae rii


Deru angin menerpanya,
Tapi derunya seakan geram
Deru harapan akan kebahagian yang menyambutnya tak dirasakannya
Harapan itu hancur menjadi serpihan – serpihan benci
Deru jutaan Kebencian mendatanginya bergantian
Kebencian seakan ingin melumat dirinya sendiri
Ingin memusnahkan serpihan – serpihan itu
Tapi, tak daya.. tubuhnya tak setegar perasaan yang tumbuh

Kesalahannya adalah persaan itu
 atas perasaan yang ia sirami telah menjadi kebencian
andai perasaan itu bisa dihapus begitu saja
tetapi.. itu TAK MUNGKIN

Yang jelas, saat perasaan kebenciannya telah tumbuh, perasaan sesal itu juga beruntun membukit dihatinya
Dan Perasaan itu telah berbenih
Tapi,, Entahlah,,,
Itu telah menjerumuskanku kedalam penyiksaan bathin

****_Mianhae, boy_****

___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___
Before (On IVth episode)
“apa maksudmu!”jae rii yang awalnya bingung, tiba-tiba langsung naik pitam. Walau ia masih tidak mengerti apa inti masalahnya, tapi saat kalimat terakhir yang diucap Geun In membuat jae rii benar-benar tersinggung!
“memang kamu itu, yeojha yang paling ditakuti disekolah ini. Tapi, jika ini menyangkut chingu’ku. Aku tidak akan diam lagi. Walau kamu adalah biangnya!!”seru Geun In dengan wajah geram
“sebenarnya apa maksudmu?”Jaerii yang masih bingung dengan inti masalahnya, sekarang benar-benar marah. Ia menghampiri Geun In dan menudingnya.
The Vth Episode is begin!!!
“sebenarnya apa maksudmu?”Jaerii yang masih bingung dengan inti masalahnya, sekarang benar-benar marah. Ia menghampiri Geun In dan menudingnya.
“helloOOW… sekelas saja tau tentang ini apalagi KAMU!!! YEOJHA yang paling gag tau malu, ha?”tuding Geun In pada jae rii, dengan alis kanannya naik.
“kamu itu gag tau apa- apa!!”seru jae rii dengan nada tinggi,
“aku chingunya, dan aku tau semuanya!!”seru Geun In balik, ditambah telunjuknya yang menuding kearah jae rii
“annyeoong,, ada apa ini?”seru taemin dengan wajah tak berdosa, polos yang baru muncul dikelas dan bergegas menghampiri tempat berdiri jae rii dan geun in yang saling menuding.
“ada apa Geun In?”Tanya taemin pada geun in, dengan wajah tak berdosanya. Enggan bertanya pada jae rii yang raut wajahnya terlihat geram. Dan  ia berdiri disamping jae rii.
“KAMU!! KAMU juga sebagai S.A.H.A.B.A.T.NYA harus tau malu dong!! Melihara temen yang kayak gini? Mungut dimana, ha?”seru geun in, dengan suara lantang dihadapan taemin.
“SHIT!! EH, maumu itu apa?? Apa salah taemin!!”seru jae rii, seraya menarik taemin kebelakangnya dengan cengkeraman kuat oleh  lengan kanannya.
“takut?”sindir geun in pada taemin
“sudah,, apapun yang terjadi, biarkan dia mengaung seperti itu sendiri”seru jae rii yang sudah membelakangi geun in dan mendorong taemin agar melangkah
“hei!! Kamu gag sadar yea? Dasar yeojha gag tau malu!! Perusak hubungan orang!!!”seru geun in dari belakang punggung jae rii. Seketika , mendengar seruan itu, jae rii berbalik hadap. Dan kini berhadapan dengan geun in.
“jinjja?”seru jae rii dengan nada tinggi, seperti menantang geun in.
“kamu itu benar-benar gag tau diri!” seru Geun In, seraya mendorong bahu Jae rii, tetapi tetap saja tidak berpengaruh pada posisi berdiri jae rii.
“oh” desah jae rii, dengan nada sinis, mengabaikan sikap ‘kuranga ajar’ Geun In tadi. Lalu berbalik arah, membelakangi geun in
“gara-gara kamu yong hoon sakit! Ia sakit gara-gara putus dengan key!”serunya dengan nada tinggi, merajai suara teribut dikelas. Padahal hanya jae rii dan geun in yang berbicara pada perdebatan itu, sedangkan murid yeojha dan namja hanya asik menikmati tontonan gratis itu, tontonan yang menegangkan sekaligus mengejutkan bagi yang kaget saat salah satu peserta perdebatan itu menggunakan nada tinggi, dengan mata yang melotot, enggan mengedip agar menonton sedetailnya. Beberapa murid yeojha malah saling mendekap, takut atas perdebatan mulut itu.
“ Aku tidak pernah niat merusak hubungan mereka!! Aku saja baru tau hari ini jika mereka putus!! Taemin memberitaunya pagi tadi!! Kau yang tidak tahu apa-apa!!”seru jae rii, dengan suaranya yang mulai parau dan matanya berkaca-kaca
“aha! Berarti kau hanya pura-pura ti-dak ta-hu, iya, bukan?”seru geun in, seperti jaya atas mendapatkan sesuatu yang membuatnya bahagia
“memang benar kau adalah YEO-JHA YANG TAK TA-HU M.A.L.U.”seru Geun in dengan menekan kata-kata itu, dan mengejanya. Mendengar seruan itu, jae rii menarik napas dan menghembuskannya dengan kuat, hingga
“apa? Diam? Malu? Benar’kan?”seru Geun In, dengan nada tingginya melototi jae rii
“jujur.. aku sudah pusing dengan masalah ini,, tapi, masih saja ada manusia yang salah mengartikannya”rutuk jae rii, tapi dengan nada tinggi seperti rutukannya itu bisa didengar lawan bicaranya itu
“jangan pernah mengalihkan pembicaran! Kau memancing amarahku?”seru Geun In. tetap dengan nada tinggi, nada emosi.
“anioo.. yang mengajakku tadi berbicara seperti ini siapa?”ujar jae rii, dengan nada datar. Berusaha setenang mungkin. Bukannya geun in menjawab lontaran pertanyaan sindiran dari jae rii, malah ia hampir menampar pipi jae rii sebelum tangan jae rii mantap menangkap kibasan tangan geun in itu.
“kau benar-benar tidak mengerti” ujar jae rii lagi, dengan nada datar. Matanya yang berkaca-kaca, sudah terlihat dari kelopak matanya akan meneteskan air mata
“kau itu peusak!!”seru geun in lagi, melepaskan tangannya yang dicengkeram jae rii.
