Thursday, November 24, 2011

The Anxiety is The Love [Part II]

Tittle      : The Anxiety is The Love //SHINee
Author  : devIL'21
Cast       :
-      Song Hyo Joon
-          Choi Min Ho
-          Kim Jonghyun
-          Song hyun Rin

Genre   : Romance, Friendship, Comedy?, mYstery

All right,,,, the FF is begin!!!

Before (On part I)
Hyo joon yang terbangun dari lelapnya karena ingin meminum air. Kemudian ia meraba- raba sekeliling dala tenda demi mendapatkan sebotol air minum, dengan meraba- raba.
Dan ternyata..
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa….”jerit hyo joon, keras. Memekik malam yang sunyi itu dengan jeritannya yang melengking.

The Part II is Begin!!

“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa….”jerit hyo joon, keras. Memekik malam yang sunyi itu dengan jeritannya yang melengking.
                Karena jeritan yang memekik itu, semua peserta perkemahan itu terbangun dari lelapnya. Mereka dengan sigap berlarian kearah sumber suara jeritan itu. Dengan cepat, mereka membuka tirai depan tenda itu, dan menemukan seorang yeojha sedang menangis disudut terpojok dalam tenda itu.
“wae hyo joon? Gwenchanayoo?” Tanya para peserta perkemahan itu dengan bergantian mendekati hyo joon.

==Hyo Joon POV==
Aku tidak bisa menjawab pertanyaan lemparan mereka. Aku terlalu lemah untuk bicara, berkutikpun aku sudah tidak bisa. Tubuhku terlalu lemas untuk bergeming. Aku diam dalam posisi terkejutanku yang tadi, tetapi semua peserta malah menontonku.
“minggiir!!”seru seseorang mengusir para kerumunan didepan tendaku. Tetapi, tetap saja aku tidak bisa melihat siapa dia. Mataku tidak bisa melihat apapun dalam gelap.
“wae hyo joon?”Tanya seseorang, tapi menurutku dia adalah min ho, kemudian menghampiriku dengan merangkak didalam tenda itu. Setelah mengusir semua para penonton.
Tetapi, aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Traumaku lebih tinggi daripada harus menjawab pertanyaannya.
Dengan dibantu penerangan lampu cawan didepan tendaku, aku ditemani min ho hanya saling terdiam. Min ho membiarkanku, mungkin dia mengerti bagaimana keadaanku dan dia akan menunggu saat aku yang akan menjelaskan padanya.
“min ho?”tanyaku setelah sejam mungkin, memastikan jika orang yang menemaniku memang min ho, aku duduk memojok disudut tendaku menatap kosong kearah depan.
“nde?”ucapnya, aku tidak tahu apa yang sedang ia lakukan didalam tendaku. Aku tidak bisa melihat apapun.
“ada seseorang tadi disini”ucapku lirih dengan nada ketakutan masih terdengar jelas, saking rasa traumaku merajai perasaanku saat itu.
“jinjja?”tanyanya, terkejut. Aku hanya membalas dengan anggukkan
“siapa?”tanyanya lagi, ingin menyelidiki. Aku hanya menjawab dengan gelengan, jelas aku tidak tau, aku penderita rabun senja tidak akan bisa melihat apapun dalam kegelapan. Tetapi, aku tau, yang kuraba tadi adalah wajah, wajah seseorang, Dan  aku tidak tau,,  dia namja atau yeojha
“hm.. memangnya adakah selain aku yang mengetahui tentang penyakitmu ini, disini?”tanyanya agak berbisik. Aku hanya diam.
                Setelah hening beberapa saat, akhirnya sebuah sentuhan hangat dilenganku tertarik, sehingga membuatku berbaring dalam keadaan buta. Tapi, aku sadar, aku tidur diatas pahanya.
“tidur!!”perintah seseorang, tetapi aku yakin itu suara min ho
“besok akan menjadi hari yang melelahkan”ujarnya lagi,
                Terasa nyaman bagiku dalam posisi seperti ini, tak kusangka aku sudah menjelajah dalam dunia mimpi.

