Title : Only One,, It’s U
Author : ~devIL'21
Genre : Romance , Comedy +++
Cast :
Song Hyo In [Hyo In]
Cha Sun Woo [Baro]
Jung Jin Young [Jin Young] + B1A4
Note : Inget!! Ini hanya fiction semata.. yang mau ngamuk,, simpen dalam hati,, (?) No BASHING!!!
Author : ~devIL'21
Genre : Romance , Comedy +++
Cast :
Song Hyo In [Hyo In]
Cha Sun Woo [Baro]
Jung Jin Young [Jin Young] + B1A4
Note : Inget!! Ini hanya fiction semata.. yang mau ngamuk,, simpen dalam hati,, (?) No BASHING!!!
“aiesh!!! Lepaskan aku hyung..”
baro hanya mampu mendesah, dengan berbisik pada CNU.
CNU tak bergeming pada eratan
tangannya yang menggenggam tangan baro.
Merekapun langsung masuk ke dalam
ruangan utama, mereka menduduki bangku paling depan.
“hyung.. ada yang mengikuti
kita..”
“jeongmal?”
“coba kau lihat kebelakang.. ada
yang ngintip kita berdua..”
“mana?” CNU melirik kebelakang.
Menyapu pandangan ke seluruh penghuni ruangan bioskop itu
Ada tiga kemungkinan siapa yang
sedang mengintipnya, diantaranya : Hyo In, seorang Bana, atau.. orang yang
mencurigai kita bahwa kita homo? Karena ia tahu, CNU adalah seorang namja?
Aiiesh.. CNU membuang dugaannya
yang ketiga jauh – jauh.
“lihat ke kanan..” baro tidak
ikut melihatnya.
Ia membiarkan CNU memperhatikan
si penguntit.
Saking nekatnya, CNU naik ke atas
bangku.
Baro menghembuskan napas.
Haruskah seharian ini menanggung
benaknya yang ingin menyeruak kesal karena melihat tingkah sang hyung yang
tidak tahu malu itu!!
Ia harus membuat mentalnya bisa
bertahan melakukan misi ini, dengan seorang hyungnya yang memang senang membuat
masalah itu.
“hyung.. turun-turun!” baro
menarik-narik baju sang hyung, tapi, sang hyung tidak mengindahkan tingkah
baro.
CNU memperhatikan secara seksama,
siapa ‘si penguntit; itu.
Lama memperhatikan, CNU
memberikan isyarat tubuh dengan mengetok kepala baro karena ia tahu siapa sang
penguntit!
CNU duduk kembali ke tempat duduk
seperti semula.
Ia bernapas megap – megap,
layaknya ia baru lari marathon.
“ya! Baro aku tahu siapa..”
“siapa?”
Baro berharap jawaban CNU adalah
“HYO IN”.
Ia mempertajam indera
pendengarannya dan wajahnya antusias!
“jinyoung!” jawab CNU sekenanya.
Lalu ia mulai menikmati tontonan yang ada di hadapannya. Tanpa memandangi wajah
baro yang syok.
“MWOOO?” mata baro melotot.
Ia syok mendengar jawaban CNU
“sssst..” seseorang yang duduk di
belakang baro berdesis, karena merasa terganggu oleh suara baro-CNU.
Baro mendekati CNU, “hyung.. apa
yang dilakukan jin young hyung disini?”
“eum?” CNU tidak terlalu
mengindahkan ucapan baro
Barulah, saat baro mengoncangkan
lengan CNU, CNU menoleh ke arah Baro dengan tatapan tajam, bak ingin menantang
perang. “MWO!”
“ssst..”untuk kedua kalinya, orang
di belakang mereka mendesis. mungkin karena merasa terganggu oleh suara CNU
yang memang terdengar mengaggetkan orang lain yang sedang asik menikmati
totntonan di hadapan mereka.
“mianhae..” kata baro, lirih.
