tittle :
Mianhae, boy…
subtitle : Mianhae...
author : devIL'21
genre : romance, family, friendship (ada yang ditambah,, tapi, baca aja sudah!! :P)
cast : Choi min hoo, lee jin ki, lee taemin, kim ki bum, Kim jonghyun, Kim jae rii
author : devIL'21
genre : romance, family, friendship (ada yang ditambah,, tapi, baca aja sudah!! :P)
cast : Choi min hoo, lee jin ki, lee taemin, kim ki bum, Kim jonghyun, Kim jae rii
Deru angin
menerpanya,
Tapi derunya
seakan geram
Deru harapan akan
kebahagian yang menyambutnya tak dirasakannya
Harapan itu hancur
menjadi serpihan – serpihan benci
Deru jutaan
Kebencian mendatanginya bergantian
Kebencian seakan
ingin melumat dirinya sendiri
Ingin memusnahkan
serpihan – serpihan itu
Tapi, tak daya..
tubuhnya tak setegar perasaan yang tumbuh
Kesalahannya
adalah persaan itu
atas perasaan yang ia sirami telah menjadi
kebencian
andai perasaan itu
bisa dihapus begitu saja
tetapi.. itu TAK
MUNGKIN
Yang jelas, saat
perasaan kebenciannya telah tumbuh, perasaan sesal itu juga beruntun membukit
dihatinya
Dan Perasaan itu
telah berbenih
Tapi,, Entahlah,,,
Itu telah
menjerumuskanku kedalam penyiksaan bathin
****_Mianhae, boy_****
___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___
___ ___ ___ ___ ___ ___ ___
Before (On IVth episode)
“apa maksudmu!”jae
rii yang awalnya bingung, tiba-tiba langsung naik pitam. Walau ia masih tidak
mengerti apa inti masalahnya, tapi saat kalimat terakhir yang diucap Geun In
membuat jae rii benar-benar tersinggung!
“memang kamu itu,
yeojha yang paling ditakuti disekolah ini. Tapi, jika ini menyangkut chingu’ku.
Aku tidak akan diam lagi. Walau kamu adalah biangnya!!”seru Geun In dengan
wajah geram
“sebenarnya apa
maksudmu?”Jaerii yang masih bingung dengan inti masalahnya, sekarang
benar-benar marah. Ia menghampiri Geun In dan menudingnya.
The Vth Episode is begin!!!
“sebenarnya apa
maksudmu?”Jaerii yang masih bingung dengan inti masalahnya, sekarang
benar-benar marah. Ia menghampiri Geun In dan menudingnya.
“helloOOW… sekelas
saja tau tentang ini apalagi KAMU!!! YEOJHA yang paling gag tau malu, ha?”tuding
Geun In pada jae rii, dengan alis kanannya naik.
“kamu itu gag tau
apa- apa!!”seru jae rii dengan nada tinggi,
“aku chingunya,
dan aku tau semuanya!!”seru Geun In balik, ditambah telunjuknya yang menuding
kearah jae rii
“annyeoong,, ada
apa ini?”seru taemin dengan wajah tak berdosa, polos yang baru muncul dikelas dan
bergegas menghampiri tempat berdiri jae rii dan geun in yang saling menuding.
“ada apa Geun In?”Tanya
taemin pada geun in, dengan wajah tak berdosanya. Enggan bertanya pada jae rii
yang raut wajahnya terlihat geram. Dan
ia berdiri disamping jae rii.
“KAMU!! KAMU juga
sebagai S.A.H.A.B.A.T.NYA harus tau malu dong!! Melihara temen yang kayak gini?
Mungut dimana, ha?”seru geun in, dengan suara lantang dihadapan taemin.
“SHIT!! EH, maumu
itu apa?? Apa salah taemin!!”seru jae rii, seraya menarik taemin kebelakangnya
dengan cengkeraman kuat oleh lengan
kanannya.
“takut?”sindir
geun in pada taemin
“sudah,, apapun
yang terjadi, biarkan dia mengaung seperti itu sendiri”seru jae rii yang sudah
membelakangi geun in dan mendorong taemin agar melangkah
“hei!! Kamu gag
sadar yea? Dasar yeojha gag tau malu!! Perusak hubungan orang!!!”seru geun in
dari belakang punggung jae rii. Seketika , mendengar seruan itu, jae rii
berbalik hadap. Dan kini berhadapan dengan geun in.
“jinjja?”seru jae
rii dengan nada tinggi, seperti menantang geun in.
“kamu itu
benar-benar gag tau diri!” seru Geun In, seraya mendorong bahu Jae rii, tetapi
tetap saja tidak berpengaruh pada posisi berdiri jae rii.
