Thursday, November 24, 2011

Still Loving You [Part III]

Tittle : Still Loving You/ Min_Lee2 >> III
Hana,, Dul,,, SET!!!
Before  (0n part II):
Akhirnya, rey min kembali ke tujuan awalnya yaitu meminjam modem min hoo. Di hamburnya seluruh barang-barang min hoo didalam laci itu. Hingga akhirnya ia, mendapatkan benda itu. Tetapi, mata rey min yang memantau seluruh sudut kamar min hoo, menangkap sebuah benda diatas bantal biru min hoo, sebuah lembaran biru dan amplop hitam yang terpisah, rey min langsung mendekati lembaran itu, segera meraihnya. Tanpa dikomando, mata rye min cepat bergerak, cepat membaca dari surat itu, huruf-huruf yang merangkai kata, kata-kata yang merangkai kalimat, hingga menjadi  barisan paragraph.
Rye min terdiam setelah selesai membaca surat itu, ia membisu, gemetaran memegang lembaran itu, ia terduduk diatas ranjang min hoo, tatapannya kosong, sekali lagi, dadanya sakit! Jantungnya sakit!
The PART IIl is BegIn!!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
On 13th February 2011
Masih ingat ditaman belakang rumah?. Ada yang jadi mempelai yeojha dan mempelai namja,
satunya lagi menjadi wali. Cincinnya dari akar beringin,, aku jadi pengantin namja! Kamu jadi pengantin yeojha dan min ho yang menjadi wali,,
Atau kau masih di Disney land tokyo??
Kita sekeluarga dengan omma, pergi kesana,,, kau membeli bando kucing, aku membeli bando anjing, sedangkan min ho dan gae rum membeli hidung babi dan taring singa laut..
Hm,, semuanya indah!!
Apalagi,, apalagi saat aku sakit ditengah sore itu.. Suhu badanku tiba-tiba panas! Disekujur badanku berembun keringat!
Matahari terbenam,, senja!
Hanya kau dan aku ditengah hamparan rumput kuning yang bergoyang,, Aku berbaring diatas bangku putih itu, dibawah pohon,  favotit kita! Pohon sakura, Saat itu, bunga sakura bermekaran, dan sorenya berguguran.. benar-benar indah! Apalagi saat ada kau!
Aku tidak mengerti kenapa kau mencium keningku saat itu,, kau selalu mendekapku erat, seraya menangis.. tapi aku benar-benar bahagia saat itu!! Ciumanmu itu, tak pernah ku usap atau aku cuci selama seminggu. hehe
Oppa,, the prince still loving you,,
Walaupun kau menyukai dan mencintainya,, mianhae,,
My gift from the heaven,, the prince
Oppa jalani hidup ini, akan bahagia if I’m still loving you, for ever after.
Thank’s dear
~~~~~~~~~~~~~
                Min hoo yang sudah puas menyaksikan film action itu, masih ingin melanjutkan part bagian endingnya.dan  Ia menyusuri jalan mengarah kekamarnya. Tepat saat min hoo berada didepan kamarnya, ia mendapatkan seorang yeojha duduk diatas ranjangnya yang sedang menangis, dan mengusap setiap tetesannya yang jatuh, ditangan kiri yeojha itu digenggam selembar kertas sedangkan ditangan kanannya menekan dadanya, min hoo bergegas mendekati yeojha itu dengan panic.
“rye min?”panggil min ho, pelan menyentuh pelan kepala rye min. tapi, rey min hanya terdiam tanpa ada seucap katapun yang terucap. Melihat lembaran yang di pegang rye min, min ho segera merampasnya.
“apa maksudnya ini!!”seru rey min, setelah terdiam dan menyadari min ho, akan merampasnya. Rey min menunjukkan lembaran itu tepat dihadapan wajah min hoo, sebelum kertas itu dirampas oleh min hoo.
“apa ini!! Berikan itu, pada oppa!!”seru min hoo, mencoba merebut lembaran itu. Hingga terjadi, konflik perebutan lembaran itu, hingga rye min tetap masih menguasai lembaran itu.
“andwe!!! Kenapa oppa tidak pernah menceritakan ini padaku!!” seru rey min dengan nada tinggi, walau dengan suara paraunya yang dipipinya masih basah, seraya mengangkat lembaran itu
 “a gift from heaven, do you know??”seru rey min lagi, melotot pada min hoo, menyungging senyum pahit . Min hoo seketika hanya terdiam, membisu, berhenti mencoba merebut itu lagi, sudah terlambat. Membiarkan rey min, berseru, meluapkan segala perasaan yang terpendam ataupun yang ia rasakan.
“kenapa oppa hanya diam!!!”teriak rey min, pipinya telah terbasahi oleh air matanya mengalir tanpa henti, mendaratkan kedua tangannya dipundak min hoo dan menggoyangkan tubuh min hoo dengan sekeras-kerasnya. Min hoo yang diperlakukan itu hanya terdiam, membisu! Menunduk, takut pada dua bola mata yang melototinya, dua bola mata yang menjerit dan sedih.
Tiba-tiba rey min terjatuh dari posisi itu, ia terkapar menekan dadanya. Untuk kesekian kalinya, jantung itu menjerit kesakitan!! Tak tertahankan lagi!!
“sakit”keluh yeojha itu, pelan seraya menangis masih terkapar diatas karpet biru yang tergerai menutupi lantai kamar min ho. Melihat itu, min hoo segera menggendong yeojha itu, dan membaringkan yeojha itu di ranjang hangatnya. Digenggam erat telapak tangan dingin rey min, , wajah rey min memucat. Rey min mencoba menahan deraian tangisannya agar dapat mengatur denyutan jantungnya, menormal.
