Thursday, November 24, 2011

The Anxiety is The Love [Part I]

Tittle      : The Anxiety is The Love //SHINee
Author  : devIL'21
Cast       :
-      Song Hyo Joon
-          Choi Min Ho
-          Kim Jonghyun
-          Song hyun Rin

Genre   : Romance, Friendship, Comedy?, mYstery
Anyeeeeeong… mianhae yea.. setelah hiatus selama 1 minggu lebih?! Akhirnya author baru bisa buat ff, dan melahirkan ff ini.. LOL
>author ngomong apa sih
 Yea sudah… kita mulai saja… daripada reader ikut bingung bersama author..
#plak
Wahiid… isniin tsalatsah…!!! [hana_ dul_set_] >Arabic
*author, sok!! :P
All right,,,, the FF is begin!!!

Seorang yeojha berdiri didepan bis, memperhatikan hiruk pikuk para penghuni bis yang sibuk dengan persiapan mereka masing-masing, agar perjalanan mereka nanti nyaman. Sesekali ia menggeleng, memperhatikan beberapa namja yang mau  menjadi ‘kuli’oleh para yeojha demi mendapatkan perhatian mereka, adapula yang yang barang bawaannya lebih berkali lipat diantara barang bawaan yang perlu dibawa.
Yeojha ini adalah korlap atas kegiatan tersebut. Yeojha ini bernama song hyo joon, gadis berkacamata, berhidung mancung, putih, dan tentunya agak sipit karena adanya factor genetic dari ayahnya yang orang korea asli. Sebenarnya dia adalah seorang yeojha belasteran antara Indonesia-korea,

“sudah siap, semuanya? Apa semua keperluan kalian sudah lengkap?”seru hyo joon berbicara dengan lantang menggunakan mikrofon, merajai kebisingan para penghuni bis yang sedari tadi ricuh dengan keperluan masing-masing, dan kebisinganpun yang dihasilkan berubah menjadi hening sekejap, begitupula kegiatan mereka didalam bis terhenti juga.
“nee…”jawab serempak para penghuni bis itu, dengan wajah sumringah.
“yeojhachinguku siap!”sahut seorang namja dibangku deretan kelima, duduk menempel di dinding bis dan nyengir kuda
“chinguku juga siap!!”sahut lagi seorang yeojha seraya mengacungkan tangannya.
“goyang-I ku belum…”sahut seorang namja yang duduk berhadapan dengan hyo joon, dengan memanyunkan bibirnya, memapang wajahnya yang paling tragis.
“ish? Kau kira kita kemana, mau bawa goyang-I, ha?”Tanya hyo joon agak ketus yang memegang mikrofon itu, sebagai coordinator lapangan kegiatan perkemahan sua hari itu.
“aku tidak bisa sehari tanpa pussy”ujar namja itu lagi, masih dengan wajah memelasnya. Tapi, yeojha itu tidak mengacuhkan namja itu lagi, sehingga menumbuhkan kekesalan yang membukit padanya.
“ne.. aku berharap perjalanan pagi ini akan berjalan lancar, hingga kita sampai ditujuan dengan selamat. Selamat menikmati perjalanan” ujar hyo joon, lantang dengan mikrofon dalam genggamannya. Kemudian, bergegas duduk dikursi dari deretan terdepan, bersebelahan dengan namja yang membukit kekesalan terhadapnya sebelum sadar bis sudah menancap gas.