“oh” desah jae
rii, dengan nada sinis, mengabaikan sikap ‘kuranga ajar’ Geun In tadi. Lalu
berbalik arah, membelakangi geun in
“gara-gara kamu
yong hoon sakit! Ia sakit gara-gara putus dengan key!”serunya dengan nada
tinggi, merajai suara teribut dikelas. Padahal hanya jae rii dan geun in yang
berbicara pada perdebatan itu, sedangkan murid yeojha dan namja hanya asik
menikmati tontonan gratis itu, tontonan yang menegangkan sekaligus mengejutkan
bagi yang kaget saat salah satu peserta perdebatan itu menggunakan nada tinggi,
dengan mata yang melotot, enggan mengedip agar menonton sedetailnya. Beberapa
murid yeojha malah saling mendekap, takut atas perdebatan mulut itu.
“ Aku tidak pernah
niat merusak hubungan mereka!! Aku saja baru tau hari ini jika mereka putus!!
Taemin memberitaunya pagi tadi!! Kau yang tidak tahu apa-apa!!”seru jae rii,
dengan suaranya yang mulai parau dan matanya berkaca-kaca
“aha! Berarti kau
hanya pura-pura ti-dak ta-hu, iya, bukan?”seru geun in, seperti jaya atas
mendapatkan sesuatu yang membuatnya bahagia
“memang benar kau
adalah YEO-JHA YANG TAK TA-HU M.A.L.U.”seru Geun in dengan menekan kata-kata
itu, dan mengejanya. Mendengar seruan itu, jae rii menarik napas dan
menghembuskannya dengan kuat, hingga
“apa? Diam? Malu?
Benar’kan?”seru Geun In, dengan nada tingginya melototi jae rii
“jujur.. aku sudah
pusing dengan masalah ini,, tapi, masih saja ada manusia yang salah
mengartikannya”rutuk jae rii, tapi dengan nada tinggi seperti rutukannya itu
bisa didengar lawan bicaranya itu
“jangan pernah
mengalihkan pembicaran! Kau memancing amarahku?”seru Geun In. tetap dengan nada
tinggi, nada emosi.
“anioo.. yang
mengajakku tadi berbicara seperti ini siapa?”ujar jae rii, dengan nada datar.
Berusaha setenang mungkin. Bukannya geun in menjawab lontaran pertanyaan
sindiran dari jae rii, malah ia hampir menampar pipi jae rii sebelum tangan jae
rii mantap menangkap kibasan tangan geun in itu.
“kau benar-benar
tidak mengerti” ujar jae rii lagi, dengan nada datar. Matanya yang
berkaca-kaca, sudah terlihat dari kelopak matanya akan meneteskan air mata
“kau itu
peusak!!”seru geun in lagi, melepaskan tangannya yang dicengkeram jae rii.
“YONG HOON?
Sahabatmu! Kamu mau dia bersenang – senang atas kebahagian orang yang aku
sayangi? Bersenang- senang dan membuat salah satunya yang tersakiti? Itu yang
kamu harapkan ha? Apa itu lebih baik dari seorang KIM JAE RII”seru jae rii,
dengan suara parau, bernada tinggi lagi dan
mata yang sudah berkaca-kaca, hampir meneteskan air matanya
“jae rii” ucap
taemin dengan suara pelan, seraya menyentuh lengan kanan jae rii dari belakang.
Tetapi jae rii mengibas tangannya, melepaskan sentuhan lembut taemin.
“diam tamin!!! Aku
tidak akan membiarkan yeojha ini, membiarkan sahabatnya membuat ulah dan
menyakiti key dan oppa!!”seru jae rii. Terdengar jelas suaranya jae rii
benar-benar parau kali ini. Taemin yang mendengar seruan itu, hanya terdiam,
terlihat ia agak terkejut dan berpikir keras atas ucapan-ucapan kedua yeojha
yang berdebat hebat ini.
“apa maksudnya.
Jae rii? Sunbae, key yong hoon?”Tanya taemin dengan nada pelan, tetapi jae rii
mengabaikan pertanyaan taemin.
“jangan kira aku
membiarkan Yong Hoon putus dengan key gara-gara aku! Gara-gara aku atau ulah
chingumu ah?”seru jae rii, seraya mengusap tiap tetesan yang mengalir dipipinya
“ Kau kira aku
tidak bisa berpikir apa-apa? Aku gila karena aku harus memilih sahabat atau
oppaku sendiri!! Dan S.A.H.AB.AT.MU yang telah membuat kisah seRUMIT ini!! Apa
kau tidak sadar? Sakit rasanya saat membiarkan orang yang aku sayangi harus
tersakiti dan itu karena aku!!!”seru jae rii, masih mengusap air matanya
dipipinya
“perlukah aku menyadari bahwa aku memang
YEOJHA YANG GAG PUNYA MALU, ha? Agar kisah ini, berlanjut sesuai keinginan
SAHABATMU itu? Dan Menyakiti salah satunya? Sekarang KEY benci padaku karena
aku tidak jujur padanya atas hubungan yong hoon dan jin ki. Tapi siapa yang
tahu akan posisiku, terhimpit!! Diantara memilih sahabat atau oppaku sendiri!!
