Saturday, November 12, 2011

Only One,, It’s U [PART I]

Title       : Only One,, It’s U
Author  : Song Hyo In = author amatiran
Genre   : Romance , Comedy +++
Cast       :
                Song Hyo In [Hyo In]
                Cha Sun Woo [Baro]
                Jung Jin Young [Jin Young] + B1A4
Note      : Inget!! Ini hanya fiction semata.. yang mau ngamuk,, simpen dalam hati,, (?) No BASHING!!!

>>[ Hyo In’s POV]
“huuueft…”
Aku menghempaskan tubuhku yang semakin melemah tiap detiknya ke atas buaian kasurku yang empuk,
                Kenapa oppa tak pernah menghubungiku lagi, oeh? Apa ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai penyanyi? Hmmm…. Padahal biasanya ia selalu menjemputku pulang sekolah, tapi.. sejak dia menjadi personil BB ia semakin jarang menghubungiku.. Padahal aku merindukan keluhannya, candanya, tawanya, senyumnya, wajahnya yang manis.. IMUT >.< wajah yang tak pernah ku lupakan tiap lekukan wajahnya.. tapi, kenapa ia tak kunjung menghubungiku?Apa dia terlalu sibuk hingga ia melupakanku sebagai yeojhachingunya? Huueft..
Semakin lama, aku tenggelam dalam pikiranku tentang oppa yang mulai hilang dari hidupku, tetapi hati ini merindukan atas sisinya.


****
Beberapa hari berlalu, tapi oppa tak kunjung menelponku.. ehm..
Sedangkan aku, sebagai yeojha, tak mungkin mengganggunya,,
****
Pada suatu sore, aku duduk manis diatas ranjang kamarku dan menghadap ke layar Tv yang menanyangkan acara yang semoga bisa menghilangkan rasa bad-mood yang membalutku. Aku terus menggonta-ganti channel, dan saat aku menggantinya aku melihat sekilas tayangan yang tak mungkin bisa dipercaya oleh seorang yeojhachingu manapun yang mencintai namjachingunya.
Aku melihat baro oppa dengan seorang yeojha duduk berdampingan. Dan lebih mengejutkan lagi MEREKA dijadikan MATCH COUPLE dari tayangan gossip para artis K-POP!!!!
Tanpa harus melihat tayangan itu lagi, aku langsung mematikan tivi-ku yang tak berdosa dengan cara kasar lalu menghempaskan tubuhku diatas ranjang empukku untuk melampiaskan rasa kekesalan yang menyakit didalam lubuk hatiku.
                Rasanya,, seperti ada pecahan kaca yang menyayat dadaku, terasa perih,, tapi, ini lebih menyakitkan..!! saat melihat oppa dengan yeojha lain, rasanya ada yang membuat hatiku terasa mati. Tak bisa merasakan apapun, terlalu perih untuk dirasakan. Oksigen tiba-tiba terenggut.. sulit bernapas!, degupan jantungpun melemah. Hati yang lama semakin rapuh karena kehilangan dirinya, kini hancur berkeping-keping saat melihatnya dengan yeojha lain.
Tetesan tetesan bening mulai mengalir dari kelopak mataku, mengalir lembut hingga terserap oleh bantal sebagai alas kepalaku.
                Kau jahat oppa,, kau benar-benar telah melupakanku.. kau telah menyakiti hatiku oppa,, apakah ini peringai-mu yang sebenarnya? Saat kau mendapatkan apa yang kau inginkan, kau akan melupakan sesuatu yang tak perlu lagi untukmu? Apakah aku hanya sebagai yeojha yang tak penting lagi untukmu?
>>[ Hyo In’s POV –END- ]
***
>> [Author’s POV]
“Hyo In,, apa yang sedang kau lakukan disini, chagiya?” Tanya, baro berdiri disamping Hyo in.
Hyo in terpaku sebentar, lalu melempar senyum pahit padanya. “aku ingin datang, mengunjungi jin young oppa..” kata hyo in, melempar senyum termanis tetapi jelas dipaksakan. “ia.. ia menyuruhku datang” kata Hyo In canggung dan terbata-bata.
                Saat melihat wajahnya saja, hyo in tak mampu mengatakan apapun. Hyo in terlalu merindukannya.Hyo in benar-benar merindukan wajah namjachingunya itu,, Baro. Wajah polos dengan lekukan senyuman dipipinya tersungging.
Hyo In benar- benar merindukan sosok namjachingunya itu. Tetapi, rasa sakit yang dirasakannya, terasa sangat perih.
Baro terpaku sebantar sambil memperhatikan yeojhachingunya itu.
“sebentar yah.. aku hanya ada perlu dengan jin young oppa” kata hyo in lalu segera meninggalkan baro setelah menyempatkan melempar senyumnya yang dingin.
Baro terdiam, ia menunduk, membiarkan hyo in pergi meninggalkannya.
Tiba-tiba dari belakang baro,  seseorang menepuk punggungnya “baro?! Waeyoo?”
Baro terkejut, lalu ia berbalik. “oebseo..” jawabnya dingin, “hyo in tadi mencarimu”katanya, dengan raut wajah pasrah.
“ah iya! Aku menyuruhnya datang, untuk bertemu denganmu,. Aku tahu ia kesepian saat – saat kau sibuk dengan pekerjaan baru kita, kasian dia” tutur jin young dengan bijak. #hallah.. ==”
“tapi, ia marah padaku” kata baro, dengan tampang menyedihkan pada hyung-nya itu
#TAK
“pabo! Minta maaf’lah.. kenapa otakmu tak berfungsi, oeh?”geram jin young, setelah menjitak kepala baro yang tak berdosa.
Baro menyeringai, lalu tanpa pamit ia meninggalkan jin young.
>> [Author’s POV –END-]