“mianhe, oppa”ucap min hoo, menggenggam tangan reymin dan tangan kannanya mengusap deraian tangisan rye min  dengan wajah yang suram. Rey min hanya membisu.
Beberapa saat kemudian, min hoo beranjak dari posisi duduknya mengarah keatas ranjangnya, berdiri diatas ranjangnya. Diatas ranjang, min hoo malah mendorong langit-langit kamarnya, rey min yang melihat kelakuannya malah terdiam dari isakannya, dan merasa  membaik setelah mengatur aliran udara yang masuk dan keluar.
#KREK
Berjatuhanlah berbagai jenis barang dari langit- langit kamar itu dan yang paling didominasi oleh lembaran kertas, dan beberapa photo yang beberapanya dikenali rey min. semuanya beterbangan dan berserakan diatas ranjang min hoo, disamping rey min yang masih terbaring. rey min yang melihat itu, hanya terpaku dan isakannya terhenti. Sekarang, rey min benar-benar dikejar rasa penasarannya, tetapi ia tetap menjaga imagenya, gengsi menyentuh barang-barang itu, sebelum min ho menyodorkan barang-barang itu padanya agar ia dapat melihatnya! Tetapi min ho, setelah membiarkan barang-barang itu jatuh, ia hanya terduduk diatas ranjangnya, didepan barang-barang yang berserakan itu. ‘apa itu?’tanya rey min, membatin, tak sadar bahwa kedua bola matanya sudah menyoroti barang-barang itu.
“bacalah ini”kata min ho, pelan dan lagi terpaku. Mendengar komando itu, rye min segera menjejali barang – barang itu, dengan tangan putihnya walau secara perlahan. Satu persatu ia amati, ia merasa sangat familiar dengan barang –barang itu, kecuali lembaran-lembaran kertas itu yang berserakan diatas ranjang min ho.
^Photo^
*pada lembaran photo itu, seorang yeojha kecil manis, yang tersenyum lebar dengan wajah putih manis, hidung mancung,mata berlensa coklat, rambut yang dikucir dua, ditangan kanannya digandeng seorang namja kecil, namja yang terlihat begitu tampan! Rambut cepaknya berwarna pirang, jelas seperti anak blasteran ditambah matanya yang berlensa biru. Namja itu pun tersenyum lebar, senang! Photo itu menggunakan background, sebuah taman?!*
Rey min, membalikan lembaran itu, dibalik kertas itu tertulis
“My gift from heaven?! Oppa bener2 seneng hari ini.. gomawo, saeng :* besok2 ulang ya
Xixixi”
‘dia menyimpannya? Aku saja tidak mengingatnya!’batin rey min, seraya tersenyum
“dia memberikan itu, ditipkan pada seseorang”kata min ho, dengan wajah suram, memperhatikan rey min tetapi tidak mempengaruhi kelakuan rey min, yang sedang meneliti tiap barang-barang itu.
^bando^
*Pada sebuah bando, bando lucu! Bando berbentuk telinga kucing, berwarna biru! Dihiasi dengan tempelan-tempelan kelap-kelip, dan bando itu diikatkan dengan satu bando lagi, bando berwarna hitam, berupa telinga anjing, benar-benar lucu! Dan ternyata pada ikatan kedua bando itu diikat dengan secarik kertas bertuliskan “my gift from heaven,, ingat tidak? Oppa, membelinya!! Oppa mencarinya setelah 3 tahun,, oppa menghabiskan seminggu untuk mendapatkan bando2 ini,, hebat tidak? “*
Rey min yang membaca itu, hanya tersenyum pahit, ditambah wajahnya yang tiba-tiba suram melihat.. melihat sebuah photo.ia langsung mengalihkan segala perhatiannya yang tertuju pada sebuah photo!! Photo yang membuatnya benar-benar terkejut saat melihatnya! Di raihnya photo itu, dengan tetesan air mata yang mulai bercucuran, setetes. Min ho yang melihat, rey min ingin meraih photo itu.
“mianhae,, oppa gag bisa melakukan apapun setelah tau,, tau bahwa ia menyukaimu.”kata min hoo, yang langsung terdiam.
“kau tau oppa! Kau lebih jahat daripada orang yang pernah kukenal!!”seru rey min dengan wajah yang suram
“kau tau,,, memang benar!! Benar dia tidak berani mengatakannya, jika kau sudah mencintai adiknya!”seru rey min lagi setelah hening beberapa saat.
“apa maksud..?”Tanya min hoo, melototi rey min dengan wajah penasaran, bingung!
“kau ingat.. ingat saat dikafe,, dikafe akku,, yang bersama key dan…” rey min sudah tidak ingin meneruskan kata-katanya, menggelengkan kepalanya  lalu kembali memperhatikan photo yang diraihnya tadi.sedangkan min ho, malah hanya terpaku tidak ingin memulai adu mulut dengan rey min.
^photo^
*diphoto itu, seorang yeojha yang mengecup kening seorang namja, namja yang sedang tertidur pulas, namja yang tertidur dibangku putih ditengah hamparan rumput hijau,*
Rey min membalikkan photo itu dan bertuliskan “min ho!! Thanks,,
Tiba-tiba min hoo, mendaratkan sebuah sentuhan dipundak rey min. tangannya dingin dan bergetar!