Aku benar-benar gila karena sahabatmu itu, sahabat yang pernah aku percayai
sebelum kepercayaan itu musnah karena ia telah menyakiti orang yang aku
sayangi!! Tapi, tidak ada yang mengerti”seru jae rii, seraya mengelus dadanya
perlahan dan mengusap pipinya karena air matanya yang mengalir.
“kau kira aku mau
membiarkan semua ini terjadi, ha? Aku juga sama denganmu, aku akan sedih saat
sahabatmu sedih. Begitu pula denganku, aku tidak akan merelakan key
bersedih!!”
“tapi sahabatku
membalasnya dengan kebencian..”rutuk jae
rii pada dirinya sendiri, seperti mengesali pada dirinya sendiri.
“SHIT!! kenapa aku
harus menangis lagi, hanya karena masalah yang bukan karena aku!!”rutuk jae rii
pada dirinya sendiri seraya mengusap pipinya
“jae rii…”panggil
taemin dengan nada pelan
“aku yang salah…
mianhamnida.. mianhae,,”ucap jae rii, seraya membungkukkan sedikit badannya
dihadapan Geun In
“jae rii
sudahlah..”ucap taemin lagi dengan nada pelan, terlihat jelas wajah taemin
seperti memelas pada sikap jae rii.
“biarkan aku
memberi tahu ini padanya.. aku sudah dibuat gila karenanya!!”seru jae rii
dengan nada datar walau terdengar parau, masih membelakangi taemin
“akku sudah tau,,
jika kau membenciku.. tapi,, ya sudahlah.. kau lebih mendengarkan sahabatmu”seru
jae rii, lagi dengan nada datar seraya mengusap pipinya yang basah
“mungkin aku
hanyalah secuil kotoran yang menodai hubungan siapapun mereka”ucapnya jae rii
lagi, dengan suara berat
“salamkan aku pada
sahabatmu,, MIANHAMNIDA” seru jae rii, seraya bergegas ke bangkunya, menyandang
tasnya, dan berlalu meninggalkan kelas yang sekejap telah hening.
Meninggalkan para penghuni kelas yang terdiam, tak berkutik!
Terkejut pada kejadian yang barusan! Meninggalkan taemin, meninggalkan kawanan
penggosip, para murid yeojha-namja dan meninggalkan Geun In, yang sudah diam
tak bersuara apalagi berkutik.
“jae rii….”panggil
taemin, yang hanya terpaku melihat jae rii yang sudah berlari seraya mengusap
air matanya yang telah membasahi pipinya.
#BUK
Buku-buku yang
telah dibawa seorang namja berserakan diatas lantai, tepat didepan pintu kelas.
“mianhae”ucap jae
rii seraya memunguti buku-buku itu sesekali mengusap air matanya yang mengalir
tak mau berhenti. Namja itu hanya diam, tak mengatakan sepatah katapun tetapi
ia juga memunguti buku – buku yang berserakan diatas lantai. Namja itu hanya
diam saat mengetahui jae rii sedang memunguti buku-bukunya seraya menangis. Beberapa
tetesan air matanya jatuh diatas sampul buku-bukunya.
Seusai jae rii memunguti buku
– buku itu, jae rii segera menyodorkan buku-buku itu pada namja itu walau tanpa
melihat siapa namja itu, takut jika namja itu akan menyadari jae rii sedang
menangis. Kemudian jae rii segera berlalu, meninggalkan namja itu yang memperhatikannya
berlari menjauh meninggalkan sejuta kebingungan dari depan pintu kelas.
“key!! Mana jae
rii? Kau lihat dia bukan?”Tanya taemin dengan wajah panic, seraya menepuk
pundak key.
“ne,, wae? Wae dia
menangis?” Tanya key, yang mulai bingung, terlihat enggan bertanya
“kau Tanya dengan
sahabat yeojhachingumu”seru taemin
“aku takut jika
dia kenapa-kenapa!”seru taemin lagi, bagaimana tidak? saat jae rii sedih
seperti itu ia tidak akan menyadari pada sekitarnya (ingat kejadian ‘jae rii
menabrak key’ sebelumnya’kan d part I??).
“taemin!!”panggil
key, memperhatikan temannya itu berlari-lari
“Geun In… Tanya
padanya.. aku harus mengejar jae rii” seru taemin, dan menghilang dari hadapan
key.