“waeyoo?”Tanya hyo joon itu pada namja yang duduk bersebelahan dengannya itu, seraya mengamankan mikrofonnya sebelum ada kejahilan dari penghuni dengan mikrofon itu.
“eobseo?!”jawab namja itu, ketus. Memanyunkan bibirnya, melipat tangannya diatas perut dan menatap was kedepan kaca bis, memperhatikan lalu lalang yang melintas dan berpapasan dengan bis.
“marah… lain kali pussy besok dibawa”ujar hyo joon, tenang dan mendaratkan punggungnya pada punggung kursi, mencoba mendapatkan posisi ternyaman.
“waeyoo?”Tanya hyo joon lagi, membuyarkan tatapan was namja disampingnya itu
“mwo?”balas namja itu, dengan wajah agak cemas, dan wajahnya agak memucat!
“kamu sakit?”
“ani…o” jawab namja itu, agat terbata, saking takutnya
“eh..? hehe” hyo joon mengerti, dan terkekeh sendiri, mengerti atas tingkah chingunya itu.
“mwo?”seru namja disampingnya itu, agak ketus walau wajahnya yang pucat dan ditambah cemas itu masih terlihat jelas.
“gag usah terlalu erat cengkram jaketku”ujar hyo joon, seraya menarik jaket miliknya yang dari tadi telah menjadi korban atas ‘cengkaraman’ namja itu.
“eh.. ambil ini!”wajahnya yang pucat itu berubah menjadi merah, karena malu. Dan membiarkan hyo joon merampas jaketnya.
“hehehe”hyo joon malah nyengir kuda, memperhatikan ulah namja yang disampingnya itu karena sejak tadi tidak henti-hentinya ia memperhatikan kelayar jendela depan bis dengan napas megap-megap dan menatap cemas kedepan layar kaca depan bis, serta lengan bangku bispun menjadi korban selanjutnya atas cengkraman namja itu.
“mwo!”seru namja itu, sadar atas sindiran hyo joon
“sini-sini,, tuker’an tempat duduk aja ya.. biar kamu gag bisa lihat kedepan”saran hyo joon, yang kasian memperhatikan chingu_nya itu saking cemas memperhatikan suasana lalu lintas dari layar kaca depan bis itu.
“buat apa?”
“iiih… tuker’an aja.. aku kasian liat kamu kayak gitu.. aku juga yang susah gag bisa menikmati perjalanan didalam bis kayak begini gara-gara kamu”ujar hyo joon, yang matanya sudah agak sayu karena ia sudah terjangkit ‘kantuk’ stadium akhir. Dan beranjak berdiri,
Tanpa a-b-c lagi, namja itu menerima saran hyo joon, saat hyo joon sudah berdiri menunggui bokong namja itu menggantikan letak posisi duduknya tadi.
#Nyiiiiiiiiit [gitu gag suara bis ngerem?]
Tubuh hyo joon, tepat terlempar ketubuh namja yang dihadapannya itu.dan  Kepala hyo joon sudah membentur punggung kursi bis, sedangkan tubuhnya sudah menimpu tubuh namja yang ada dihadapannya.
#deg
1, 2, 3, 4 detik..
“eh… mianhae”ujar Hyo joon, kemudian melepaskan posisinya dan duduk normal disamping namja itu. Keduanya saling diam, tidak ada yang berkata apapun. Keduanya saling terdiam selama perjalanan. Hyo joon memunggungi namja itu, begitu pula sebaliknya. Hyo joon yang awalnya mengantuk stadium akhir, malah tidak bisa tertidur.

