Wednesday, November 16, 2011

I’ll always be beside you [Part I]


Tittle      : I’ll always be beside you,
Genre   : friendship, romantic, family
Author  : dieynha_21
Cast       : - Lee Neri Koma
- Song Seung Hyun
- Lee Hong ki
- Kang Min Hyuk
- UE
- Yoo seung – ho
- Choi Min hoo
- Lee jonghoon
- Choi jong hoon
- ….. (etc)
On 5th june 2008, 8 pm
Seperti biasa, sepulang dari kursus Kimia, aku  dan seung hyun berjalan berdua melalui jalan yang sama karena kita bertetangga, walaupun pada hari itu, kakak seung hyun tidak ikut kursus pada hari itu, karena ia demam sejak tadi pagi. saat kami asyik mengobrol, tiba – tiba aku dan seung hyun mendengar seseorang yang menjerit, seketika itupun aku dan seung hyun berlari dan menghampiri seorang namja yang sudah tergeletak kaku, dengan wajah ketakutan.
“Ada apa?”Tanya seung hyun kepada namja tersebut, sambil membantunya berdiri.
“Tadi ada seekor kucing yang berlari disebelahku” jawabnya dengan tatapan kosong kepadaku.
“mwo? Hanya karena seekor kucing?! Lucu,,” Tanyaku dengan ternganga. Tiba – tiba  muncullah seekor kucing yang berbulu lebat berwarna hitam putih, dibelakangku, sehingga membuat namja itu berteriak ketakutan lagi.
“aaa,,,!!! Itu dia kucingnya?!!” namja itu yang telah bersigap, setelah ia melihat kucing itu ia langsung bersembunyi dibalik seung hyun, dan menunjuk kearah belakangku. Lalu aku menoleh kebelakang, dan tersenyum.
“hei,, pussy?!! Kau kemana saja seminggu ini, aku tak bisa menemukanmu.” Aku’pun berlari dan langsung memeluk kucing itu.
“ada apa denganmu?” Tanya seung hyun kepada namja itu,
 “akku phobia dengan kucing” jawab namja itu, seraya ia memberi tatapan ngeri kepadaku.
“hahaha,,, kalian cocok!! Yeogunnya pecinta kucing, dan namjanya phobia dengan kucing, match couple!!” kata seung hyun dan memberikan senyuman aneh (tak bisa kugambarkan) .
‘eeergh.. dia mulai lagi!!’ geram dalam batinku. “aku mau pulang!! Aku mau memberikan makan pussy.. kau mau ikut hyunie?” ,
  “ne.. ne.., sudah kubilang jangan panggil aku dengan nama itu!!” bentak seung hyun kepadaku, jelas ia tidak suka dipanggil dengan nama itu karena itu adalah nama seekor babi milik sepupuku. Tak mereka sadari bahwa namja itu telah meninggalkan mereka  berlari terbirit – birit.
“hurry up!!” langsung kutarik jaket seung hyun, dan masih menggendong pussy.
“tunggu dulu,,” memegang tangan kananku yang sudah siap menggeretnya dan menoleh kearah namja tadi berdiri, seung hyun itu berusaha untuk melihat kesegala arah untuk melihat namja tadi, walaupun di jalan itu benar – benar gelap karena jalan itu hanya diterangi satu lampu yang jaraknya enam meter dari tempat kami.
“neko,, mana namja tadi?” Tanya seung hyun kepadaku, dan sudah memberi tatapan takut padaku.
 “ne, mana dia??” akupun memperhatikan setiap sudut yang bisa terjangkau untuk melihat namja tadi dalam kegelapan jalan burm dan membalas tatapannya yang sama kepada seunghyun dan menggertaknya.
 “neko?!!!” seung hyun pun langsung menggandengku dan berjalan pulang.
=== ___===

On 6th june, at school
                Sesampai dikelas aku, langsung aku duduk posisi yang paling santai dengan menekuk kaki sebelah kanan yang bertumpu dikaki kiriku dan menyenderkan badannya sampai dibangku favoritku tepat disebelah jendela deretan paling belakang sambil mendengarkan lagu – lagu favoritnya di ipod kesangannya.
“huaaaampph… hyuniiie!!“ , sambil aku mengusap – usap mata, tiba – tiba seung hyun masuk kekelas dan langsung mendaratkan tangannya dipundakku.