>>[Baro’s POV]
Bodohnya aku! JAHATnya aku!!
Aku  asik menyesal dan memaki diriku, lelah mencari-cari sosok yeojha yuang kusayangi itu.
                MANA DIA!
Setelah berkeliling sebentar, akhirnya aku mendapatkan sosok yeojha itu –Hyo In-, ternyata ia asik bersendau gurau dengan gongchan dan sandeul. Aku pun segera menghampiri mereka.
“hai.. pinjam sebantar,,”seruku pada sandeul dan gongchan yang langsung mengatupkan mulutnya saat aku berhadapan dengan mereka. Aku langsung menarik pergelangan tangan hyo in tanpa memperdulikan mengapa mereka bersikap seperti itu.
Mungkin karena terlalu kencang aku menariknya, ia melerai tanganku dari tangannya. “lepaskan aku!”serunya dengan geram.
Tapi, aku mengabaikan keluhannya, aku terus menariknya kesuatu tempat yang agak jauh dari keramaian –dari para kru-.
“hosh.. hosh..” nafasku terengah-engah sesaat sampai ditempat yang memang kuanggap sudah sepi, hanya aku dan dia. begitupula dengannya, nafasnya terengah-engah sembari mengelus-elus pergelangan tangannya yang memerah karena tarikanku tadi.
“mianhae, chagiya”kataku, sembari meraih tangannya sebelum ia mengibaskan tangannya hingga aku tak bisa meraihnya.
Ia terdiam.
“mianhae, chagiya.. aku tak-“
>>[Baro’s POV –END-]

>> [Author’s POV]
“mianhae, chagiya.. aku tak-“
“oppa tak bermaksud, menduakanku? Tak bermaksud menyakitiku? Tak bermaksud apalagi?” kata Hyo In,membuat baro terperangah, lalu hyo In menarik napas panjang, tatapannya yang tajam mengarah pada Baro “apa oppa terlalu sibuk dengan semua ini, hingga melupakanku? Apa aku tak penting lagi untukmu?... Sepertinya iya”
Sebelum baro berkata sesuatu, hyo in sudah menyahut, “kita putus saja oppa,, mungkin akan lebih baik!! Karena …. “
“karena.. Aku mencintai namja lain.. jujur, aku mencintai seorang namja diluar sana, seorang namja yang punya kehidupan sederhana,, kehidupan sederhana yang tak akan menyakti hatiku karena kehilangan seseorang LAGI” Hyo in menarik napas panjang, lalu menghembuskannya “mungkin oppa juga tak mencintaiku lagi,, seperti kata-katamu dulu.”
Baro terdiam, bingung pada apa yang akan dikatakannya.
“aaah.. bodohnya aku?! Kenapa aku harus berkata seperti ini?!” hyo in menyeringai pahit, lalu beranjak berdiri dan mengatakan “thank’s for anything, oppa” hyo in segera berlalu sembari mengusap uraian air mata yang mengalir tak teratur dipipinya, meninggalkan baro yang terpaku pada apa yang baru terjadi, pada apa yang baru dialaminya.
>> [Author’s POV –END- ]
***
>>[Baro’s POV]
                PUTUS..
Huuuft!!!
Haruskah kau melakukan ini, padaku!!!
                Dan,, apa benar kau mencintai namja lain? Selama ini,, kau tak menghubungiku.. karena kau memang mencintai namja lain??
                Aaargh!! Hyo In!! Kau membuatku gila seperti ini!
>>[Baro’s POV –END-]