“apa benar kau mencintainya?”kata min ho, dengan wajah yang suram, tetapi rey min hanya menatap penuh pada photo itu, mengabaikan min hoo.
“a gift from heaven”sapa min ho, berusaha agar rey min mendengarkannya.
“dia menitipkan kata saranghae padamu”sambung min ho
“akku,, saranghae, my prince!”seru rey min, menangis kembali! Benar-benar ia menekan dadanya. Min ho yang mendengar ucapan rey min, terpaku menatap kearah rey min.
“kenapa kau tidak pernah..”kata-kata min ho, terpotong. Menatap memelas rey min, tak menyangka apa yang didengarnya.
“pernahkah oppa berpikir, jika aku harus menghancurkan persaudaraan dan persahabatan?”seru rey min menyela, menatap tajam min ho dengan berlinangan air mata.
“oppa yang jahat”kata min ho, menurunkan telapak tangannya dari pundak rey min.
“oppa tidak menyukai gae rum.. oppa hanya..”jelas min ho, seraya menggelengkan kepalanya, min hoo tidak bisa mengatakan apapun lagi! Kata keterangan itu, membuat rey min, lebih menatap tajam pada min ho dengan geram. Kedua kelopak mata rey min yang sipit itu, mencoba memberontak keluar dari wadahnya.
“oppa hanya ingin membahagiakannya dengan membahagiakan adiknya dulu, tanpa mengganggu hubunganmu dengan key”ucap min ho, menunduk, menatap geraian seprai biru ranjangnya.
“dan ternyata,, oppa tidak mengetahui bahwa you love your prince,, the gift from heaven love her prince”ucap min ho, masih tetap menunduk, tak berani menatap rey min.
“mianhae oppa..”kata min ho lagi, wajahnya benar-benar memelas. Wajahnya suram! Kedua bola matanya berkaca-kaca.
“tidak ada gunanya meminta maaf sekarang, aku yang menyesal tidak menyatakan itu padanya malah menerima key”rey min yang masih menatap tajam min ho, mendaratkan sentuhan diatas telapak tangan min ho yang dingin.
“kita harus ke turki!!”seru rey  min,menggenggam tangan min ho, tetapi min ho hanya menggeleng.
“dia di seoul”kata min ho, pelan. mendengar jawaban min ho, rey min melototinya sekaligus bercampur rasa senang, sedih, kesal.
“dimana?”Tanya rey min, cepat.
“jeju island.. tinggal bersama ummanya,, dan appanya dulu”kata min ho, agak ragu dan terdengar terbata-bata saat menyebut penjelasan itu.
“dekat dengan kuburan umma dan appanya?”Tanya rey min, memperhatikan min ho yang terpaku pada posisi duduk dihadapannya, tetapi min ho hanya mengangguk
“sekarang juga kita kesana!!”rey min, menyeret min ho
“ANDWE!!”seru min ho, geram! Melepaskan tangan putih rey min yang melekat pada lengannya.
“oppa!! Aku harus menyatakannya sekarang!!”seru rey min yang sudah terkesiap berdiri.
“anio!!! Tidak usah!! Tidak perlu!! Dia tidak mau bertemu padamu!!”seru min ho, terdengar geram! Kemudian mulai beranjak berdiri dan meninggalkan rey min dengan barang-barang itu.
“apa maksud oppa?” seru rey min, yang terlihat benar-benar bingung sekalian geram setengah mati. Mencoba menangkap tangan oppanya dengan kedua tangan putihnya. Dia mencengkeram lengan putih yang kekar itu! Tapi,, min ho malah melepaskan cengkeraman itu dengan mudahnya. Dan berlalu.
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
“aku harus ke jeju,, kita ke jeju,, ke jeju menjenguk kuburan oppa dan umma dan…”memecahkan keheningan pagi itu, jam sarapan! Min ho menjatuhkan sendok dari genggamannya, dan kedua bola matanya langsung menyorot kearah rey min, tepat dihadapannya!
“andwe,, “jawab min ho tegas, kembali meraih sendoknya dan kembali menyantap hidangannya. Mendengar jawaban itu, rey min memaksa,,
“apa salahnya?”Tanya rey min yang jelas lebih bingung.
“lebih baik jangan rey min-ah”seru ajumma, datang dari arah dapur membawa dua gelas susu dengan beralas mampan, lalu menghidangkannya dihadapan rey min dan min ho.
“lebih baik jangan”ucap min ho, mengulangi kata-kata ajummanya
“kenapa? Aku mau melihat oppa dan umma!! Salahnya apa!!”seru rey min, belum menyentuh sedikitpun santapan sarapannya.
“kenapa ajumma bilang gag boleh!!”seru rey min, lalu menatap kearah ajumma, sedangkan ajumma yang ditatap rey min malah  menatap balik kearah min ho
“lebih baik gag usah!!”seru min ho, selesai menyantap hidangan paginya.min ho beranjak berdiri, meninggalkan meja makan bersamaan dengan ajumma yang meninggalkan keduanya.
“mau sekolah?”Tanya min ho, dengan wajah yang moodnya sudah hilang,
“ne!”seru dengan wajah kesalnya, mulai menyantap sarapan paginya.
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
“oppa?”sapa rey min, terdengar manja. Menyandarkan kepalanya dipundak min ho.
“ssh.. mwo?” min ho hanya berdesis,
“ke Jeju..”ucap rey min, lebih manja. Tiba-tiba min ho berdiri setelah mendengar ucapan rey min , membuat rey min yang bersandar padanya hampir terjatuh, sebelum ia dapat menyeimbangkan tubuhnya.