“YONG HOON? Sahabatmu! Kamu mau dia bersenang – senang atas kebahagian orang yang aku sayangi? Bersenang- senang dan membuat salah satunya yang tersakiti? Itu yang kamu harapkan ha? Apa itu lebih baik dari seorang KIM JAE RII”seru jae rii, dengan suara parau, bernada tinggi  lagi dan mata yang sudah berkaca-kaca, hampir meneteskan air matanya
“jae rii” ucap taemin dengan suara pelan, seraya menyentuh lengan kanan jae rii dari belakang. Tetapi jae rii mengibas tangannya, melepaskan sentuhan lembut taemin.
“diam tamin!!! Aku tidak akan membiarkan yeojha ini, membiarkan sahabatnya membuat ulah dan menyakiti key dan oppa!!”seru jae rii. Terdengar jelas suaranya jae rii benar-benar parau kali ini. Taemin yang mendengar seruan itu, hanya terdiam, terlihat ia agak terkejut dan berpikir keras atas ucapan-ucapan kedua yeojha yang berdebat hebat ini.
“apa maksudnya. Jae rii? Sunbae, key yong hoon?”Tanya taemin dengan nada pelan, tetapi jae rii mengabaikan pertanyaan taemin.
“jangan kira aku membiarkan Yong Hoon putus dengan key gara-gara aku! Gara-gara aku atau ulah chingumu ah?”seru jae rii, seraya mengusap tiap tetesan yang mengalir dipipinya
“ Kau kira aku tidak bisa berpikir apa-apa? Aku gila karena aku harus memilih sahabat atau oppaku sendiri!! Dan S.A.H.AB.AT.MU yang telah membuat kisah seRUMIT ini!! Apa kau tidak sadar? Sakit rasanya saat membiarkan orang yang aku sayangi harus tersakiti dan itu karena aku!!!”seru jae rii, masih mengusap air matanya dipipinya
 “perlukah aku menyadari bahwa aku memang YEOJHA YANG GAG PUNYA MALU, ha? Agar kisah ini, berlanjut sesuai keinginan SAHABATMU itu? Dan Menyakiti salah satunya? Sekarang KEY benci padaku karena aku tidak jujur padanya atas hubungan yong hoon dan jin ki. Tapi siapa yang tahu akan posisiku, terhimpit!! Diantara memilih sahabat atau oppaku sendiri!! Aku benar-benar gila karena sahabatmu itu, sahabat yang pernah aku percayai sebelum kepercayaan itu musnah karena ia telah menyakiti orang yang aku sayangi!! Tapi, tidak ada yang mengerti”seru jae rii, seraya mengelus dadanya perlahan dan mengusap pipinya karena air matanya yang mengalir.
“kau kira aku mau membiarkan semua ini terjadi, ha? Aku juga sama denganmu, aku akan sedih saat sahabatmu sedih. Begitu pula denganku, aku tidak akan merelakan key bersedih!!”
“tapi sahabatku membalasnya dengan kebencian..”rutuk  jae rii pada dirinya sendiri, seperti mengesali pada dirinya sendiri.
“SHIT!! kenapa aku harus menangis lagi, hanya karena masalah yang bukan karena aku!!”rutuk jae rii pada dirinya sendiri seraya mengusap pipinya
“jae rii…”panggil taemin dengan nada pelan
“aku yang salah… mianhamnida.. mianhae,,”ucap jae rii, seraya membungkukkan sedikit badannya dihadapan Geun In
“jae rii sudahlah..”ucap taemin lagi dengan nada pelan, terlihat jelas wajah taemin seperti memelas pada sikap jae rii.
“biarkan aku memberi tahu ini padanya.. aku sudah dibuat gila karenanya!!”seru jae rii dengan nada datar walau terdengar parau,  masih membelakangi taemin
“akku sudah tau,, jika kau membenciku.. tapi,, ya sudahlah.. kau lebih mendengarkan sahabatmu”seru jae rii, lagi dengan nada datar seraya mengusap pipinya yang basah
“mungkin aku hanyalah secuil kotoran yang menodai hubungan siapapun mereka”ucapnya jae rii lagi, dengan suara berat
“salamkan aku pada sahabatmu,, MIANHAMNIDA” seru jae rii, seraya bergegas ke bangkunya, menyandang tasnya, dan berlalu meninggalkan kelas yang sekejap telah hening.
Meninggalkan para penghuni kelas yang terdiam, tak berkutik! Terkejut pada kejadian yang barusan! Meninggalkan taemin, meninggalkan kawanan penggosip, para murid yeojha-namja dan meninggalkan Geun In, yang sudah diam tak bersuara apalagi berkutik.
“jae rii….”panggil taemin, yang hanya terpaku melihat jae rii yang sudah berlari seraya mengusap air matanya yang telah membasahi pipinya.
#BUK
Buku-buku yang telah dibawa seorang namja berserakan diatas lantai, tepat didepan pintu kelas.
“mianhae”ucap jae rii seraya memunguti buku-buku itu sesekali mengusap air matanya yang mengalir tak mau berhenti. Namja itu hanya diam, tak mengatakan sepatah katapun tetapi ia juga memunguti buku – buku yang berserakan diatas lantai. Namja itu hanya diam saat mengetahui jae rii sedang memunguti buku-bukunya seraya menangis. Beberapa tetesan air matanya jatuh diatas sampul buku-bukunya.
Seusai jae rii  memunguti buku – buku itu, jae rii segera menyodorkan buku-buku itu pada namja itu walau tanpa melihat siapa namja itu, takut jika namja itu akan menyadari jae rii sedang menangis. Kemudian jae rii segera berlalu, meninggalkan namja itu yang memperhatikannya berlari menjauh meninggalkan sejuta kebingungan dari depan pintu kelas.
“key!! Mana jae rii? Kau lihat dia bukan?”Tanya taemin dengan wajah panic, seraya menepuk pundak key.
“ne,, wae? Wae dia menangis?” Tanya key, yang mulai bingung, terlihat enggan bertanya
“kau Tanya dengan sahabat yeojhachingumu”seru taemin
“aku takut jika dia kenapa-kenapa!”seru taemin lagi, bagaimana tidak? saat jae rii sedih seperti itu ia tidak akan menyadari pada sekitarnya (ingat kejadian ‘jae rii menabrak key’ sebelumnya’kan d part I??). 
“taemin!!”panggil key, memperhatikan temannya itu berlari-lari
“Geun In… Tanya padanya.. aku harus mengejar jae rii” seru taemin, dan menghilang dari hadapan key.