~Meanwhile

>> [Jin Young’s POV]
Masalah-ku menumpuk!
Ajumma kemarin menanyaiku mengapa hyo in menjadi pemurung?! Lalu, nae- saeng,, baro juga menjadi pemurung, tidak bisa focus pada apa yang dilakukannya!
Piring tiga kali pecah, seusai dia makan.. mandi pagi, pas mau latihan lupa.. belum lagi… AAAARGH!!!
Aargh.. kalian memperumit hidupku!!!
Mana lagi,, Gongchan,, belum bayar hutang ama sandeul,, alhasil uangku terkuras habis meminjamkan pada gongchan, cnu juga habis menghabiskan uangku untuk ke salon..
Ommonaaa,,,,, ==”
***
“Baro! Sini kau!” seruku, saat di dorm setelah baro menyelesaikan tugas paginya, mencuci piring.
Baro yang agak terkejut, langsung mengangguk dan mengikuti jin young dari belakang.
mereka sudah menyudut ditaman depan dorm, “hmmm…” jin young memperhatikan saeng-nya itu dari ujung jempol kaki hingga ujung topi hitamnya. “aku punya solusi pada masalah yang sedang kau hadapi..” kata ku tanpa perlu pikir panjang ataupun basa-basi lagi.
“ah? Masalah apa?” tanyanya, sekenanya dengan tampang polosnya.
Bukannya menjawab pertanyaan yang dilemparkan Baro, aku langsung membisikkan ide licik yang mungkin bisa menyelesaikan masalah diantara ‘mereka’ –hyo in dan baro- termasuk aku juga yang terlibat didalamnya.
“aiesh… hyung! Apa kau gila, oeh? Bagaiamana kalau infotainment tau? Bukan korea saja yang ribut! Indonesiapun juga akan ribut! (?) [#diralat! Indonesia = DUNIA#] Terus yang bersedia siapa?”
“aaah,,, lebih jelasnya lihat keadaannya nanti, aku akan mendapatkan yeojha yang cocok untukmu, ottokhe?”
“ani… kau harus jelaskan prosedurnya dulu, hyung?!”
“hallah,, jalani saja. Akan kubicarakan dengan yang lainnya, arasso?!”
 Baro terdiam sebentar lalu mengangguk pelan walau terasa canggung. Aku menepuk lembut punggung saeng-ku itu sambil melempar senyum bijak.
                Semoga saja sukses, pintaku
***
Urusan baro selesai, sekarang Hyo In.
Aku memutuskan untuk bertemu dengan hyo in di taman dekat dorm B1A4 sekarang, setelah aku menelponnya tadi. “Hyo In,,, aku ingin memberitahumu sesuatu..”
“mwo? Kalau tentang Baro, aku tidak peduli lagi padanya, SAMA SEKALI” seru hyo in, ketus.
Aku menarik napas pendek, lalu menghembuskannya, “masalahnya.. aku ingin bertanya kenapa kau bisa memutuskan untuk ‘putus’ dengannya, padahal aku tau, kau sangat mencintainya.”
Hyo in terdiam, lalu menjawab “oppa dijadikan utusan-nya ya? Untuk apa? Dibayar berapa?”
“bukan begitu….. nae yeodongsaeng yeopo?! Ajumma mengkhawatirkanmu yang menjadi pemurung belakangan ini, waeyoo?” kataku lembut, mencoba melunakkan hatinya agar ia mau jujur dan bisa men’sukseskan’ misiku ini.
“oebseo” jawabnya, dingin kali ini.
                Astaga,, lama-lama kalian –baro dan Hyo In- ini sama saja. Paling sulit kalau dibujuk ==”
“hm.. baro sakit,, dia demam naik turun semalam,, dan dia mengigau.. dia benar-benar punya masalah yang membebaninya..”tuturku dengan nada kasian.
                Hahahaha.. kali ini aku bisa melihat raut wajah hyo in yang terpaku, mungkin ia terlalu terkejut.
“dan dia meminta maaf,, kemarin ponselnya rusak, gara-gara dilempar gongchan untuk ngusir anjing yang tiba-tiba nongol di depan dorm. Hm..”tuturku lagi, tetapi dia tetap masih diam.