Di kelas
“annyeong?”seru
key, yang masuk kedalam kelas. tapi tak ada sahutan, tak ada yang menjawabnya. kelas
itu benar – benar hening, sepi. walaupun kelas itu dipenuhi oleh para murid
yeojha dan beberapa namja. Mereka duduk diatas bangku masing-masing, mereka
diam tak berkutik, diam saja. Tak ada yang ribut ataupun mengobrol seperti
biasanya apalagi pada jam pulang sekolah, yang biasanya kelas itu sudah sepi
pada jam segitu.
Key bergegas meletakkan buku – buku yang dibawanya keatas mejanya.
Dan memperhatikan sekeliling kelas, saat mendapati orang yang dia maksud, ia bergegas
menyampiri orang itu.
“ada apa
ini?”Tanya key pada yeojha itu. Yeojha itu seakan tidak menyadari key berada
dihadapannya.
“Geun In!! wae jae
rii menangis? Apa kalian bermasalah?”seru key, dengan nada yang agak tinggi.
Tapi geun in tidak sama sekali menjawabnya, raut wajahnya begitu memelas,
seperti shock berat, dan ia masih terbelalak.
Saking key
penasaran,
“ ada apa barusan?
Kenapa jae rii menangis?”Tanya key dengan suara lantang ditengah-tengah kelas.
“sssst… key.”desis
seorang namja yang duduk dipojokan kelas,
“wae?” Tanya key
berdiri disamping namja itu, jin do namanya. Teman sebangku yong hoon.
“wae jae rii
menangis? Sebenarnya ada apa?”Tanya key bertubi-tubi. Dahinya mengerut.
“ne… gara-gara__”
jin don menjelaskan peristiwa itu yang sudah berlalu beberapa menit termasuk
setiap dialog antara jae rii dan geun in, sedetailnya.
Seusai jin don, bercerita kejadian
itu, raut wajah key sudah berubah! Geram, khawatir, bingung, kesal, semuanya
berkecamuk! Tetapi key hanya diam, bingung apa yang akan dia lakukan.
Taemin terus mengejar jae rii, tapi apa daya. Jae rii si
atlet karate, tidak mungkin dikejar semudah itu apalagi oleh taemin. Tiba-tiba
saat dipersimpangan jalan, taemin kehilangan jae rii walaupun ia memperhatikan kesegala
sudut jalan didepan sekolah, tetap saja sosok jae rii tidak bisa ditemukan.
Jae rii terus berlari, entah
kakinya melangkah , mengarahnya kemana.
((((=====^^*****^^=====))))
“annyeong?
Sunbae!! Jae rii,, jae rii menghilang! Ne.. aku sudah mencari sampai selarut
ini.. aku bersama key.. ne,, kita bertemu di depan sekolah.. ne,, annyeong
hurry up, sunbae”taemin mngelick key pad ponselnya dan menyisipkan ponselnya
disaku celananya. Lalu kembali menyusuri jalan sepanjang sungai Quashimodo.
Tepat, saat taemin menyusuri tepian sungai quashimodo, ia menangkap
sesosok yang sedang berdiri diatas jembatan dengan posisi seperti akan meloncat
dari jembatan. Taemin yang menyadari akan posisi sosok itu berbahaya, ia segera
berlari mengarah ke jembatan itu. Jembatan yang memperkenalkan antara jae rii
dan taemin sebagai sahabat untuk pertama kalinya.
Sesampainya, diatas jembatan berjarak tiga meter antara taemin dan
sosok itu.
“hei… apa yang kau
lakukan?”seru taemin kearah sosok itu. Dan sosok itu melirik kearah taemin,
“jae rii?”seru
taemin kearah sosok itu. Taemin tidak bisa melihat wajah sosok itu, karena
remang-remang, sangat gelap. Tetapi taemin melihat sosok itu menggunakan persis
seragam sekolah yeojha disekolahnya. Tidak ada sahutan dari, sosok itu.
“jae rii?”seru
taemin, seraya melangkah perlahan, menyipitkan matanya agar bisa memperhatikan
wajah sosok itu.
“jae rii?”Tanya lagi taemin yang sudah
berjarak satu meter dengan soosok itu.
“jae rii,, semua
orang mencarimu”ujar taemin, seraya melangkah perlahan.
Suasananya hening,
nyanyian makhluk malampun menghiasi keheningan malam itu.
“jae rii,,
walaupun aku tidak terlalu mengerti tentang masalah antara kalian. Tapi, disini
ada aku,taemin.. taemin yang selalu ada untuk kau bersedih atau tertawa.
Bisakah kau bercerita padaku? Cerita apapun yang akan membuatmu tenang.
Mianhae, aku tidak tau tentang masalahmu. Aku belum terlalu mengerti tentangmu.