Di kelas
“annyeong?”seru key, yang masuk kedalam kelas. tapi tak ada sahutan, tak ada yang menjawabnya. kelas itu benar – benar hening, sepi. walaupun kelas itu dipenuhi oleh para murid yeojha dan beberapa namja. Mereka duduk diatas bangku masing-masing, mereka diam tak berkutik, diam saja. Tak ada yang ribut ataupun mengobrol seperti biasanya apalagi pada jam pulang sekolah, yang biasanya kelas itu sudah sepi pada jam segitu.
Key bergegas meletakkan buku – buku yang dibawanya keatas mejanya. Dan memperhatikan sekeliling kelas, saat mendapati orang yang dia maksud, ia bergegas menyampiri orang itu.
“ada apa ini?”Tanya key pada yeojha itu. Yeojha itu seakan tidak menyadari key berada dihadapannya.
“Geun In!! wae jae rii menangis? Apa kalian bermasalah?”seru key, dengan nada yang agak tinggi. Tapi geun in tidak sama sekali menjawabnya, raut wajahnya begitu memelas, seperti shock berat, dan ia masih terbelalak.
Saking key penasaran,
“ ada apa barusan? Kenapa jae rii menangis?”Tanya key dengan suara lantang ditengah-tengah kelas.
“sssst… key.”desis seorang namja yang duduk dipojokan kelas,
“wae?” Tanya key berdiri disamping namja itu, jin do namanya. Teman sebangku yong hoon.
“wae jae rii menangis? Sebenarnya ada apa?”Tanya key bertubi-tubi. Dahinya mengerut.
“ne… gara-gara__” jin don menjelaskan peristiwa itu yang sudah berlalu beberapa menit termasuk setiap dialog antara jae rii dan geun in, sedetailnya.
 Seusai jin don, bercerita kejadian itu, raut wajah key sudah berubah! Geram, khawatir, bingung, kesal, semuanya berkecamuk! Tetapi key hanya diam, bingung apa yang akan dia lakukan.