“satu lagi masalah besar yang kini ia bebani.. dan ini adalah masalah yang paling mempersulitnya sehingga ia tidak bisa dan takut untuk menghubungimu”
Aku terdiam sebentar. Menghentikan kata-kataku, melihatnya sebentar. Dan yah! Berhasil, bibirnya terlipat sempurna, tatapannya kosong, dan matanya berkaca-kaca.
Hahaha.. HYo in!! kau masuk jebakanku
Dia menatapku lamat-lamat, dan berkata dengan lirih “apa itu? Tell me,, tell me,, Tell me,, tell me now” #Np:B1A4 OK *[BO’ONK]
“hm.. janji,, kau tidak boleh memberi tahu siapapun..?!” kataku tegas dan menatapnya tajam.
Hyo in mengangguk mantap dengan tampang penasarannya
“dia..”aku menghentikan kata-kata yang akan terucap lagi, untuk menarik napas dan menghembuskannya, “dia mau dijodohkan dengan seorang yeojha.. oleh ajummanya, padahal ia ingin memperkenalkanmu dengan keluarganya dulu, sebelum semua ini terjadi..”
Hyo in terdiam, ia melotot kearah ku dan kini tetesan demi tetesan mengalir lembut dipipinya yang putih.
                Aigoo… aku telah membuatnya menangis ==”
“dia mendua, oppa.. aku melihatnya sendiri.. apa mungkin yeojha itu? Apa baro oppa mencintainya?” dengan berat ia melemparkan pertanyaan itu tanpa henti padaku, walaupun aku berbohong, sekarang aku telah memperumit masalah..
                Mendua??
BOCAH ITU!!!! Apa yang dilakukan pada saeng-ku, oeh!!!
Akan ku bunuh kau, BARO!!!
“kapan?”tanyaku, dengan wajah penasaran yang dibuat-buat tapi ada rasa geram yang terselip.
“kemarin.. di tivi..” jawabnya, lirih.
                Di tivi? Eh, bukannya itu? Hahahahahaha
AIGOO!!  Satu masalah lagi!!  Kini hyo in mengira aku mengatakan yang sebenarnya dan mengira baro MENDUA!!
                Ya Tuhan.. ,maafkan aku, Tuhan,.. Baro,, Hyo In..
Hampir saja aku tertawa lepas, sebelum aku menahan tawaku hanya lewat senyum tipis.
“waeyoo?”tanyanya, yang sadar dengan senyum tipisku,
“may be..” kataku, “tapi,, yang jelas, BARO mencintaiMu! Ia benar-benar mencintaimu, ia terpaksa melakukan itu semua.. bayangkan kau ada diposisinya”tuturku, meyakinkannya, “BARO yang MALANG” gerutuku sembari menggeleng kepala.
Hyo in pun terdiam.
“besok.. dia akan pergi dengan yeojha itu,, sejujurnya dia menolak berkali-kali,, tetapi, ajummanya memaksanya, karena ajummanya ingin keponakannya memiliki yeojhachingu..”
Hyo in masih terdiam, lalu menyahut “lalu, untuk apa oppa memberi tahuku? Toh, aku sudah putus dengannya”
“bukannya begitu,, sebenarnya, baro akan memperkenalkanmu pada keluarganya, tetapi karena kau putus dengannya, ajumma mengambil alih semuanya. Oleh karena itu, kau harus.. harus datang saat.. saat baro.. dengan yeojha itu”
“APA KAU GILA OPPA! Aku ini yeojha! Walaupun AKU MASIHMENCINTAINYA, HARGA DIRIKU masih ku JUNJUNG TINGI-TINGGI!” seru hyo in, ketus dengan nada amarah dan tatapan tajam mengarahku.
“tu kan.. kau masih mencintainya..”kataku dan diakhiri dengan terkekeh.
Dia langsung membekap mulutnya dan muncul semburat-semburat merah dipipinya.
“begini saja,,, kau bisa menemuinya besok.. kau bisa melihat bagaimana terpaksanya ia melakukan itu semua,,, hm… “ tuturku panjang,”‘Baro yang malang”gerutuku lagi agar bisa meluluhkan hati Hyo In