Bis sudah berhenti, terparkir disebuah tanah lapang
“okok… semuanya keluar dari bis secara berurutan!! Jangan ada yang saling berebut keluar, semuanya juga bakal keluar kok” seru hyo joon, masih dengan mikrofon putih yang digenggamnya dan membantu membesarkan suaranya.
Semua penghuni bis itupun, menuruti perintah hyo joon, secara tertib mereka keluar dari bis berurutan, menghindari kericuhan hanya karena berebut keluar bis.
“huft” hyo joon, menghembuskan nafasnya panjang, lega dan menyunggingkan senyum karena lucu memperhatikan para yeojha dan namja itu saling menjahili.
“ouey… kalian siapkan tenda msing-masing!! Tenda yeojha dan namja berjarak lima meter!! Awas, jika ada yang melanggar!!”ancam hyo joon, dengan mikrofonnya, menyisir pandangannya kearah para makhluk itu. Mereka khidmat memasang tenda mereka masing-masing, walaupun ada yang saling mengusili.
Senjapun menyambut, sang raja siang telah merendah bersudut disisi barat. Para makhluk itu sedang asik bercengkrama, asik mengobrol adapula yang sedang menyiapkan perlengkapan barang yang akan diperlukan saat malam nanti.
“AAAaaaaaaaaaa!!!!”jerit seorang yeojha dari dalam sebuah tenda biru, tepat ditengah-tengah perbatasan antara deretan tenda yeojha dan tenda namja. seketika para makhluk yang mengikuti kegiatan itu berlarian kearah tenda itu, dan berkerumun didepan tenda itu.
Kemudian Beberapa namja dengan agak gagap membuka tirai tenda itu saking takutnya,karena mendengar rengekan dan jeritan yeojha dari dalam tenda itu, ternyata saat tirai tenda itu sudah terbuka setengahnya, terlihat seorang yeojha sedang terpojok, menutupi wajahnya dengan jaket biru, dan seekor ular kobra dihadapannya, yang siap menancapkan taringnya pada yeojha itu.
“min hooo!!!! Min hoo!!!” teriak yeojha itu, dengan nada ketakutan dan berat karena tangisannya.
Dan namja yang dipanggilnya itu muncul dari kerumunan itu setelah berhasil menerobos. Namja itu terpaku sebentar, mungkin sedang berpikir atau shock melihat chingunya itu.
“batang!! Atau kain!!”teriak namja itu, namja yang bernama ‘min ho’ terdengar panic. Clingukan heboh.
Tiba-tiba min ho melepaskan jaket hitam yang dikenakannya dengan gesit, saat sadar ia membutuhkannya. Dengan jaket yang sudah siap ditangannya, menyiapkan kuda-kuda, menyiapkan ancang-ancang dan trik. #LOL. Akhirnya, Min ho melempar jaketnya, tepat diatas kepala ular kobra itu yang sedang menjulang kearah hyo joon siap menancapkan taringnya pada yeojha itu.
Dan #hap! Min ho mencengkram, yang dianggapnya bagian leher ular itu dengan balutan jaketnya. Para penonton pun, dengan mata melotot kemudian terlihat agak lega karena menonton tontonan yang menegangkan itu sebagai acara reality show. #LOL.]
Tanpa sadar seorang namja dari kerumunan itu sedang memperhatikan gerak-gerik min ho dengan tatapan aneh.
Dengan agak berlarian, min ho mengarah pada pepohonan ditepi tanah lapang itu dengan ular yang dibawanya dengan balutan jaket hitamnya. Kemudian, setelah lima belas menit min ho kembali dengan mengayunkan jaketnya ditangannya, bersamaan menebarkan senyumannya yang menjerat hati para yeojha, walau agak malu-malu. Karena para makhluk itu memberikan ancungan jempol, menepuk pundak min ho saat ia melintas dan berkata”good job, bro”. kemudian min ho dengan langkah kaki cepat, ia melesat kearah tenda yeojha itu.
Sesampainya ditenda itu,
“hyo joon? Gwenchanayoo?”Tanya min ho, masuk kedalam tenda itu, menghampiri hyo joon yang dikerumuni beberapa yeojha.
“gwenchana”jawab yeojha itu dengan wajah pucat.
“jinjja?”Tanya min ho, cemas melihat wajah hyo joon yang terlihat begitu pucat.
“nde!”jawab hyo joon, ketus.
“hehehe… coba kau lihat bagaimana wajahmu saat ketakutan tadi!! Seharusnya aku mendokumentasikannya”ujar min ho, nyengir kuda.
Tanpa sadar, keduanya yang asik beradu mulut, didalam tenda itu tinggal mereka berdua.
“a.. a.. a… min hoooo” seru min ho, dengan berteriak versi hyo joon tadi dan memanggil namanya sendiri hingga memonyongkan bibirnya hingga berbentuk ‘o’.
Tetapi, hyo joon tidak mengacuhkan namja yang dihadapannya itu yang asik menghina dirinya
“oh iya… kamu gag ngerasa aneh apa..?!”ujar min ho, dengan nada agak dingin. Setelah diam beberapa menit, karena lelah memfungsikan mulutnya untuk menghina chingunya itu.
“maksudmu?”Tanya hyo joon, yang baru tertarik dengan kata-kata min ho barusan.
“iiesh,,, pabo sekali chinguku yang satu ini!” #tak serumin ho ditambah dengan jitakan mantap tepat dijidat hyo joon
“nan aphayo!!”seru hyo joon, kesakitan seraya mengelus jidatnya yang tadi menjadi korban jitakan jemari min ho.
“mendingan tuh,, daripada aku kesel bisa jitak pake palu!!”seru min ho, gregetan.
“hm! Gag rasa aneh ya? Kalau ada ular ditendamu? Tendamu ditengah –tengah tau”tutur min ho
“pabo amat!!”seru hyo joon, cuek#ada gag bhasa kayak begitu?
“yang penting aku masih hidup”serunya lagi.