                Taemin terus  mengejar jae rii, tapi apa daya. Jae rii si atlet karate, tidak mungkin dikejar semudah itu apalagi oleh taemin. Tiba-tiba saat dipersimpangan jalan, taemin kehilangan jae rii walaupun ia memperhatikan kesegala sudut jalan didepan sekolah, tetap saja sosok jae rii tidak bisa ditemukan.

                Jae rii terus berlari, entah kakinya melangkah , mengarahnya kemana.
((((=====^^*****^^=====))))
“annyeong? Sunbae!! Jae rii,, jae rii menghilang! Ne.. aku sudah mencari sampai selarut ini.. aku bersama key.. ne,, kita bertemu di depan sekolah.. ne,, annyeong hurry up, sunbae”taemin mngelick key pad ponselnya dan menyisipkan ponselnya disaku celananya. Lalu kembali menyusuri jalan sepanjang sungai Quashimodo.
Tepat, saat taemin menyusuri tepian sungai quashimodo, ia menangkap sesosok yang sedang berdiri diatas jembatan dengan posisi seperti akan meloncat dari jembatan. Taemin yang menyadari akan posisi sosok itu berbahaya, ia segera berlari mengarah ke jembatan itu. Jembatan yang memperkenalkan antara jae rii dan taemin sebagai sahabat untuk pertama kalinya.
Sesampainya, diatas jembatan berjarak tiga meter antara taemin dan sosok itu.
“hei… apa yang kau lakukan?”seru taemin kearah sosok itu. Dan sosok itu melirik kearah taemin,
“jae rii?”seru taemin kearah sosok itu. Taemin tidak bisa melihat wajah sosok itu, karena remang-remang, sangat gelap. Tetapi taemin melihat sosok itu menggunakan persis seragam sekolah yeojha disekolahnya. Tidak ada sahutan dari, sosok itu.
“jae rii?”seru taemin, seraya melangkah perlahan, menyipitkan matanya agar bisa memperhatikan wajah sosok itu.
 “jae rii?”Tanya lagi taemin yang sudah berjarak satu meter dengan soosok itu.
“jae rii,, semua orang mencarimu”ujar taemin, seraya melangkah perlahan.
Suasananya hening, nyanyian makhluk malampun menghiasi keheningan malam itu.
“jae rii,, walaupun aku tidak terlalu mengerti tentang masalah antara kalian. Tapi, disini ada aku,taemin.. taemin yang selalu ada untuk kau bersedih atau tertawa. Bisakah kau bercerita padaku? Cerita apapun yang akan membuatmu tenang. Mianhae, aku tidak tau tentang masalahmu. Aku belum terlalu mengerti tentangmu. Tapi, bisakah kau bercerita tentang ini?”ujar taemin
“molla…”ujar taemin yang sudah berdiri persis disamping sosok itu dan mengulurkan tangannya. Tapi tak ada sahutan dari sosok itu. Dan tiba-tiba sosok itu menoleh kearah taemin dan tersenyum, senyum yang dingin! Benar.. sosok itu adalah jae rii! Dan Membuat taemin merinding saat melihat senyuman itu. Tapi tiba-tiba sosok itu menghilang! Menghilang dari hadapan taemin!