“neko, ada seorang murid baru dikelas kita! Semoga saja dia seorang perempuan”  dengan memberikan wajah yang berseri – seri.
*teng,, teng,,* (Bunyi bel masuk) 
                Kira – kira setelah dua menit berlalu, guru Choi bersama dua orang namja yang mengenakan pakaian seragam sekolahku tetapi aku mengabaikan mereka tanpa memperhatikan mereka.
“Stand up, please..!!” … “greeting!!” seru ketua kelas, Kyuhyun
“annyeong!!” sorak seluruh murid, dikelas itu kecuali aku sendiri yang paling tidak bersemangat memberikan salam saat itu.
“well,, annyeong.. morning ladies and gentleman. How are you today?” Tanya guru choi seraya memberikan senyuman khasnya.
“I’m ok, sir” jawab ue dengan gaya khasnya, seperti menggoda. Ia dikenal sebagai playgirl terpopuler disekolahku. Adapula yang lain ,menjawab “fine,, fine,, sir”. Adapun, beberapa yeogun yang saling berbisik – bisik dan tersenyum – senyum kearah depan kelas.
“ladies and gentleman, dikelas kita bertambah dua namja yang berasal dari jeju, dimana sekolah mereka dikenal sebagai sekolah unggul yang sangat terpandang” jelasnya guru choi.
“silahkan kalian duduk, dibangku yang kosong.. satu orang duduk dengan seung hyun dan seorang lagi dengan neri” seraya guru choi menunjuk kearahku dan seung hyun yang bersebelahan bangkunya. Seorang namja itu malah tersenyum – tersenyum saking kegirangan dan langsung menuju ke bangku seung hyun.
“Hong ki!!!” teriak seung hyun, yang benar – benar shock dengan namja itu.
 “hi,, hyunie..?!!” saking kegeringannya hingga ia hampir memeluk seung hyun, mendengar teriakan seung hyun aku langsung melihat kearah depanku, karena bangku seung hyun ada didepanku dan kami memiliki kesamaan  jika belajar tidak suka jika ada orang didekatnya apalagi memperhatikannya, oleh karena itu, bangku sebelah kami selalu kosong.
“hong ki..!!” teriakku yang sama – sama shock seperti seung hyun
“nekooooo,,,,,,,!!” ia tersenyum yang lebih girang lagi dan langsung menghampiriku seraya mau memberikan pelukan khasnya. Tetapi langsung kukepalkan tanganku yang sudah berjarak beberapa senti didepan hidungnya.
“mian,, mian,, hong ki aku duduk denganmu!!!” langsung ia menghampiri seunghyun lagi.
Sedangkan namja seorangnya lagi, mengampiriku dan duduk disebelahku.
“Hi,,” sapanya kepadaku. Tetapi aku hanya tersenyum dingin kepadanya.
“apa kau neko?” tanyanya kepadaku, seperti mencari perhatian padaku.
“ne,, weo?” jawabku, masih dengan senyum dingin karena aku masih kesal dengan keberadaan seseorang jika ada orang lain disebelahnya saat belajar.
“hong ki, sering menceritakanmu kepadaku” jawabnya lagi, seraya mengeluarkan buku – buku dari tasnya. “min hyuk imnida, kang min hyuk” jelasnya sambil menyodorkan sebuah permen lollipop.
‘siapa yang nanyak! Dan orang ini aneh, bukannya bersalaman malah menyororkan permen.’ Geram batinku.
“sudah,, sudah,, nanti kalian bisa mengobrol setelah pelajaran pak guru selesai. Well, buka buku kalian yang mengenai termokimia” tegas guru choi..
Selama jam pelajaran guru choi aku hanya memperhatikan guru choi yang menjelaskan didepan kelas, tidak seperti biasa aku begitu tidak semangat dalam pelajaran kimia.