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
“rey min,, badanmu panas” seru min ho, mengusap keringat dingin yang mengembun ditiap sudut wajah rey min
“aku gag kenapa-napa”seru rey min mencoba menghentikan kelakuan min ho, dan mencoba bangun dari baringannya itu.
“tidur,,!”perintah min ho.
“gag mau!!”bentak rey min
“tidur!”perintah min ho, yang lebih terdengar tegas, hingga mata sipitnya terlihat melotot tajam. Sehingga, rey min berbaring diatas ranjangnya dan membelakangi min ho.
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
“chukkae,, kalian sudah resmi menjadi suami istri, selamat berbahagia!!” seru namja kecil,
“saranghae yoo”ucap seoarang namja kecil lainnya.
“ I love you too, my prince!!”jawab yeojha kecil itu, tersenyum lebar. Mereka berdua saling memasangkan cincin, cincin berwarna putih , berbahan dari akar-akar pohon beringin yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.Lalu namja laki-laki itu, mengecup telapak tangan kecil mungil, yeojha kecil itu.
*rey min,  terbangun! tepat jam dindingnya menunjukkan 2 a.m.*
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
“oppa! Aku gag mau tau,, aku harus pergi sekarang!!!”seru rey min, dengan wajah pucatnya, seraya meraih beberapa pakaiannya dari lemari birunya lalu melempari pakaian itu ke kopernya.
“mwo?”kata min ho, yang masih setengah tersadar dari tidurnya, mengusap-usap matanya.
“bangun!! Ilernya ntar ngalir dibantalku! Huek_”seru rey min, masih melempari pakaiannya kekopernya,
“aku yang sakit, kok oppa yang malah seru berkerumun dikamarku! Tidur disebelahku pula!”seru rey min melihat kearah min ho, mengehentikan pelemparan pakaiannya itu seraya mengancap pinggang
“ngapain gag tidur dikamar sendri?”Tanya rey min terlihat kesal.
“oppa, jaga kamu!! Eh, gag taunya oppa ketiduran.. seru disini, dingin!!”jawab min ho, seraya mengeratkan selimut dan dekapan pada gulingnya. “Ngomong-ngomong yang angkat oppa keranjang siapa?”sambung min ho
“ajumma.”jawab rey min, singkat.
“mwo?”mata min ho terbelalak mengarah kedepannya.
“ajummanya rey mi-ah dan min hoo ssi”seru rey min kembali melempari pakaiannya.
“oh,,”min ho hanya mendesah “kok bisa?”Tanya min ho, bingung.
“gag usah banyak Tanya!!”seru rey min lagi.
“mau kemana?”Tanya min ho, sudah tiga perempatnya sadar, karena masih ketagihan pada guling dan selimutnya.
“jeju island!”seru rey min, selesai melempari pakaiannnya dari lemarinya,
“ajummaaaaa….”teriak rey min.
“gag bollllllleh!!!!!! Apa yang kamu cari?”Tanya min ho, sudah terbangun dan tersentak.
“aku hanya mau menjenguk makam umma dan appa!!! Mereka itu keluargaku, orang tuaku, terserah oppa ngasih izin apa gag!!!”seru rey min, dengan wajah memelasnya pada min ho. Min ho hanya terdiam, terlihat sedang berpikir, menimbang-nimbang.
“ne,, rey min-ah,, ada apa? Ada yang bisa saya bantu”sapa ajumma, yang muncul didepan kamar rey min.
“ne,, bereskan semua pakaian itu, didalam koper, aku mau berlibur”seru rey min
“rey min-ah mau kemana?”Tanya ajummanya yang mulai merapikan pakaian hasil lemparan itu kedalam koper.
“jeju island”seru rey min, singkat.
“awas!!!” rey min menyambar selimut tebalnya yang berwarna biru yang habis menutupi sekujur tubuh min hoo, diatas ranjangnya.
“aduuh,, masih dingin!!”keluh min ho yang kembali menarik geraian sekimut itu. Alhasil terjadi konflik tarik menarik selimut yang menghabiskan waktu semenit, hingga dimenangkan oleh min ho. Min ho kembali menikmati geraian selimut itu.
“oppa ikut, tapi dengan syarat”seru min ho masih ditutupi selimut, walau hanya wajahnya yang terlihat.
“syaratnya apa?”Tanya rey min melepaskan genggaman selimutnya.
“Ntar dulu.. oppa tidur dulu bentar,, coba telpon ke cabang pesawat blue sky, ada yang kosong gag?”seru min ho, menutup matanya.
“ne”jawab rey min
Setelah rey min menelepon dilantaibawah,
“oppa!!! Udah bangun!! setengah jam lagi!!”seru rey min seraya berlari mengarah pada kamarnya yang bercat biru, kamarnya dipenuhi dengan warna biru! Sama dengan kamar min ho. “sarapannya ntar ajha!”seru rey min lagi.
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
“aduh, aku lupa!!”seru rey min seraya menepuk jidatnya.
“lupa apa?”Tanya rey min, menatap rey min dengan wajah yang agak bingung
“lupa jalannya!”seru rey min, tersungging senyum sumringah.
#TAK
“sakit oppa!!!”keluh rey min seraya mengelus-elus keningnya.
“ya udah, kita ke makam langsung pulang!”seru min ho
“tapi..”penjelasan rey min terpotong karena min ho sudah meninggalkannya menuju deretan taksi didepan lobi bandara.