                Dan dalam waktu yang bersamaan,
                Seusai min ho melakukan ritual malamnya sebelum tidur, yakni mandi. Ia segera mengenakan bajunya khusus untuk tidur. Tetapi saat ia akan siap merebahkan tubuhnya diatas ranjang birunya, ia mendapati seorang sosok bergaun putih sedang duduk dikursi meja belajarnya, tetapi seperti sedang membaca buku. Rambutnya tergurai, hitam lekat. Tapi, hanya sepersekian detik, bayangan itu menghilang begitu saja.
“anio.. aku salah lihat bukan! Tidak ada siap-siapa disini!”rutuk min ho, dengan wajah setengah takut dan bingung agak terperangah, diatas ranjangnya lalu menutupi sekujur tubuhnya dengan selimut birunya.
                Sedangkan jjong dalam waktu yang bersamaan,
“siapa yang sedang mendengarkan lagu malam-malam seperti ini? Sepertinya terdengar dari taman?”rutuk jjong, kemudian mengeluarkan kepalanya dari bingkai jendela kamarnya sehingga bisa melihat keluar rumah.
“sepertinya tadi lagu, favorit ku dan jae rii, just the way you are, tapi…”rutukan jjong tiba-tiba terpotong saat menyadari ada sosok yang berkelebat, sosok yang melintas ditengah tamannya, yang muncul dari pohon dan kemudian menghilang lagi kepohon disampingnya. Membuat sekujur tubuh jjong merinding setengah mati, ia sadar ia melihat sesosok yeojha bergaun putih sedang berlarian ditamannya. Sadar atas kejadian itu, ia segera menutup jendelanya dan menutupinya dengan geraian korden kamarnya.
((((=====^^*****^^=====))))
“taemin.. bawalah key kemari.. secepatnya”ujar jin ki dengan nada berat dan mengelik keypad ponselnya, lalu menyisipkan ponselnya di saku celananya. Seraya mencengkeram telapak tangan putih seorang yeojha yang berbaring diatas ranjang putih yang sekujur tubuhnya ditutupi geraian selimut putih.