** teng – teng … **
Saat bunti bel tanda jam istirahat, guru choi menutup jam pelajarannya dan langsung segera keluar kelas, karena ia melihat aneh didepan kelas kami sudah banyak terlihat murid perempuan yang mengintip dari jendela. Begitulah seperti biasa kelasku sering dipenuhi banyak murid perempuan kelas lain, walaupun hari ini  para murid perempuan mau berdesak – desakan seperti itu. Memang kelasku merupakan kelas excellent dan banyak murid kelas lain mengaggap kelas kami adalah kelas idola karena kelas kami dipenuhi oleh lima yeogeun  dan  lima belas orang namja. Apalagi seung hyun, sahabatku dikenal sebagai idola para murid perempuan disekolah kami. Mungkin kehadiran dua namja inilah yang membuat pada murid perempuan seperti itu.
                “kantin?” Tanya seung hyun, yang mengarahku.
                “ehmph.. okey. !!” jawabku seperti ingin menjauhi dua makhluk itu.
                “hyunie,,,,!! Neko,,,!!! Kami ikut..!!” ia menggandeng min hyuk dan menghampiri kami, kemudian hongki langsung memeluk seong hyun dari belakangnya.
                “sudah kubilang!! Aku tidak suka disamakan dengan babimu!! Dan lepaskan aku!!” bentak seung hyun dan berusaha melepaskan diri dari pelukan maut hong ki.
                “hehe,,, mian.. ayolah,,” langsung ia menggandeng tangan seung hyun dan meninggalkan aku dengan minhyuk, tetapi aku hanya tersenyum melihat mereka berdua. Aku sibuk memasang headset ipodku, tiba – tiba min hyuk menggandengku dan mengejar seung hyun dan hong ki.
‘astaga,,, tangannya lembut banget…?! Dingin juga’ batinku tetapi tetap dengan senyum dingin kepadanya. Semua mata murid anak perempuan tadi memandang kearah kami, ada beberapa yang melambaikan tangan kepada kami, adapula yang seperti singa yang siap mencengkramku,,
Sesampai dikantin, aku membeli jus peer dan roti bakar kesukaanku dan langsung menuju tempat favoritku dikantin. Ketiga namja itupun langsung menghampiriku, padahal mereka sudah asyik makan sarapan mereka.
“aku kangen dengan kalian, apa kabar kalian?” Tanya hong ki sebagai pembuka obrolan kami saat itu.
“biasa saja” jawab seung hyun, sambil melahap hamburger favoritnya.
“so happy, without you?!!” jawabku dengan memberikan senyum dingin ditambah aku mengangkat alis kananku saja *oleh karena it, terkadang aku dipanggil “miss Licik” aku saja tidak mengerti kenapa aku dipanggil seperti itu.*
“untung aku tidak dudukmu, mungkin aku akan sangat menderita jika duduk dengamu. O,, iya,, hyukie,, apa kau sudah kenalan dengan neko” jelas hong ki, karena kesalnya padaku, dan langsung menatap min  hyuk yang sedang melahap makanannya dengan perlahan – lahan berbeda dengan cara seung hyun yang begitu bergairah dalam melahap sarapannya.
“ne..” jawabnya seraya memberikan senyuman simple sebentar lalu kembali menyantap makanannya.
“bagaimana neko menurutmu?” Tanya hong ki dengan senyuman uniknya, mengarah min hyuk.
“mhh,, dia baik” jawab min hyuk dan melahap gigitan terakhirnya dan meminum jus peer favoritnya.
“oiya,,, mana min ho?!” Tanya hong ki kea rah seung hyun yang telah selesai melahap semua makanannya.
“dia demam sejak kemarin disekolah dan kemarin aku hanya jalan berdua dengan neko. Are u miss him?” jelasnya seung hyun.
“ya,,, kita kerumahmu nanti iya? Dan langsung kerumah neko. Aku akan kerumah ajumma, dan tidur siang disana dulu.”
“baiklah,,, semalam aku dan neko bertemu seorang namja yang aneh dijalan burm. Dia seorang phobia kucing. hahaha” jelasnya dan tertawa terbahak – bahak mengingat kejadian itu, padahal suara tawanya itu sudah mengganggu para murid yang lain kecuali para murid wanita. Memang seung hyun terkenal sebagai namja yang paling diidolakan di sekolah karena ia mempunyai wajah yang ganteng disamping itu ia menjadi kapten basket dan wakil ketua osis.
“benarkah..?”Tanya hong ki yang keheran – heranan.
“iya,, dia takut kepada pussy. Bagaimana itu tidak lucu” jawabku sambil mengambil dan meminum jus peer yang ada disebelah kananku. Mata hongki dan seunghyun ternganga saat melihatku meminum jus peer itu.