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
“oppa,, umma,, eonnie… ” sapa rey min, mengelus-elus makam orang tuanya dan eonninya, dan menyiapkan beberapa sesajen untuk menyalahatkan pada ketiga kuburan itu. mata min ho sudah memerah, sedangkan rey min sudah mengalirkan cucuran air matanya dengan deras.
“disini ada rey min dan min ho”seru rey min
“eoniie,, aku rey min, aku kemari dengan min ho oppa”sapa rey min setelah menyalhatkan makam orang tuanya.
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
“oppa,, aku mau ke rumah the prince..”kata rey min
“ntar ya,,oppa mau kemakam seseorang”ucap min ho dan menyusuri jalan dan melewati beberapa kuburan
Sesampainya pada sebuah makam, makam yang tidak dikenali rey min sama sekali!!
“oppa ini makam siapa?” Tanya rey min, Min ho hanya terdiam, min ho terduduk didepan makam itu. Lalu meletakkan bungkusan bebarapa bunga lili putih terakhir yang dibawanya diatas makam itu.
“thanks, l’m sorry.. what should I do?”min ho pelan mengatakan itu semua pada kuburan itu, menahan air matanya yang mulai memberontak mengalir.
“hi,, aku bersama rey min.. oh, apa kau mengenalnya? Sepertinya..”ucap min ho yang suaranya parau dan melihat kearah rey min yang ada disampingnya sedang mengancap pinggang dan membelakanginya.
Dan meletakkan sebuah bungkusan bunga tulip kuning yang dibawa rey min diatas makam satunya lagi, berseblahan dengan makam itu.
“ini makam siapa lagi oppa?”Tanya rey min yang bingung, tetapi min ho tak berkata apapun.
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
“oppa, apa gag sebaiknya kita bermalam disini?”seru rey min, melihat kearah terbenamnya matahari, benar-benar indah!
“anio!”jawab min ho tegas
“oppa!!!”teriak rey min, kesal.
“syaratnya, gag boleh bermalam!!”seru min ho, meninggalkan rey min yang sudah kesal dan terpaku terdiam dengan wajah cemberutnya.
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
“gae rum!!!”teriak rey min, memecahkan keheningan hiruk pikuk didepan sebuah supermarket yang tak jauh dari bandara. Tetapi yeojha yang dimaksudnya tidak menoleh.
“gae rum”panggilnya sekali lagi. Ternyata yeojha yang dipanggil rey min menoleh kepadanya,
“hi,, rey min?!”sapa yeojha itu, dihampiri rey min. dan terlihat senyumnya pahit
“apa yang kau lakukan disini?”sambung yeojha itu setelah rey min mendekatinya.
“aku ke makam appa dan umma sama eonnie”jawab rey min, cepat.
“kamu kemari Dari turki?”tanya rey min, memperhatikan yeojha itu dengan wajah semerbak bahagia, dan wajah bingung.
“ah? Turki? Aku tinggal disini”jawab yeojha itu, cepat.
“kata oppa”rey min langsung mengurungkan kata-katanya, dan rey min yang sudah terlihat kesal.
“oh,, ya begitulah.. oke, aku mau pulang dulu”ucap yeojha itu, membuang pandangannya dari rey min.
“gae rum, bolehkah aku menginap semalam dirumahmu”Tanya rey min, memelas.
“andwe”jawab gae rum, tegas. Kemudian berlalu setelah melihat kemunculan min ho disamping rey min.
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
“oppa,,, sebenarnya sunbae ada dimana!!!”seru rey min, duduk diatas ranjang min ho
“kamu sudah menemuinya, hanya kamu yang cuek pada sekitar. Aku malah melihatnya tersenyum”jawab min ho, yang asik menggelut gulingnya.
“mwo? Dimana?”Tanya rey min, tersentak. Mata melotot diserbu rasa penasarannya
“di jeju”jawab min ho, singkat.
“ah?”
“kamu melihatnya, tetapi gag menyangkanya..”kata min ho, langsung terdiam. Mendongak kearah langit-langit kamarnya.
“oppa, dari kemarin oppa make kata-kata yang sulit dicerna ma ak u!!”seru rey min, memperhatikan kelakuan min ho.
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
“dokter,, bagaimana?”Tanya rey min, duduk didepan meja kerja seorang dokter.
“jantungnya udah benar-benar membaik, ternyata cepat sekali cocok denganmu”gerutu dokter itu.
“dia baik sekali”sambungnya lagi, seraya menulis laporan pada lembarannya
“maksudnya dokter?”rye min yang mendengar, malah tidak mengerti.bingung.
“gag ada”jawab dokter itu, seraya menggelengkan kepalanya dan menyelesaikan tulisannya.
“ngomong-ngomong,, dokter tau siapa yang donorin jantung ini”ucap rey min lagi memecahkan keheningan antara dokter dan pasiennya.
“tau”jawab dokter itu, cepat.
“siapa, dok?”Tanya lagi rey min
“oh,, gag tau..”jawab dokter itu, terbata-bata dan cepat menggelengkan kepalanya
“dokter,,!!”teriak rey min, berdiri dihadapan dokter itu dan memperhatikan dokter itu yang duduk dikursinya dengan mata yang memelas, tetapi disisi lain geram dan dokter itu menatap balik rey min.
“mianhamnida, rye min –ah, saya harus menjaga privacy pasien saya.”ucap dokter itu, lalu tertunduk lagi, enggan menatap mata pasiennya itu.
“dokter,,”panggil rey min, pelan suaranya parau.