Tapi, bisakah kau bercerita tentang ini?”ujar taemin
“molla…”ujar
taemin yang sudah berdiri persis disamping sosok itu dan mengulurkan tangannya.
Tapi tak ada sahutan dari sosok itu. Dan tiba-tiba sosok itu menoleh kearah
taemin dan tersenyum, senyum yang dingin! Benar.. sosok itu adalah jae rii! Dan
Membuat taemin merinding saat melihat senyuman itu. Tapi tiba-tiba sosok itu
menghilang! Menghilang dari hadapan taemin!
Dan dalam waktu yang bersamaan,
Seusai min ho melakukan ritual
malamnya sebelum tidur, yakni mandi. Ia segera mengenakan bajunya khusus untuk
tidur. Tetapi saat ia akan siap merebahkan tubuhnya diatas ranjang birunya, ia
mendapati seorang sosok bergaun putih sedang duduk dikursi meja belajarnya,
tetapi seperti sedang membaca buku. Rambutnya tergurai, hitam lekat. Tapi,
hanya sepersekian detik, bayangan itu menghilang begitu saja.
“anio.. aku salah
lihat bukan! Tidak ada siap-siapa disini!”rutuk min ho, dengan wajah setengah
takut dan bingung agak terperangah, diatas ranjangnya lalu menutupi sekujur
tubuhnya dengan selimut birunya.
Sedangkan jjong dalam waktu yang
bersamaan,
“siapa yang sedang
mendengarkan lagu malam-malam seperti ini? Sepertinya terdengar dari
taman?”rutuk jjong, kemudian mengeluarkan kepalanya dari bingkai jendela
kamarnya sehingga bisa melihat keluar rumah.
“sepertinya tadi
lagu, favorit ku dan jae rii, just the way you are, tapi…”rutukan jjong
tiba-tiba terpotong saat menyadari ada sosok yang berkelebat, sosok yang
melintas ditengah tamannya, yang muncul dari pohon dan kemudian menghilang lagi
kepohon disampingnya. Membuat sekujur tubuh jjong merinding setengah mati, ia
sadar ia melihat sesosok yeojha bergaun putih sedang berlarian ditamannya.
Sadar atas kejadian itu, ia segera menutup jendelanya dan menutupinya dengan
geraian korden kamarnya.
((((=====^^*****^^=====))))
“taemin.. bawalah
key kemari.. secepatnya”ujar jin ki dengan nada berat dan mengelik keypad
ponselnya, lalu menyisipkan ponselnya di saku celananya. Seraya mencengkeram
telapak tangan putih seorang yeojha yang berbaring diatas ranjang putih yang
sekujur tubuhnya ditutupi geraian selimut putih.
“annyeong…”seru
taemin yang masuk kedalam sebuah ruangan dengan wajah khawatir, dan diikuti key
dibelakangnya. Dan keduanya agak berjalan cepat mengarah ranjang putih itu dan
jin ki.
“waeyoo? Siapa
ini?”Tanya taemin, dahinya melai mengkerut. Wajahnya khawatir!memperhatikan
seorang sosok yang berbaring diatas ranjang itu. Jelas taemin tidak bisa
mengenali sosok itu karena, wajahnya sebagian dilapisi perban.
“key.. dongsaengku
mau mengucapkan sesuatu”ujar jin ki, beranjak berdiri, mata jin ki sudah
sembab. Lingkran hitam dibawah kelopak matanya nampak. Lalu memeluk taemin.
“ssst…”desis jin
ki, dan menuntun taemin keluar dari ruangan itu. Meninggalkan key yang beranjak
duduk diatas kursi disamping ranjang putih itu
Diluar ruangan itu, jin ki
mendudukkan taemin diatas bangku putih panjang dengan ukiran indah berbentuk malaikat
didepan ruangan itu.
“itu bukan jae
rii’kan?”Tanya taemin, dengan wajah khawatir. jin ki yang duduk disamping
taemin hanya mengangguk pelan. Seketika, taemin menahan napasnya, matanya
melotot kearah jin ki, sekujur tubuhnya mulai melemas. Dan bersandar dipunggung
bangku itu.
“kau bohong’kan?
Sunbae berbohong, bukan?”Tanya taemin, dengan wajah cemas! Matanya
berkaca-kaca. Jin ki hanya membalas dengan gelengan. Seketika, taemin beranjak
berdiri dan melangkah untuk memasuki kedalam ruangan, tetapi tertahan karena jin
ki sudah mencengkeram lengan taemin. Dan jin ki memberikan gelengan pada taemin
yang sudah memperhatikannya.
Tiba- tiba terdengar langkah kaki yang mengarah keduanya, reflek jin
ki menoleh kearah suara langkah kaki yang mengarah padanya.