“weo?” tanyaku kepada mereka yang melihat kearahku aneh seperti itu.
“jusku” jawab min hyuk.
“mwo?” langsung ku perhatikan jus itu.
“waw!!!! Bibir min hyuk ada dibibir neko!!” teriakan seung hyun itu terdengar oleh seluruh murid yang ada dikantin. Sehingga menyebabkan kantin itu ricuh, seperti suara perompak yang menemukan harta karun.
“hahahahahahahahahahahahahaha” tawa hongki itu pun menambah ramai kantin.
Mukaku memerah dan langsung beranjak pergi dari kantin, aku merasa seperti sudah berada didepan mulut harimau yangberjarak satu centimeter. “aku mau ketoilet!”jelasku. bukannya aku pergi ke toilet aku langsung mengarah kekelas. Ternyata suara kantinpun terdengar suara ricuh sampai kekelasku.
*teng.. teng..*
Sesampai aku di kelas langsung aku mengarah kebangkuku, dan menempelkan jidatku diatas meja dan dilingkari tanganku., ingin aku berteriak sekencang – kencangnya ‘kenapa aku tidak memperhatikan minuman itu! Salah dia kenapa ia menaruh minumannya di sebelahku! Kenapa ia membeli jus yang sama denganku!! Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……. Kenapa dia?!!!!!’ geram batikku seakan ingin membunuh setiap orang yang menertawaiku.
Masuklah mereka, tiba – tiba UE menghampiriku “apa kau?! Apa benar? Kau mendahuluiku!!” Tanyanya walau sepertinya pertanyaannya tak perlu ku jawab sehingga aku hanya terdiam yang masih dalam keadaan yang sama tanpa bergerak sedikitpun, seraya ia menggoyang – goyangkan bahuku.
“yeogeun kita yang tertomboy disekolah ini ternyata suddah,,,, hahaha” seru kyuhyun yang begitu bersemangat.
Kemudian hong ki dan seung hyun masuk dan diikuti oleh min hyuk dibelakang mereka.
“ssst… Mrs. Lee datang!!” teriak yuki kedalam kelas sehingga membuat murid dikelas itu berlari – larian mengarah tempat duduk masing – masing.
Kemudian min hyuk hanya terdiam duduk disampingku, walau terdengar suara cekikikan suara murid dan bisik – bisik mereka, terutama suara hong kid an seung hyun yang terdengar. Tiba – tiba muncullah Mrs lee yang membuat keheningan dikelas itu hanya dalam sekejap.
“stand up, please.. greeting!!” seru kyuhyun.
*lanjut pelajaran Mrs. Lee*
*teng.. teng..*
Setelah keluarnya Mrs. Lee, langsung kuberanjak pergi meninggalkan kelas.
“neko, apa kau lupa kita ada latihan hari ini?” Tanya seung hyun yang langsung mengejarku. Tapi aku mengabaikannya.
“waw,, dia benar – benar marah!!” geram hong ki yang menakut – nakuti min hyuk.
“benarkah?” Tanya min hyuk yang merasa bersalah.
“ya,, seperti itulah dia, paling kacau dengan laki – laki yang mengarah percintaan termasuk seperti kejadian ini” jelas hong ki. Kemudian seung hyun kembali ke mereka dan mengajak mereka kerumah seung hyun.
Sesampai aku dirumah langsung aku beranjak  kekamarku dan menutup jendela dan korden yang bersebrangan dengan jendela seung hyun dan kakaknya. Hari itu benar – benar membuatku sangat kesal seperti terjatuh dari jurang, yang dalamnya sekitar lima kilometer lalu dibawahnya ada aliran sungai lalu aku dialirkan kesebuah jurang yang sama dan berulang – ulang.
‘tuk.. tuk..’ suara itu adalah suara ketukan batu di jendelaku, yang biasanya adalah suara panggilan dari seung hyun.
“stt,, stt” desis seung hyun tetapi tetap aku abaikan.
^ting nong.. ting nong.. ting nong..^ suara bel rumahku
                ‘siapa lagi ini?!’ langsung kubuka pintu rumahku.