“min hoo-ssi tau, mereka saling kenal”hening beberapa saat, hingga dokter mengatakannya, pelan.
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
“oppa!!!”seru rey min, sesampainya dirumah dan menyampiri oppanya yang sedang asik bermain game.
“mwo?”balas min ho, kesal.
“siapa aja temen oppa?”Tanya rey min, duduk disamping min ho.
“maksudnya?”min ho bertanya kembali pada rey min, tidak mengerti pertanyaan yang diajukan rey min. bingung. Dan menoleh kearah wajah rey min disampingnya.
“temen baiknya oppa,, maksudnya siapa aja temen yang oppa kenal, ya kenal baik”jelas rey min, hingga menghentikan kenikmatan min ho bermain game favoritnya.
“tumben kamu nanyak ma oppa kaya’begituan”ucap min ho, menatap rey min lebih tajam
“jawab aja..”seru rey min, melepas tatapan penasaran pada min ho sehingga tidak terbaca pikirannya,
“key,, karena kita sekelas,, onew, juga, sapa lagi ya.. taemin, jjong,, temen satu kursus walau beda kelas”jelas min ho
#dug
Suara denyutan jantung itu, mengultimatum dada rey min, terasa sesak sesaat! Terasa sesak saat terlintas pikiran ‘sunbae? Hanya sunbae yang tidak ada’
“sunbae’kah yang mendonori ini?”Tanya rey min, termakan oleh pikirannya, min ho hanya terdiam
“APA SUNBAE YANG MENDONORI JANTUNG INI?”rey min mengulangi lagi pertanyaan yang sama, dengan nada suara yang tinggi.
“OPPA, JAWAB!!!”teriak rey min lagi, berdiri dihadapan min ho
#PLAK
Pipi rey min yang putih memerah,
“kenapa kau berpikir seperti itu!”teriak min ho, yang sudah berdiri dihadapan rey min,
“dokter,, dokter mengatakannya!!”seru rey min, terbata.
“dokter sialan!!!”umpat min ho, benar-benar marah
“oppa, tolong jangan berbohong padaku!!!”seru rey min, matanya memerah dan berkaca-kaca
“akan lebih menyakitkan, jika aku mengetahuinya terlambat”sambung rey min, air matanya sudah mengepul dipinggir kelopak matanya.
Hening beberapa saat.
“mianhae,, mianhae oppa”ucap min ho, pelan dan merunduk.
“oppa bohong?”kata rey min, tatapannya kosong! Rey min penuh memperhatikan min ho, mulut mungilnya tertutup rapat, air matanya pelan mengalir, mengalir beraturan. Hanya berdiri, tapi kakinya tak kuat lagi menumpu badannya. Dan untuk sekian kalinya ia menekan dadanya, danya sakit! perih! pedih!
#BRUK
“mianhae oppa,,,”seru min ho, bergegas mendekap rey min yang terkapar lemas, rey min membalas menatap min ho dengan tatapan yang penuh arti, arti kemarahan dan sedih, rey min memeras pergelangan tangan min ho dengan erat hingga jeratan itu memerah. Min ho hanya menerima perlakuan rey min dan tetap mendekap rey min.  “oppa tidak bisa melakukan apapun”ucap min ho, wajahnya terbenam disamping wajah rey min.
# # # # # # # # # # # # # # # # #
Setelah beberapa menit, sesosok itu digiring oleh beberapa namja yang mengenakan pakaian serba putih, tepat melewati min ho yang sedang berdiri.
“Sebentar dulu,,”ucap min ho didepan salah seorang namja itu, dihampirinya sesosok yang digerai selimut putih itu. Perlahan ia membuka geraian itu,
Min ho terdiam, tanpa berkata! Mulutnya terkunci! Kedua bola matanya terbelalak, tak percaya pada apa yang dilihatnya. Jemari tangannya yang memegang selimut putih itu bergetar, sehingga selimut itu pun bergetar! Sekujur tubuhnya bergetar!! Benar-benar shock pada apa yang dilihatnya!
Min ho, melihat sesosok, sesosok yang ia kenal! Kenal baik! Ia benar-benar mengenalnya!  sesosok berwajah pucat, matanya terpejam, , Satu yang membuat min ho lebih tersentak saat menyadarinya! bibirnya! Bibirnya itu mengedarkan senyuman tipis!! Senyuman itu, membuat min ho benar-benar merinding saat melihatnya.
Kaki min hoo tak kuat lagi menumpu badannya yang sudah terasa berat, benar-benar berat!
#BRUK
“apa anda tidak apa-apa?”sapa seorang namja yang mengenakan pakaian putih itu, melepas pegangan pada ranjang sesosok namja itu, seraya membantu min ho berdiri.
“dokter sialan!!!”umpat minho,keras! Suaranya yang sudah parau lebih terdengar geram.
“bisakah anda jelaskan ini semua?”teriak min ho, min ho yang masih terduduk disamping ranjang itu, menunjuk kearah ranjang itu setelah melihat penampakkan dokter itu muncul dari balik pintu putih itu.
“mianhamnida min ho-ssi,,”ucap dokter itu, mendekati min ho, berdiri dihadapan min ho lalu ikut duduk dihadapan min ho.
“kenapa?”Tanya min ho, terdengar parau.
“nyonya sendiri yang memintanya”kata dokter itu, pelan.
“mianhamnida, min ho-ssi jika saya harus menyembunyikan ini semua dari anda”ucap dokter itu lagi, menurunkan tanganya.