“jin ki,, waeyoo? Ada apa? Siapa yang
sakit?”Tanya jjong dengan wajah khawatir dan beranjak duduk disamping taemin
dan diikuti juga min ho.
“ada apa
taemin?”Tanya minho pada taemin.
“jae rii
didalam”ujar taemin dengan nada berat pada min ho
“mwo?”seru jjong dan
min ho serempak, dan keduanya beranjak berdiri dan melangkah tetapi
“jangan.. jangan
sekarang”ujar taemin dengan nada berat
Dan keduanyapun duduk kembali, dengan wajah yang khawatir pula.
Menggemas tangannya, bersandar pada punggung bangku panjang, tak sepatah
katapun terucap.
“bagaimana ini
bisa terjadi?”Tanya jjong pada jin ki, tetapi jin ki hanya diam. Tak berkata
apapun.
^^FLASH BACK^^
Sore, hari itu.
Jae rii yang sudah berlari terbirit-birit, tanpa sadar ia menyebrang
jalan tanpa menoleh kekanan kiri. Ternyata sebuah mobil sedang melesat dengan
kecepatan tinggi dari sisi kanan jalan.
#BRUKK
Jae rii mendapat cidera berat.
Tulang tangan dan kakinya retak, termasuk tulang punggungnya, dan kepalanya
hanya terbentur dengan jalan aspal. Tetapi, sekujur tubuhnya tergores dan
mengeluarkan darah yang cukup banyak.
Malamnya jin ki baru dihubungi
oleh pihak rumah sakit tepat setelah dihubungi taemin, bahwa jae rii mengalami
kecelakaan.
^^FLASH BACK END^^
“dia sudah tau,,
aku memberi tahunya tadi. Aku sudah mengatakan semuanya”ujar jin ki memecahkan
keheningan sepanjang lorong itu. Ketiganya pun tersentak, dan menoleh kearah
jin ki serempak. Terlihat, jin ki hanya tersenyum tipis, dan matanya dingin
memandang lurus kedinding rumah sakit.
“maksudmu?”Tanya
jjong, dengan nada berat
“tentang perasaan
kalian pada dongsaengku”ujar jin ki. Yang seketika beranjak berdiri saat key
muncul dari pintu ruangan itu. Meninggalkan Ketiganya yang terdiam, tak
mengatakan apapun.
“tapi, dia telah
menyukai seseorang. Dan Itu rahasia diantara kami”ujarnya, dan menghilang dari
balik pintu.
“mianhamnida..”ujar
key pada jin ki saat berpapasan dengan jin ki didepan pintu ruangan itu. Tetapi Jin ki hanya menepuk pundak key
dan tersenyum, tanpa mengatakan apapun.
Dan dua sosok sepasang yeojha dan namja separuh baya muncul dari
balik pintu ruangan itu, menghampiri jin ki yang duduk termenung memperhatikan
jae rii. Dan Yeojha separuh baya itu memeluk jin ki dari belakang.
“ajumma,, dia akan
bangun’kan? Dan tersenyum seperti biasa, bersekolah lagi’kan? Iya’kan ajumma?”seru
jin ki, dalam dekapan oemmanya. Sedangkan namja separuh baya itu hanya mengelus
pelan kepala jin ki.
“pasti”ujar namja
separuh baya itu.
“oppa..”tiba-tiba
sosok yang berbaring diatas ranjang putih itu, terdengar memanggil dengan nada
berat
“jae riii… sssst…
jangan berbicara apapun dulu. Kata appa, kamu pasti! Pasti sembuh! Nanti,, kita
sekolah sama-sama ya, kita kesana lagi sama jjong, min ho, taemin, kalau kamu
izinin bawa key juga.. Yah? Kita foto-foto, biar taemin yang jadi
fotografernya, biar min ho gag punya temenan buat ‘sign love yah?_”ujar jin ki,
dan menyunggingkan senyuman disudut bibirnya, suaranya terdengar parau karena
tetesan air matanya mulai mengalir.
“sunbae,, mianhae,
‘huuft’ jika aku pernah ‘huuft’ tak jujur padamu” ujar jae rii, sosok yang
berbaring diatas ranjang itu dengan suara
berat dan tan tiap kata, ia selalu menarik napas saking sulitnya bernapas. Jin
ki hanya membalas dengan gelengan.
“anio.. kau tidak
salah, kau tidak bersalah. Aku yang salah, seharusnya aku tidak memilihnya”ujar
jin ki, dengan nada berat seraya menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengelus pelan rambut sosok itu
sedangkan tangannya yang satu lagi menggenggam telapak tangan sosok itu.
Sedangkan orang tua jae rii dan
jin ki, kembali berlalu mengarah keruangan dokter. Dan keempat namja yang
menunggu diluar ruangan itu, segera masuk kedalam dalam ruangan itu saat sadar kedua
orang tua jin ki, jae rii pergi dan mengelilingi ranjang jae rii.