                “siapa kalian?” aku hanya mendapatkan tiga orang namja yang membelakangi pintu rumahku dan kepala mereka ditutupi oleh jaket mereka masing – masing. Kemudian mereka berbalik, dimana aku melihat seung hyun yang begitu sangat ceria dengan senyumnya walaupun itu aku tau dia ingin tertawa lagi, dan hong ki yang membawakan beberapa tangkai bunga mawar putih.. Serta seorangnya lagi tidak menghadapku.
                “siapa dia? Seung ho?! Jaketmu!! Biru!! Ai,,, buatku saja…!!” langsung kutarik jaket itu, sehingga aku melihat muka min hyuk yang tersuipu malu seraya berkata “kau mau jaket ini? Akan kuberikan”
                “eh.. kalian pulang!!” gertakku, tetapi hongki dan seung hyun menggeretku masuk kedalam rumah.
                “apa yang.. apa yang kalian lakukan?” Tanyaku dengan penuh rasa kesalku. Dan diikkuti min hyuk.
                “sabarlah.. rumahku dikelilingi banyak murid wanita.. rumah hongki pun juga terutama yang terparah adalah rumah min hyuk saat kami menjemputnya.” Jelas seung hyun.
                “masalahnya?” Tajam
                “kami akan diam disini untuk sementara waktu. Kami takut diikuti oleh mereka lagi. Mana ajumma, aku ingin memberuikannya ini.” Jelas hongki sambil menyodorkan berberapa tangkai bunga tersebut.
                “umma, pergi kerumah seung ho”
“kau ini?! hanyalah masalah sepele membuat kami begitu ketakutan?! haha”jelas seung hyun.
                “apa benar kau ingin jaketku?” Tanya min hyuk sambil melepaskan jaketnya.
                “terima kasih, TIDAK!!” jawabku tajam
                “jika kalian mau makanan ambillah di kulkas” searaya aku duduk disofa kamar tamu rumahku.
                “oppa akan dating kemari, dia sudah sembuh, walaupun agak sedikit pucat tadi” jelas seung hyun, sambil ia mengarah ke kulkas.
                ^ting nong.. ting nong.. suara bel rumahku
                “sun bae!!” seru hong ki yang langsung berlari kearah pintu depan. Tetapi ia mendapatkan seung ho padahal ia kira itu adalah min hoo.
”seung ho!!” seru hongki yangbegitu sangat senang dan memeluk seung ho.
                “sudah kubilang jangan pernah lakukan ini padaku!!” gertak seung ho dengan melepaskan pelukan hong ki. Tiba – tiba min hoo mucul dari belakang mereka.
                “hong ki!! Apa kau menyukainya?” Tanya min hoo dengan mulut monyonya sambil mengarah kedalam rumah.
                “bukan,,, oppa.. akku hanya rindu dengannya. Tapi aku hanya ada padamu” jelas hong ki sambil mau memeluk min hoo, dan memberikan tatapan manja dan rindu padanya.
“iuuuechh,,,,” sambil seungho menggeleng – geleng kepala, dengan
                “SANDIWARA DIMULAI” seru diriku lalu kembali ke dalam rumah setelah melihat perbuatan meraka dan hanya menggeret seung ho masuk.
                “oppa,, masuklah” ajak hongki kepada min hoo dengan suara manjanya.
                “nonton yuek!! Maen PS 3,, makan” seru hong ki
                “kau kira rumahku apa?!” tajam “terserah” sambungku, seraya aku mengarah kedapur. Dan aku menemukan seung hyun yang sedang asyik menyantap makanan di kulkas.
                “Habis,, tumben kulkasmu agak sepi” jelas seung hyun, yang kutemukan dengan sampah berserakan.
                “errrgh.. itu kau yang menghabiskan?!” jelasku padanya langsung aku mengarah yang lain yang sedang asik mengumpul sambil bermain Ps 3ku. “makanannya habis, kecuali ada yang mau membelikan ke supermarket. Bagaimana?” Tanya ku.
“kau yang beli!” jawab seung hyun.
                “aku tidak bisa, kakiku belum terbiasa dengan motor baruku” jawabku seperti memamerkan motor baruku. “hehe” tambahku.