                Ya Tuhan,, Maafkan hambaMu ini,, aku hanyalah seorang penuh dosa, dan kini menambah dosa lagi,, tetapi, untuk memperbaiki semua masalah yang membebaniku selama ini #Alim amat ==” PLAK
***
By the Phone
Me         : “baro.. jemput yeojhanya dikamarku,,,”
Baro       : “MWO? Kau membawa teman wanita ke kamarmu, oeh???”
Me         : “hahahaha.. ini semua demi kelangsungan hubunganmu dengan Hyo In kembali, arasso?”
Baro       : “….”
Me         : “kata gongchan, sandeul.. yeojhanya begitu menakjubkan!! Gak ada deh diKorea!! aku malah udah ngegodain ni yeojha,, tapi, di tolak mulu… hahahahahaha… ottokhe?
Baro       : “…”
Me         : “jangan bilang kau ragu!!! Aku sudah menyusun ide ini sampai sini, aku sudah menambah dosaku.. kalau kau tidak melakukan ini lagi,, berarti kau tidak menghormatiku, sebagai Hyung-mu”
Baro       : “he’em.. tapi,, “
Me         : “gak usah banyak Tanya,,! Just Do IT!! Inget, nanti jam empat kau jemput dia.. arasso?”
Tanpa mendengar jawaban lagi, aku langsung menutup flap ponsel ku, alias menghentikan kontak hubungan telpon dengannya.
>> [Jin Young’s POV –END-]
***
>>[Baro’s POV]
= On 3.45 p.m
Aku memutar – mutar tubuhku, didepan cermin. Memperhatikan sekujur tubuhku yang telah tertutupi pakaian andalan yang biasanya aku kenakan bersama hyo In kalau jalan – jalan.
 Aku memang tampan, dan begitu imut.. hehehe
sambil menyeringai PeDe didepan cermin. aku mengangkat turunkan alis, agar bisa melihat dengan jwlas, tampangku yang memang kyeopta dan merapikan posisi topi yang bertengger dikepalaku.
Yah,, kemeja bercorak kotak – kotak biru putih hadiah darinya, dan celana panjang kantung berwarna hitam. Dikepala, topi putih dengan corak sendiri yang aku anggap ‘keren’ bertengger dikepalaku. Sebuah kalung hadiahku yang bermata setengah ‘sign love’ menjuntai melingkari leherku, karena sepasangnya lagi dikenakan hyo in. Dan sepatu kets hitam  sampai menutup mata kaki, hadiah dari Hyo In terpasang membalut kedua kakiku.
Semuanya sesuai saran Jin Young Hyung.. aku saja masih bingung, pada apa yang direncanakannya. Tetapi, inilah tuntutan sebagai korban disini, harus mau melakukan apapun. Dan ini juga demi Hyo In.
Semoga saja, hyung benar.. hyo in memang tidak mencintai namja selain aku..
Sesaat.. memori saat – saat aku dengannya terbayang,

Aku terduduk diatas ranjangku, dan menyesali setiap kesalahan ku padanya.
Setelah terdiam sebentar, aku langsung beranjak kekamar hyung.
>>[Baro’s POV –END-]

>> [Author’s POV]
Sesampainya baro didepan kamar jin young
#tok tok TOK TOK
“neeeeeeeeeeee…..” sahut seseorang dari dalam, tentunya si pemilik kamar.
Baro dengan santai menyenderkan badannya ditembok, disamping pintu kamar jin young.
Pintu kamar itupun terbuka perlahan, baro segera menoleh kearah pintu.
“ottokhe?” Tanya seseorang sambil melempar senyum manis saat baro sudah tepat berdiri didepan terbuka itu dan melihat seseorang diambang pintu.

TO BE CONTINUED!!
XD XD
Hahaha… GAJE’kan?? ==” JELEK pula..
RCL yak!!
Kamsahamnida bagi yang udah menyempatkan untuk baca ff ini,, ^^
Mianhamnida, jika ada kata yang salah dan ff.a buat bosenin..

No comments:

Post a Comment

after you read this, don`t forget to LEAVE comment~

Thanks For Visited :)