==Min Ho POV==
 “sepertinya sudah tidur”pikirku, setelah sadar bahwa yeojha yang berbaring pada kedua pahaku telah terlelap.
perlahan aku meletakkan tempurung kepala hyo joon diatas tumpukkan jaketku. Kemudian dengan diam-diam, aku keluar dari tenda biru ini tanpa menghasilkan suara.
“cepat!! Cepat!! Kumpul kalian semua!! Hanya dalam lima menit!!” seruku, dengan mikrofon putih yang kuambil dari tenda hyo joon. Aku sudah berdiri memaku sambil menatap jam tanganku, ditengah lapangan yang ditumbuhi rerumputan yang basah karena bermandikan embun. Terdengar hiruk pikuk, heboh para peserta, sibuk dengan kebutuhan mereka.
“set.. dul.. hana!!”seruku, menatap keseluruh peserta perkemahan yang sudah berdiri dengan sigap dihadapanku dengan barisan yang tertib.
“hei!! Berhenti kamu disitu!! Kamu telaaa…t tiga detik! Baris disebelah sana!!”seruku, dengan menatap layar jam tanganku dan menunjuk kearah rerumputan tinggi, tepi hutan yang berada disekitar lapangan itu.
“sun..”
“kamu kesana!!”gertakku, sebelum ia menyelesaikan ucapannya, karena aku tau ia akan memberikan alasan klasik. Dengan langkah gontai, ia berjalan dan setengah berlarian ketempat yang aku maksud.
“cepat, banci!!”geramku, yang muak melihat langkah gerik kakinya yang begitu pelan. Bagaimana tidak? Walaupun ia lebih tua daripadaku, tapi tetap saja dia sudah kuberikan gelar ‘junior :: banci yang paling lemot’ walau sebenarnya dia kyeopta, aku mengakui yang satu itu. KIM JONGHYUN!#gag maksud ng_bash ya,, blingers hehehe,, mian_mian_
Ternyata hanya ia, yang terlambat.. ya sudahlah, itu lebih baik daripada amarahku bisa terlampiaskan pada banyak korban.
Pagi ini , Aku bingung pada perasaanku, aku merasa agak geram pagi ini, tapi tanpa sebab yang jelas.
“aku telah menghitung kalian semua, dua puluh satu orang tanpa aku, Hyo Joon dan jjong”ujarku dengan nada tinggi lewat mikrofon dalam genggamanku
“baik! Ada yang bersedia disini menemani, hyo joon? Korlap kalian masih kurang enak badan”tanyaku dengan nada datar untuk pernyataan yang satu ini. Tapi, tak ada jawaban atau ajuan untuk seseorang yang bersedia sebagai sukarelawan.
“hm.. tidak adakah?”tanyaku sekali lagi, memastikan. Tapi setelah menunggu beberapa detik, tak ada jawaban.
“tidak mungkin aku yang diam disini, aku yang akan menggantikan hyo joon. Baik,..”ujarku, kemudian menyapu pandangan keseluruh wajah para peserta yang tertunduk dan adajuga yang terkesiap.
“kamu! Hyun Rin! Maju.. kamu bersedia?”seruku, didepan barisannya, saat menemukan yeojha yang cocok untuk menemani hyo joon dikamar saat ia akan terbangun nanti.
“eh,, sunbae.. akk-“aku sadar saat ucapan yang akan ia ucapkan adalah alasan klasik, aku langsung melototinya sehingga membukam mulutnya dari kata-kata manja yang akan terucap dari bibirnya.
“pergi ketendanya! Kamu sudah tau’kan dimana tenda koprlap?”tanyaku dengan nada ketus, saat melihat tampangnya yang dipolos-poloskan. Ia membalas pertanyaanku itu dengan sekali anggukkan, kemudian dengan langkah sedikit gontai tetapi, tepatnya enggan melangkah ia berjalan kearah tenda hyo joon.
“baik! Satu permasalahan selesai.!!”seruku, tanpa menggunakan mikrofon saat sadar suaraku telah memekik pada telinga para peserta dengan mikrofon putih itu.
“Bagilah kelompok kalian menjadi empat kelompok!!”
“hana, dul, set!” karena ucapanku membuat barisan para peserta itu berantakan, mereka saling gelagapan mencari teman yang cocok. Tapi, apa daya aku hanya memberikan tiga detik, tapi terhitung menjadi dua detik karena aku sengaja menghitungnya cepat.
“baik!! DIAM SEMUA!!” satu kelompok mengarah kebarat, ketimur, selatan dan utara”
“cara mainnya… temukan sungai yang mengalir, terserah bagaimanapun caranya! kemudian tangkaplah ikan sebanyak dua puluh ekor, kemudian bawakan kayu bakar, dan INGAT!! Tanpa ada yang harus membawa apapun!! Hanya boleh membawa pisau dan garam!!”seruku dengan lantang, hingga membuat kebisingan itu hanya dipenuhi oleh suaraku.
“jika ada teman kalian yang hilang, itu salah kalian!! Jangan kembali jika teman kalian ada yang hilang!!”
“mengerti?”seruku dengan lantang
“siap!”seru para peserta itu, dengan semangat walau agak gontai.
Semua peserta itupun berhamburan, membentuk empat kelompok yang mengarah keempat sudut dari tepi lapangan itu dan hilang dari kelebatan hutan, semak-semak, pepohonan yang menjulang tinggi.
“jjong!! Kamu kesini!! Kau yang akan membantu aku dalam pengintaian”seruku padanya, hingga membuatnya agak terperanjat lalu ia berlari mengarah padaku dengan senyum yang sumringah
“baik!”jawabnya lantang, kemudian ia mengikutiku dari belakang, berjalan pada sudut hutan.

==Hyo Joon POV==
“hoamph..”uapku saat terbangun dari lelapku, terik matahari telah menembus dari celah tendaku sehingga membuat mataku perih cahaya itu memperanjatkan mataku.
Aku terbangun dari posisi berbaringku, menjadi setengah duduk dengan melonjorkan kedua kakiku. Aku mengusap kedua sudut kelopak mataku, dan menyapu seisi kamarku. Kosong?
Dengan gerak cepat, aku keluar dari tendaku.
                Sepi sekali, batin ku. Tak sadar, matahari telah bertengger diatas kepalaku membuatku begitu sulit untuk mematau tiap sudut pada sekitaranku.
“hyo joon?”panggil seseorang dari suatu arah, tapi aku tak bisa melirik kearah sumber suara itu. Terpaksa aku mengintip lewat tanganku yang menutupi sinaran matahari yang menghujam kearah kedua bola mataku.
Aku mendapatkan sesosok, tapi tak jelas. Dengan langkah yang masih berat, aku mengarah pada sumber suara dengan kedua mataku menyipit. Selain aku penderita rabun senja, aku juga tidak bisa melihat jika terlalu silau.
                Setelah beberapa jarak dari sumber itu, aku merasa ada yang menepuk punggungku sehingga aku harus menoleh kebelakangku. Dan..
#BAM
==Author POV==
#BAM
Sesuatu terhentak tepat dipunggung Hyo Joon hingga
#Bruk
__To Be Continued___
 <<<  Part I

No comments:

Post a Comment

after you read this, don`t forget to LEAVE comment~

Thanks For Visited :)