“ekhemp.. ekhemp”beberapa kali, namja atau yeojha berdeham saat melintas diseputaran tenda biru mereka. Tetapi, tetap saja,, sepasang makhluk ini tidak mengacuhkannya, min ho malah asik menghina chingunya itu, sedangkan hyo joon yang masih trauma malah menerima penghinaan itu mentah-mentah, enggan memperpanjang adu mulut dengan min ho.
“udah gelap!”seru min ho, baru sadar saat keadan diluar, lampu cawanpun menghiasi kegelapan diluar tenda. Membentuk cercahan-cercahan cahaya yang menghiasi seisi perkemahan itu.
“keluar yuk!!”ajak min ho, melongo keluar tenda.
“anioo,,,”jawab hyo joon, berat
“waeyoo?”Tanya min ho, menoleh kearah hyo joon
“eobseyo”jawabnya tegas.
“hehehe…”min ho, malah nyengir kuda, mengerti.
“waeyoo?”Tanya hyo joon, curiga
“eobseyo”jawab min ho, singkat agar mengumbar rasa penasaran hyo joon.
“ya sudahlah… kalau kamu mau keluar, keluar saja”tutur hyo joon dengan nada berat
“eh? Berani sendiri?”Tanya min ho, dengan tampang menakuti
“god willing… ne”jawab hyo joon. Mendengar jawaban itu, min ho sudah beranjak keluar dari tenda itu, tetapi tiba-tiba, jaket hitam yang dikenakan min ho tertahan.
“wae?”Tanya min ho, yang berposisi merangkak menoleh kearah hyo joon dibelakangnya. Dan ternyata tangan hyo joon sudah erat menarik jaketnya.
“ikut!”seru hyo joon dengan wajah ketakutannya itu.
“ooh,,, ne.. hurry!!”seru min ho, kemudian merangkak lagi untuk keluar dari tenda dan diikuti hyo joon juga merangkak keluar dari tenda setelah memungut jaket birunya.
                Ternyata ditengah- tengah deretan tenda yang melingkar itu, para manusia sedang asik sedang menikmati malam pertama mereka sebagai  peserta kegiatan perkemahan selama dua hari di Gunung Sari #reader yang tau t4 ini kgak boleh ribut!!# . para manusia itu mengelilingi api unggun yang tengah membara.
                Setelah hyo joon kaluar dari tenda itu, Hyo joon erat menarik jaket min ho, enggan melepaskannya. Tetapi min ho malah asik cekikikan sendiri, karena ulah chingunya itu.
#tak
“waeyoo?”Tanya min ho, kesakitan karena hyo joon menjitak kepalanya yang tak berdosa itu.
“jangan menghinaku!”tegas hyo joon, saking kesalnya pada min ho.
“sudah!! Diam saja,,”ujar min ho, bertindak sebagai penentu. Hyo joon tidak membalasnya, ia malah diam dan menatap kosong kearah depan membiarkan min ho menuntunnya keluar.
“waaah,,, sikorban dan sipahlawan sedang jalan,, berduan lagi!”celetuk seorang namja yang sedang asik menikmati malam itu, ditambah ada iringan lagu SHINee “Lucifer” menambah kehebohan malam itu. Tetapi tetap saja, sepasang chingu ini, selalu mengabaikan kata orang lain yang dianggapnya tidak penting untuk ditanggapi, sifat yang sama! Yakni cuek.
                Keduanya pun duduk serempak digeraian tikar yang deretan paling depan. Dan menyaksikan acara pementasan malam itu, hingga malam memuncak dihiasi iringan lagu dari seorang chingu hyo joon dengan gitar, lee jin ki namanya. Terkenal  sebagai namja yang paling banyak disegani oleh para yeojha, ditambah ia memiliki punya suara yang sangat merdu. Sorakan para yeojha meramaikan suasana malam itu dan mereka mengikuti tiap lirik lagu itu dengan sempurna saat jin ki menyanyikannya. Dan tepukan tangan para peserta menambah keriuhan malam itu.
                Tepat jam 01.00 wib tertera dilayar jam tangan min ho, para pesertapun beranjak kembali ketenda masing-masing. Begitupula dengan kedua insane itu.
“balik sana!! Bukan muhrim!!”seru hyun joon dari dalam tendanya, mengusir min ho yang berdiri memperhatikan hyo joon masuk kedalam tendanya.
“ish… gag boleh lah!!”seru min ho, dari depan tenda chingunya itu.
“ya sudah.. anyeonghi jumuseyo.. tidur yang bener.. jangan tidur ama ular..”ujar min ho, menakuti hyun joon. Tetapi dari dalam tenda hyun joon, hyun joon tidak membalas sahutan min ho karena ia benar-benar lelah. Hyun joon adakah satu-satunya yeojha sebagai pengurus kegiatan itu, dan ia sebagai ketuanya sehingga ia hanya boleh sendiri dan berada ditengah-tengah. Sebenarnya itu bukan kemauan hyun joon apalagi, penyakitnya yang selalu menyulitkannya sehingga pada malam hari yang gelap ia harus tergantung dengan orang lain.
Min ho’pun beranjak pergi meninggalkan chingunya itu. Hyo joon pun mempersiapkan semua dalam persiapan tidur dengan meraba-raba, digerainya selimut untuk membungkusnya dari dinginnya malam.
                Hyo joon yang terbangun dari lelapnya karena ingin meminum air. Kemudian ia meraba- raba sekeliling dala tenda demi mendapatkan sebotol air minum, dengan meraba- raba.
Dan ternyata..
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa….”jerit hyo joon, keras. Memekik malam yang sunyi itu dengan jeritannya yang melengking.

__To Be Continued___
Part II  >>

No comments:

Post a Comment

after you read this, don`t forget to LEAVE comment~

Thanks For Visited :)