“annyeong…”seru taemin yang masuk kedalam sebuah ruangan dengan wajah khawatir, dan diikuti key dibelakangnya. Dan keduanya agak berjalan cepat mengarah ranjang putih itu dan jin ki.
“waeyoo? Siapa ini?”Tanya taemin, dahinya melai mengkerut. Wajahnya khawatir!memperhatikan seorang sosok yang berbaring diatas ranjang itu. Jelas taemin tidak bisa mengenali sosok itu karena, wajahnya sebagian dilapisi perban.
“key.. dongsaengku mau mengucapkan sesuatu”ujar jin ki, beranjak berdiri, mata jin ki sudah sembab. Lingkran hitam dibawah kelopak matanya nampak. Lalu memeluk taemin.
“ssst…”desis jin ki, dan menuntun taemin keluar dari ruangan itu. Meninggalkan key yang beranjak duduk diatas kursi disamping ranjang putih itu
                Diluar ruangan itu, jin ki mendudukkan taemin diatas bangku putih panjang dengan ukiran indah berbentuk malaikat didepan ruangan itu.
“itu bukan jae rii’kan?”Tanya taemin, dengan wajah khawatir. jin ki yang duduk disamping taemin hanya mengangguk pelan. Seketika, taemin menahan napasnya, matanya melotot kearah jin ki, sekujur tubuhnya mulai melemas. Dan bersandar dipunggung bangku itu.
“kau bohong’kan? Sunbae berbohong, bukan?”Tanya taemin, dengan wajah cemas! Matanya berkaca-kaca. Jin ki hanya membalas dengan gelengan. Seketika, taemin beranjak berdiri dan melangkah untuk memasuki kedalam ruangan, tetapi tertahan karena jin ki sudah mencengkeram lengan taemin. Dan jin ki memberikan gelengan pada taemin yang sudah memperhatikannya.
Tiba- tiba terdengar langkah kaki yang mengarah keduanya, reflek jin ki menoleh kearah suara langkah kaki yang mengarah padanya.
“jin ki,, waeyoo? Ada apa? Siapa yang sakit?”Tanya jjong dengan wajah khawatir dan beranjak duduk disamping taemin dan diikuti juga min ho.
“ada apa taemin?”Tanya minho pada taemin.
“jae rii didalam”ujar taemin dengan nada berat pada min ho
“mwo?”seru jjong dan min ho serempak, dan keduanya beranjak berdiri dan melangkah tetapi
“jangan.. jangan sekarang”ujar taemin dengan nada berat
Dan keduanyapun duduk kembali, dengan wajah yang khawatir pula. Menggemas tangannya, bersandar pada punggung bangku panjang, tak sepatah katapun terucap.
“bagaimana ini bisa terjadi?”Tanya jjong pada jin ki, tetapi jin ki hanya diam. Tak berkata apapun.
^^FLASH BACK^^
Sore, hari itu.
Jae rii yang sudah berlari terbirit-birit, tanpa sadar ia menyebrang jalan tanpa menoleh kekanan kiri. Ternyata sebuah mobil sedang melesat dengan kecepatan tinggi dari sisi kanan jalan.
#BRUKK
                Jae rii mendapat cidera berat. Tulang tangan dan kakinya retak, termasuk tulang punggungnya, dan kepalanya hanya terbentur dengan jalan aspal. Tetapi, sekujur tubuhnya tergores dan mengeluarkan darah yang cukup banyak.
                Malamnya jin ki baru dihubungi oleh pihak rumah sakit tepat setelah dihubungi taemin, bahwa jae rii mengalami kecelakaan.
^^FLASH BACK END^^
“dia sudah tau,, aku memberi tahunya tadi. Aku sudah mengatakan semuanya”ujar jin ki memecahkan keheningan sepanjang lorong itu. Ketiganya pun tersentak, dan menoleh kearah jin ki serempak. Terlihat, jin ki hanya tersenyum tipis, dan matanya dingin memandang lurus kedinding rumah sakit.
“maksudmu?”Tanya jjong, dengan nada berat
“tentang perasaan kalian pada dongsaengku”ujar jin ki. Yang seketika beranjak berdiri saat key muncul dari pintu ruangan itu. Meninggalkan Ketiganya yang terdiam, tak mengatakan apapun.
“tapi, dia telah menyukai seseorang. Dan Itu rahasia diantara kami”ujarnya, dan menghilang dari balik pintu.
“mianhamnida..”ujar key pada jin ki saat berpapasan dengan jin ki didepan pintu ruangan  itu. Tetapi Jin ki hanya menepuk pundak key dan tersenyum, tanpa mengatakan apapun.
Dan dua sosok sepasang yeojha dan namja separuh baya muncul dari balik pintu ruangan itu, menghampiri jin ki yang duduk termenung memperhatikan jae rii. Dan Yeojha separuh baya itu memeluk jin ki dari belakang.
“ajumma,, dia akan bangun’kan? Dan tersenyum seperti biasa, bersekolah lagi’kan? Iya’kan ajumma?”seru jin ki, dalam dekapan oemmanya. Sedangkan namja separuh baya itu hanya mengelus pelan kepala jin ki.
“pasti”ujar namja separuh baya itu.
“oppa..”tiba-tiba sosok yang berbaring diatas ranjang putih itu, terdengar memanggil dengan nada berat
“jae riii… sssst… jangan berbicara apapun dulu. Kata appa, kamu pasti! Pasti sembuh! Nanti,, kita sekolah sama-sama ya, kita kesana lagi sama jjong, min ho, taemin, kalau kamu izinin bawa key juga.. Yah? Kita foto-foto, biar taemin yang jadi fotografernya, biar min ho gag punya temenan buat ‘sign love yah?_”ujar jin ki, dan menyunggingkan senyuman disudut bibirnya, suaranya terdengar parau karena tetesan air matanya mulai mengalir.
“sunbae,, mianhae, ‘huuft’ jika aku pernah ‘huuft’ tak jujur padamu” ujar jae rii, sosok yang berbaring diatas  ranjang itu dengan suara berat dan tan tiap kata, ia selalu menarik napas saking sulitnya bernapas. Jin ki hanya membalas dengan gelengan.
“anio.. kau tidak salah, kau tidak bersalah. Aku yang salah, seharusnya aku tidak memilihnya”ujar jin ki, dengan nada berat seraya menggeleng-gelengkan  kepalanya dan mengelus pelan rambut sosok itu sedangkan tangannya yang satu lagi menggenggam telapak tangan sosok itu.
                Sedangkan orang tua jae rii dan jin ki, kembali berlalu mengarah keruangan dokter. Dan keempat namja yang menunggu diluar ruangan itu, segera masuk kedalam dalam ruangan itu saat sadar kedua orang tua jin ki, jae rii pergi dan mengelilingi ranjang jae rii.
“mianhae,, saranghae ‘huuft’taemin.. min ho, sunbae”ujar jae rii berurutan seraya senyum dingin dibibirnya, bibirnya yang pucat berbeda seperti biasanya yang merah dan mungil,  dengan nada berat.
“mianhae, key’huuft’”ujar jae rii.
“huuft.. oppa, panggilkan ‘huuft’ ajhusi dan ajumma, mungkin ‘huuft’ sekarang saatnya aku ‘huuuft’pergi”
“anio!! Kau mau pergi kemana? Kau harus istirahat dulu. Aku akan memanggil ajumma dan ajhusi”ujar jin ki, dengan nada berat dan menghilang dibalik pintu ruangan  itu dengan langkah kaki berat.
“huueft.. hari ini begitu ‘huuuft’ dingin.. bagaimana ‘huuuuft’kabar kalian?”Tanya jae rii, sambil tersenyum tipis, tapi tak ada yang menjawab. Keempatnya hanya termenung, memperhatikan sosok yeojha itu yang berbaring lemas diatas ranjang putih itu.
“taemin.. saranghae.. huuft.. nanti carikan aku ‘huuuft’ yeojha yang lebih ’huuft’ baik dariku, yang lebih cantik, huuft,, dan jadilah ‘huuuft’ seorang dokter ya”ujar jae rii, dengan suaranya yang parau
“min ho, saranghae.. saat aku sudah ‘huuuuft’ pergi, lakukan yang ‘huuft’ dilakukan taemin, ‘huuuft’ mencari yeojha..”ujarnya lagi
“sunbae,, juga.. ‘huuft’I love you.. carilah ‘huuuft’ seorang yeojha”ujarnya lagi, tanpa menghilangkan senyuman itu disudut bibirnya
“key.. bagaimana ‘huuuft’ yong hoon? Aku harus ‘huuuft’ meminta maaf dulu ‘huuuft’ padanya, sebelum aku ‘huuft’ pergi”ujar jae rii, dan tersimpul senyum dibibirnya
“jae rii!!”seru taemin, dengan nada berat
“diam! Diam.. saranghaeyoo.. aku lebih mencintaimu dari seorang sahabat! Jangan kau pergi dariku, aku hanya ingin dirimu!” ujar taemin, dengan wajah khawatirnya ditambah wajah yang memelas, seraya menggenggam tangan jae rii.
“anio ,, mianhae,, tae-min,”ujar jae rii, senyumannya masih Nampak disudut bibirnya
“jae rii,,,!!” seru jinki, yang tiba-tiba muncul dari balik pintu ruangan itu, dengan wajah pucat! Bingung. Terlihat lebih khawatir daripada yang tadi.
“anioo,,,!!! Kau harus hidup,,!! Saeng..!! kau..”ujar jin ki, seraya mendekap tubuh jae rii, seraya menangis.
“kau tidak boleh pergi…”ujar jin ki, pelan seraya menangis menjatuhkan tetesan airmatanya dibaju jae rii, baju untuk pasien rumah sakit.
“mianhae, oppa.. katakan ‘huuuft’ pada ajumma‘huuft’ dan ajhusi, mianhamnida, ‘huuft’”
“aku ‘huueft’ akan menyusul ‘hueft’ eomma dan ‘huueft’ appa ‘huueft’ eoniie”
“saranghae ‘huuft’ oppa,, mianhae”
#tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit
                Sosok yeojha itu, tergulai lemas, hembusan napasnya tak ada lagi, matanya terpejam, senyuman tipis tersungging disudut bibirnya, ia telahpergi, jae rii telah pergi dalam dekapan jin ki.
((((=====^^*****^^=====))))
Namjadeul (taemin, min ho, jjong, key, [jin ki]    :