“mianhamnida min ho-ssi”ucap dokter itu lagi
“hidupnya,, hidupnya benar-benar tiada artinya tanpa,,”ucap dokter itu, terhenti.
“.. tanpa jin ki-ssi,,”sambung dokter itu
“onew,, kenapa?”kesadaran min ho kembali, walau masih dengan wajahnya yang shock perlahan menatap dokter yang dihadapannya, ia bingung!! Benar-benar bingung!
“jin ki-ssi sudah meninggal”jawab dokter itu, lalu menggelengkan kepalanya
“meninggal? onew?”min ho terlihat lebih shock, bingung!
“dokter!! Katakan yang jelas!!!!”seru min ho, menggoyangkan badan dokter itu dengan tangan kekarnya walau tidak seutuhnya ia menggunakan kekuatannya.
“jin ki-ssi sendiri yang memintanya.. dia juga pasien saya”jelas dokter itu, terbata-bata
“jelaskan semuanya!!!!!!”teriak min ho, yang tidak mengerti! Ia bingung, pada apa yang didengarnya!
“jin ki-ssi sendiri yang memintanya,, selama satu setengah bulan jin ki-ssi menjadi pasien saya dan tinggal disini, setiap harinya jin ki-ssi check-up berkonsultasi , check-up atas jantungnya, apakah bisa untuk didonorkan”jelas dokter itu, menatap dalam min ho, dengan penuh arti.
“tetapi,,”dokter itu menggelengkan kepalanya.
“mwo!!”geram min ho. “dokter!! Apa kau ini bodoh??”seru min ho, geram! Dan volume suaranya terdengar tinggi, hingga memenuhi ruang operasi.“dia punya hak untuk hidup!!”seru min ho, sekali lagi, suaranya berat.
“saya tahu itu, tetapi penyakitnya,, jin ki-ssi tidak bisa disembuhkan, tepat hari ini, hari ini jin ki-ssi meminta saya, untuk menjalankannya. Mau melakukan operasi pencangkokkan jantung. Tepat setelah jin ki-ssi mengatakan itu, jin ki-ssi sudah.. jin ki-ssi sudah tidak ada”jelas dokter itu, terbata saat menjelaskannya.
“dia benar-benar ingin memberikan jantungnya pada rey min-ah”ucap dokter itu, menyentuh pundak min ho, perlahan.
                “dan ajumma?”Tanya min ho, lebih susah mengerti pada apa yang dikatakan dokter itu.
 “ommanya.. ommanya dirawat karena kecelakaan”jawab dokteritu setelah penyiksaan min ho terhadap dirinya.
“kecelakaan?”min ho, lebih bingung! Semuapikirannya terkecamuk, berhamburan! Pertanyaan a, b, c, d… muncul diotaknya secara berurutan, menuntut memenuhi hasrat kelegaannya atas semua penjelasan itu bisa dicernanya.
“ya,, kecelakaan bersama kalian”ucap dokter itu, perlahan, jelas! Min ho seketika hanya terbelalak, diam tanpa mengucap kata apapun, matanya tak tertera apapun, hanya kata shock yang bisa tergambarkan pada dirinya sekarang. Matanya memerah, dan air matanya pun tertetes satu persatu diatas lantai segiempat  berwarna putih itu, polos.
“itu jantung ommanya jin ki-ssi, jantung jin ki-ssi tidak bisa digunakan lagi,, jin ki-ssi meninggal tadi, hingga membuat ommanya,”
“ ommanya yang mau mendonorkannya, karena tau, jin ki-ssi berharap,, berharap jantungnya untuk rey min-ah”
“mianhamnida min ho-ssi”ucap dokter itu
# # # # # # # # # # # # # # # # #
 “mianhae oppa,,”ucap min ho, masih mendekap rey min.
 “he is my prince,, l’m the gift for heaven,, for the prince”seru rey min, berusaha melepaskan dekapan min ho, tetapi tetap min ho mendekapnya erat, hingga rey min hanya menerima kelakuan min ho, seraya meninju-ninju punggung min ho, begitu juga min ho membiarkan pukulan siksaan itu mendarat ditubuhnya untuk melampiaskan kesalahannya sendiri.
“ini jantungnya ajumma,, ommanya onew”kata min ho, pelan. Erat mendekap rey min.
 “onew yang mengharap jantungnya disini, tapi,, penyakitnya yang membunuhnya, hingga ajumma yang harus mengikhlaskannya” jelas min ho parau“mianhae,, oppa”ucap min ho lagi, perlahan. Min ho merasakan denyutan jantung rey min, denyutan itu berubah menjadi dentuman-dentuman yang kuat hingga min ho bisa merasakannya.
“ajumma,, ajumma,, memang sudah masuk rumah sakit,, karena oppa.. karena kecelakaan malam itu”ucap min ho, lebih mengeratkan dekapan pada rey min.
“sakit!!”keluh rey min,seketika memejamkan matanya, tak sadar didalam dekapan min ho.
#BRUK
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
“bacalah ini”perintah min ho, seraya menyodorkn secarik kertas kepada rey min.
“oppa baru print out,, ini cuman salah satu dari ratusan kenang-kenangan yang ditinggalkannya.”jelas min ho lagi, memperhatikan reymin membaca lembaran itu.

On, Saturday, 20th 2010
Hi,, eminiey,, my gift from heaven..