“mianhae,, saranghae
‘huuft’taemin.. min ho, sunbae”ujar jae rii berurutan seraya senyum dingin
dibibirnya, bibirnya yang pucat berbeda seperti biasanya yang merah dan mungil,
dengan nada berat.
“mianhae, key’huuft’”ujar
jae rii.
“huuft.. oppa,
panggilkan ‘huuft’ ajhusi dan ajumma, mungkin ‘huuft’ sekarang saatnya aku ‘huuuft’pergi”
“anio!! Kau mau
pergi kemana? Kau harus istirahat dulu. Aku akan memanggil ajumma dan ajhusi”ujar
jin ki, dengan nada berat dan menghilang dibalik pintu ruangan itu dengan langkah kaki berat.
“huueft.. hari ini
begitu ‘huuuft’ dingin.. bagaimana ‘huuuuft’kabar kalian?”Tanya jae rii, sambil
tersenyum tipis, tapi tak ada yang menjawab. Keempatnya hanya termenung,
memperhatikan sosok yeojha itu yang berbaring lemas diatas ranjang putih itu.
“taemin..
saranghae.. huuft.. nanti carikan aku ‘huuuft’ yeojha yang lebih ’huuft’ baik
dariku, yang lebih cantik, huuft,, dan jadilah ‘huuuft’ seorang dokter ya”ujar
jae rii, dengan suaranya yang parau
“min ho,
saranghae.. saat aku sudah ‘huuuuft’ pergi, lakukan yang ‘huuft’ dilakukan taemin,
‘huuuft’ mencari yeojha..”ujarnya lagi
“sunbae,, juga.. ‘huuft’I
love you.. carilah ‘huuuft’ seorang yeojha”ujarnya lagi, tanpa menghilangkan
senyuman itu disudut bibirnya
“key.. bagaimana ‘huuuft’
yong hoon? Aku harus ‘huuuft’ meminta maaf dulu ‘huuuft’ padanya, sebelum aku ‘huuft’
pergi”ujar jae rii, dan tersimpul senyum dibibirnya
“jae rii!!”seru
taemin, dengan nada berat
“diam! Diam..
saranghaeyoo.. aku lebih mencintaimu dari seorang sahabat! Jangan kau pergi
dariku, aku hanya ingin dirimu!” ujar taemin, dengan wajah khawatirnya ditambah
wajah yang memelas, seraya menggenggam tangan jae rii.
“anio ,, mianhae,,
tae-min,”ujar jae rii, senyumannya masih Nampak disudut bibirnya
“jae rii,,,!!”
seru jinki, yang tiba-tiba muncul dari balik pintu ruangan itu, dengan wajah
pucat! Bingung. Terlihat lebih khawatir daripada yang tadi.
“anioo,,,!!! Kau
harus hidup,,!! Saeng..!! kau..”ujar jin ki, seraya mendekap tubuh jae rii,
seraya menangis.
“kau tidak boleh
pergi…”ujar jin ki, pelan seraya menangis menjatuhkan tetesan airmatanya dibaju
jae rii, baju untuk pasien rumah sakit.
“mianhae, oppa.. katakan
‘huuuft’ pada ajumma‘huuft’ dan ajhusi, mianhamnida, ‘huuft’”
“aku ‘huueft’ akan
menyusul ‘hueft’ eomma dan ‘huueft’ appa ‘huueft’ eoniie”
“saranghae ‘huuft’
oppa,, mianhae”
#tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit
Sosok yeojha itu, tergulai
lemas, hembusan napasnya tak ada lagi, matanya terpejam, senyuman tipis
tersungging disudut bibirnya, ia telahpergi, jae rii telah pergi dalam dekapan
jin ki.
((((=====^^*****^^=====))))
Namjadeul (taemin,
min ho, jjong, key, [jin ki] :
Saat bunga-bunga
yang bermekaran itu melayu
Menghilangkan
keinginan para kumbang untuk singgah padanya
Dan Saat detik-
perdetik itu berlalu, waktu terus berjalan
Bunga yang lainnya
akan bermekaran
Menggantikan
posisi bunga yang telah layu
Menggantikan dia,
yang telah pergi dariku
Tetapi, tetap
saja..
Sayatan kebahagian
bersamanya tetap saja membekas
Tak bisa hilang,
walau ada yang menggantikannya
Karena ia tetap
ada, ada dihatiku
((((=====^^*****^^=====))))
“ya…. Hana.. dul..
set!”
#jret
“gantian!!”seru
key pada keempat namja yang sudah siap dengan posenya masing-masing, dengan
wajah cemberut.