Saat bunga-bunga yang bermekaran itu melayu
Menghilangkan keinginan para kumbang untuk singgah padanya
Dan Saat detik- perdetik itu berlalu, waktu terus berjalan
Bunga yang lainnya akan bermekaran
Menggantikan posisi bunga yang telah layu
Menggantikan dia, yang telah pergi dariku
Tetapi, tetap saja..
Sayatan kebahagian bersamanya tetap saja membekas
Tak bisa hilang, walau ada yang menggantikannya
Karena ia tetap ada, ada dihatiku
 ((((=====^^*****^^=====))))
“ya…. Hana.. dul.. set!”
#jret
“gantian!!”seru key pada keempat namja yang sudah siap dengan posenya masing-masing, dengan wajah cemberut.
“hallah….!! Lagi sekali.. kamu’kan personil baru! Hanya baru kamu saja yang tau tentang tempat ini. Jadi kamu harus patuh sama yang senior”seru jjong, yang siap dengan posenya, berdiri ditengah-tengah min ho dan taemin yang sudah cemberut.
#jret
                Saat sudah senja, kelimanya siap-siap meninggalkan tempat itu.
                tiba-tiba reflkek, Key melirik kearah sebuah pohon, dan ia menangkap sosok bergaun putih sedang duduk bersandar pada pohon itu seraya melambaikan tangan dan tersenyum tapi tiba-tiba sosok itu menghilang begitu saja, dibawah pohon itu.
“jin ki!!”jerit key, membuat keempatnya sangat terkejut. Telunjuk key mengarah pada pohon itu.
“ooh,,, itu pohon favoritnya..”ujar jin ki dan kembali melangkah
((((=====^^*****^^=====))))
“sunbae.. aku boleh nanya’ gag?”Tanya min ho, yang membuka obrolan pagi itu dikantin, dan membuat seketika jjong, taemin, dan key terdiam, berhenti melahap sarapannya.
“ah? Mwo?”Tanya jin k, polos.
“hm… namja yang disukai jae rii, itu siapa?”Tanya min ho, dengan wajah memelas.
“eh? Hahahaahahahahaha… kau masih kepikiran? “seru jin ki, dibarengi tawa yang memekik, memecah kesunyian dikantin.
“sunbae…”ujar taemin, dengan wajah penasaran. Tak kalah penasaran juga dengan jjong dan key.
“khemp.. khemp..”deham jin ki, membuat kesal keempat namja yang melototinya, saking penasaran
“jreng… jreng”guyon jin ki
“onew!”seru jjong, kesal.
“aku absen dulu ya,, siapa aja yang suka dia.. ada taemin… min ho… jjong… dan key!!”ujar jin ki dengan senyum yang melebar disudut bibirnya.
                Kata terakhir yang terucap dari bibir jin ki, membuat semua peserta disitu menoleh kearah key.
“hehe… sunbae!!”seru key, sambil nyengir kuda.
“dia ada diantara keempat namja yang baru aku absen”ujar jin ki dan kembali melahap santapannya, dan mengubris setiap rayuan keempat namja itu, saking penasarannya.
((((=====^^*****^^=====))))
“sunbae!! Ngapain senyam-senyum sendiri kayak gitu? Ngeri ah!”seru taemin, membuat jjong, key, min ho, sekejap menoleh kearah jin ki yang sedang asik duduk diatas bangku putih itu
“anioo,, hanya memandangi dongsaengku dibawah pohon itu. Sedang asik mendengarkan lagu. Dia tambah cantik dengan gaun putih itu, dan geraian rambut hitamnya”ujarnya santai, polos! Seraya tersungging senyum disudut bibirnya, dengan menopang dagunya kearah sebuah pohon, pohon yang favorit je rii sebagai objek lamunannya. Dan itu Mebuat bulu kuduk mereka berempat merinding, bercampur juga, apakah jin ki hanya berkhayal. Entahlah, sosok jae rii selalu muncul dihadapan mereka, dengan kesan yang berbeda.
___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___
Yeojha [Jae rii]  :