                “min ho, tidak mungkin, akupun tidak jika min hoo tidak ikut, seung hyun belum bisa, kyuhyun pun tidak bisa.” Jelas hong ki sambil berpikir. “min hyuk!! Kau kan bisa!” seru hong ki
                “mwo?” Tanyanya yang sedari tadi asik dengan iphonenya sambit twitteran.
                “kau pergi ke market” jawab seung hyun
                “tapi,, aku tak tahu dimana tempatnya” jelas min hyuk.
                “kau pergi dengan nekolah, dia yang tau daerah sini.” Seru hong ki yang masih asik bersama min hoo.
                “mwo?!” bentakku
                “maafkan aku, honey. Kau pergi dengan orang lain dulu ya.” Jelas kyuhyun.
                “baiklah,, ada syarat!!” seruku walaupun dengan keputus asaan.
                “aku tau,, besok kita pergi semua.” Seru seung hyun.
                “ok..” jawabku dengan setuju.
               
                Aku mengakui bahwa saat itu ia menggunakan motorku, dengan jaket birunya dengan corak yang begitu sangat mempesona, dan ‘aku TERPANA dengannya’ aku menggeleng – geleng menghadap arahnya. Aku tak sadar bahwa aku memperaktikan sesuai yang aku pikirkan.
                “neko?” sapanya menghampiriku yang ada di depan rumah, dia telah melihatku yang sedang membayangkannya dan menggelengkan kepalaku dengan mata melotot yang mengarah kehadapnya dan member tatapan kosong.
                “oh ia..”  baru aku tersadar, ‘apa lagi yang aku pikirkan ’aku menggelengkan kepalaku dan menampar pelan wajah ku sendiri’
                “hei,,” dia langsung menggoyangkan bahuku.yang ingin menyadarkanku.
                “y,” aku baru tersadar lagi tenggelam dalam pikiran kosong lagi. ‘itu adalah sentuhannya pertama’. Aku berpikir sambil menaiki motor.
                “cepatlah ini membuat kesengan orang lain” dia menggerutu dan hanyya bisa terdengar oleh ku saja.
                “maksudmu?” tanyaku
                “lihatlah kejendela rumahmu” katanya. Langsung mataku mengarah ke setiap jendela rumahku, dan mendapatakan manusia yang tertawa – tawa walautanpa suara, tetapi itu sudah jelas dari wajah mereka. Tiba – tiba min hyuk menancapkan gas, “ayolah,, “ katanya. Aku hampir saja tersentak kebelakang tapi untungnya aku menarik jaketnya sehingga aku tidak terjatuh. Dari tarikan itu membuat min hyuk berhenti lagi dengan tiba – tiba sehingga aku tersentak kedepan lagi.
                “berpeganglah,, agar kau tak terjatuh” katanya lembut.
                “emh.. ya” jawabku pelan. Aku hanya memegang sedikit jaketnya, aku memang manusia yang begitu sangat menjaga kegensianku.
                ** **
                Sekembali dari supermarket, aku membawa banyak barang yang langsung disambut seung hyun yang tersenyum yang tak karuan tanpa sebab. Mungkin karena apa yang dia lihat tadi. “tadi tante telpon, katanya dia bersama ibu seng ho ke rumah nenekmu. Karena tiba – tiba nenekmu sakit” kata seung hyun sambil memasukkan barang – barang kedalam rumah.
“dan kau disuruh menginap disini bersama hong ki dan aku. “ sambungnya seung hyun.
“Terserah” jawabku dengan pasrah
pada hari itu, cuaca benar-benar buruk angin kencang menerpaku, suhu malam itu dingin, dan hujanpun turun sepulang aku dan min hyuk berbelanja
"aigoo,,"seru hongki
"badanmu panas neko"seru seunghyun yang menyentuh tangan neko saat mengambil belanjaanya.sepulang itu badanku sangat lemas dan demam tinggi, dan saat itu aku sudah tidak merasakan apa-apa.
'dbuk'

"shit! lama sekali kau bangun!"seru seunghyun yang duduk bersimpuh disebelahku
"hm?"sambil aku memijit mijit pelipisku
"sudah kubilang, tadinya kita harus berteduh tapi neko menolaknya terus karena dia tidak suka setengah-setengah"jelas min hyuk.aku hanya tersenyum simpul

No comments:

Post a Comment

after you read this, don`t forget to LEAVE comment~

Thanks For Visited :)