Ini, oppa,, sunbaemu.. your prince,,
Jika kamu membaca surat ini berarti min ho sudah menjelaskannya bukan? Atau kamu tau duluan,,
Oppamu itu tidak salah apa-apa,,
Bagaimana keadaanmu? Baik’kah? hm,, mianhae,, mianhae kita tidak bisa ketemu lagi,,
Oppa cuman mau ucapin, “saranghae yoo”. Mianhae, oppa gag ucapin langsung, tapi oppa udah ngucapinnya pas hari itu (cuman oppa yang tau) :P
Oppa,, nitip sesuatu ya,, jaga baik-baik, ya..
Oiya,, lanjutin hidupmu ya!! Jangan buat oppa menyesal!
Lanjutin sama key, namja yang kau sukai,,namja yang kau idamkan, namja yang kau idolakan, namja yang selalu membuatmu dan aku ribut saat menggunakan nama key sebagai topic perdebatan kita..
Tapi…
# # # # # # # # # # # # # # # # #
“pokoknya dia the best!!”seru rey min, matanya penuh memandang  panorama dihadapannya. Hamparan lapangan dan beberapa namja mendrible bola basket, meloncat dan berlari.
“pabo!! Liat saja dia, dia itu playboy!”seru jin ki, kesal. Menunjuk kearah seorang namja yang asik mendrible bola basket mengarah ke sebuah ring,
“gag mau,, pokoknya dia, namja yang paling buatku…” sebelum rey min menyelesaikan kalimatnya, jin ki beranjak berdiri dan berlalu meninggalkan rey min yang sedang kasmaran!
# # # # # # # # # # # # # # # # #
“kamu udah jadi yeojhachingunya, key?”Tanya min ho
“yup,,, masa’aku yang cantik ini tidak bisa melelehkan seorang key!”seru rey min, senang dan tersenyum lebar.
“dan tidak terkalahkan dari oppanya,,”seru rey min sekali lagi, dengan bangga.
“oh,, iya udah,, min ho, akku pulang dulu?!”seru jin ki yang sedari tadi membisu, mendengar penjelasan rey min,dan bergegas bangun dari posisi duduknya dan menuju pintu depan. Lalu diikuti min ho dibelakangnya.
# # # # # # # # # # # # # # # # #
              Rey min,, tidak kuat lagi membaca isi lembaran itu, semua kejadian bersamaNYA terlintas, seperti menonton film layar tancap, suram mengingatnya! ia menangis! Sakit!
              “taukah oppa,, aku hanya berpura-pura pada key.. “ ucap rey min, pelan“berpura-pura ‘tuk mencuri hatinya..”sambung rey min,, seraya menangis pilu.
              “mianhae,, oppa tidak pernah jujur padamu”ucap min ho, mendekap rey min, membiarkan yeojha itu menangis didekapannya.
              “ada satu lagi yang harus bisa kau terima, satu kenyataan yang membuatnya harus mengikhlaskan jantungnya,,”ucap min ho, pelan.=
              “ommanya,, ajumma sayang padamu, ajumma sangat merestui hubungan kalian, tetapi ia tahu, ia harus menjaga privacy jin ki. Ajumma,, ajumma,, benar-benar suka padamu” jelas min ho, mengelus punggung rey min perlahan.
              “ajumma,, ajumma meninggal karena aku”ucap min ho,
              “kecelakaan itu,, ajumma termasuk korbannya,,”ucap min ho lagi, wajahnya terbaca menyesal.
              “itulah yang membuat jin ki, ingin mengakhiri hidupnya, ditambah ia sakit! Sakit! Sakit yang tak tersembuhkan!”ucap min ho,
              “dia diam, tanpa mengatakan ommanya menjdai korban malam itu” ucap min ho
              “tau’kah,, kau mengigaunya setelah ia meninggalkanmu tiap harinya.”jelas min ho
              “hanya dia,, hanya dia yang kau sebut.. “sambung min ho
              “hentikan!!!!”teriak rey min, memukul punggung min ho, keras! Hingga terdengar suara pukulan itu.
“lepaskan!!”rey min memberontak, ingin terlepas dari dekapan dingin min ho,, yang membuatnya lebih sulit bernapas!
= = = = = = = = = = = = = = = = = =
              “annyeong oppa,, here I’am,, I’m waiting for you..”ucap seorang yeojha, pelan seraya mengelus dinding pendek putih itu.
              “kamsahamnida sunbae”ucap yeojha itu, suaranya parau, ia terduduk disamping makam itu, dan terisak.
              “kamsahamnida ajumma”ucap yeojha itu lagi.
              “mianhamnida sunbae,,”ucapnya lagi, seraya tersenyum pahit, matanya sudah sembab, dan merah.
              Semuanya tercurahkan pagi itu, bibir itu lancar, mengucapkan segala yang terpendam selama ia mulai bernapas bersama seseorang yang dianggap sebagai pelindungnya,ia duduk manis dihadapan dua makam putih. benar-benar pagi yang indah di jeju!Ditemani sinar matahari yang menghujam hamparan rumput makam itu, embun menempel ditiap rumput .Angin menyepoi, menyapa tiap halangannya. Dingin! Tapi semua indah dan melegakan!
              Sebuah sentuhan mendarat hangat dipundak yeojha itu, sentuhan yang benar-benar hangat membuatnya nyaman lalu tubuh yeojha itu tertumpu oleh telapak tangan hangat itu dan mendekap yeojha itu. Memaklumi yeojha itu menangis di dalam dekapannya, tanpa terucap kata apapun dari bibirnya.

~~THE END~~

No comments:

Post a Comment

after you read this, don`t forget to LEAVE comment~

Thanks For Visited :)