Aku hanyalah secercah cahaya
Yang diinginkan oleh semua yang terlihat gelap atas kehampaan
Saat sebuah cahaya sepertiku hilang,
Pasti akan ada cahaya lain yang menggantikanku
Cahaya yang lebih terang daripadaku atau lebih redup, entahlah

Aku hanyalah seorang insan yang menginginkan yang terbaik bagi yang ku sayangi
Melakukan apapun untuk yang aku sayangi
Tapi, akan sakit saat yang aku sayangi tersakiti
Dan lebih sakit saat, ia tersakiti karena’ku

Perasaan yang salah itu telah tumbuh dihatiku
Aku membiarkannya hidup
Padahal aku telah mencobanya untuk mengubur perasaan itu
Tapi, hati suci ini telah memilih dia sebagai yang aku sayangi daripada lainnya yang pernah ku sayangi
Tapi, itu salah!
Aku mencintai seseorang yang telah memilih orang lain
Aku terlambat saat menyadarinya, perasaan itu telah membukit

Dan aku bingung harus memilih diantara mereka
Aku berharap atas kebingungan ini
Tak’akan membuat penyesalan saat aku harus membuat keputusan itu
Mianhae, boys

_______________________________The END_______________________________
<<< Part IV

No comments:

Post a Comment

after you read this, don`t forget to LEAVE comment~

Thanks For Visited :)