“hallah….!! Lagi
sekali.. kamu’kan personil baru! Hanya baru kamu saja yang tau tentang tempat
ini. Jadi kamu harus patuh sama yang senior”seru jjong, yang siap dengan
posenya, berdiri ditengah-tengah min ho dan taemin yang sudah cemberut.
#jret
Saat sudah senja, kelimanya
siap-siap meninggalkan tempat itu.
tiba-tiba reflkek, Key melirik
kearah sebuah pohon, dan ia menangkap sosok bergaun putih sedang duduk
bersandar pada pohon itu seraya melambaikan tangan dan tersenyum tapi tiba-tiba
sosok itu menghilang begitu saja, dibawah pohon itu.
“jin ki!!”jerit
key, membuat keempatnya sangat terkejut. Telunjuk key mengarah pada pohon itu.
“ooh,,, itu pohon
favoritnya..”ujar jin ki dan kembali melangkah
((((=====^^*****^^=====))))
“sunbae.. aku
boleh nanya’ gag?”Tanya min ho, yang membuka obrolan pagi itu dikantin, dan
membuat seketika jjong, taemin, dan key terdiam, berhenti melahap sarapannya.
“ah? Mwo?”Tanya
jin k, polos.
“hm… namja yang
disukai jae rii, itu siapa?”Tanya min ho, dengan wajah memelas.
“eh?
Hahahaahahahahaha… kau masih kepikiran? “seru jin ki, dibarengi tawa yang
memekik, memecah kesunyian dikantin.
“sunbae…”ujar
taemin, dengan wajah penasaran. Tak kalah penasaran juga dengan jjong dan key.
“khemp..
khemp..”deham jin ki, membuat kesal keempat namja yang melototinya, saking
penasaran
“jreng…
jreng”guyon jin ki
“onew!”seru jjong,
kesal.
“aku absen dulu
ya,, siapa aja yang suka dia.. ada taemin… min ho… jjong… dan key!!”ujar jin ki
dengan senyum yang melebar disudut bibirnya.
Kata terakhir yang terucap dari
bibir jin ki, membuat semua peserta disitu menoleh kearah key.
“hehe…
sunbae!!”seru key, sambil nyengir kuda.
“dia ada diantara
keempat namja yang baru aku absen”ujar jin ki dan kembali melahap santapannya,
dan mengubris setiap rayuan keempat namja itu, saking penasarannya.
((((=====^^*****^^=====))))
“sunbae!! Ngapain
senyam-senyum sendiri kayak gitu? Ngeri ah!”seru taemin, membuat jjong, key,
min ho, sekejap menoleh kearah jin ki yang sedang asik duduk diatas bangku
putih itu
“anioo,, hanya
memandangi dongsaengku dibawah pohon itu. Sedang asik mendengarkan lagu. Dia
tambah cantik dengan gaun putih itu, dan geraian rambut hitamnya”ujarnya
santai, polos! Seraya tersungging senyum disudut bibirnya, dengan menopang
dagunya kearah sebuah pohon, pohon yang favorit je rii sebagai objek
lamunannya. Dan itu Mebuat bulu kuduk mereka berempat merinding, bercampur
juga, apakah jin ki hanya berkhayal. Entahlah, sosok jae rii selalu muncul
dihadapan mereka, dengan kesan yang berbeda.
___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___
___ ___ ___ ___ ___ ___ ___
Yeojha [Jae rii] :
Aku hanyalah secercah
cahaya
Yang diinginkan
oleh semua yang terlihat gelap atas kehampaan
Saat sebuah cahaya
sepertiku hilang,
Pasti akan ada
cahaya lain yang menggantikanku
Cahaya yang lebih
terang daripadaku atau lebih redup, entahlah
Aku hanyalah
seorang insan yang menginginkan yang terbaik bagi yang ku sayangi
Melakukan apapun
untuk yang aku sayangi
Tapi, akan sakit
saat yang aku sayangi tersakiti
Dan lebih sakit
saat, ia tersakiti karena’ku
Perasaan yang
salah itu telah tumbuh dihatiku
Aku membiarkannya
hidup
Padahal aku telah
mencobanya untuk mengubur perasaan itu
Tapi, hati suci
ini telah memilih dia sebagai yang aku sayangi daripada lainnya yang pernah ku
sayangi
Tapi, itu salah!
Aku mencintai
seseorang yang telah memilih orang lain
Aku terlambat saat
menyadarinya, perasaan itu telah membukit
Dan aku bingung
harus memilih diantara mereka
Aku berharap atas
kebingungan ini
Tak’akan membuat
penyesalan saat aku harus membuat keputusan itu
Mianhae, boys
_______________________________The END_______________________________
<<< Part IV
No comments:
Post a Comment
after you read this, don`t forget to LEAVE comment~
Thanks For Visited :)