Lagi, baro semkin mendekati CNU,
“hyung.. kenapa jin hyung ada di sini?”
“isssh.. biarkan saja!”
CNU kembali bernostalgia dengan
tontonannya, menghiraukan sama sekali sang rapper B1A4 di sampingnya itu yang
bad-mood sedang melandanya.
“baro..?”akhirnya CNU bersuara
sambil menggenggam ponselnya.
Baro yang sedari tadi berkutat
dengan ponselnya, menoleh ke arah CNU dengan tampang polosnya. “eum?”
“hyo in ada disini..”
Baro tercekat, dan beberapa saat
kemudian. Senyumannya terbentang, “jeongmal?”
“sssssssssssssst...” dan ini sudah
ketiga kalinya, orang di belakang mereka menegur mereka.
CNU manggut – manggut, “jin young
mengirim pesan untukku”
Jujur saja! Baro ingin menoleh
kebelakang dan ingin mendapatkan sosok sang pujaan hatinya, Hyo In yang sedang
mengawasinya. Bukankah itu telah membuktikan, bahwa hyo in memang masih
mencintainya.
ia akan merasa lega plus bahagia
jika ia bisa melihat sendiri dengan bola matanya itu, karena itu telah
membuktikan hyo in sebenarnya, memang! mencintainya! masih mencintainya!!
‘aku harus bisa merajut kisah
cintaku lagi..!!’ baro menetapkan pendiriannya.
“saeng?” CNU mengagetkan baro
yang sedang asik berimajinasi.
“eum?” baro menoleh ke arah CNU
dengan senyumnya terbentang, kyeopta! Dan ada aura “bahagia” yang menyelubungi
sang rapper B1A4 itu.
“dekat – dekat sini..” CNU mengangkat-turunkan
alisnya secara bersamaan, yang jelas seperti sedang menggoda.
Senyuman baro seketika hilang,
bersamaan dengan auranya berubah seketika menjadi.. aura “ketakutan”
“wae?”tanya baro takut – takut,
walaupun dengan volume yang agak rendah, takut akan di tegur lagi.
“sini saja.. misi kita di mulai,
chagiya..” CNU berkata dengan mendesah dan itu,, benar saja.. terdengar sangat
MENGGODA!!
Chagiya?
Baro bergidik. Membayangkan wajah
sang hyungnya itu.. seperti yeojha! Tapi, sebenarnya, ia itu adalah serang
namja.
Jujur saja, baro ingin lari.
Menyembunyikan dirinya dari CNU! Dan kalau bisa dari seluruh manusia yang ada
di dunia ini. –kecuali, hyo in-
Bibir baro manyun, dari wajahnya
saja, ketahuan jika ia sebenarnya ketakutan.
Baro bergeser ke kiri, agar
sedikit bisa menjauh dari CNU.
Tapi, CNU telah menggenggam
tangan Baro agar ia tak bisa melarikan diri darinya.
“hyung.. lepaskan aku?!” kata
baro, dengan wajah memelas dan suaranya memelan walaupun tiap katanya ditekan.
Cnu tak mengindahkan permintaan
baro, walaupun wajah Baro semakin mengenaskan (?)
“kalau mau berhasil.. kau harus
melakukan apa yang ku perintahkan padamu.. dan kau harus berbakti pada
hyung-mu..”
Baro tercekat.
Menolak? Aiesh.. ini akan membuat
masalah semakin kacau! Apalagi, tahu tentang perdustaan yang dilakukan jin
young pada hyo in.
Ckkckck
Tidak bisa di bayangkan bagaimana
murkanya hyo in pada sepupunya itu.
“ne..” baro menghembuskan napas
panjang.
Beberapa detik setelah jawaban
baro itu, CNU langsung menarik lengan baro, alhasil tubuh “lemah” itu terhempas
di samping tubuh CNU.
CNU menyandarkan kepalanya pada
pundak baro.
Hya!! Baro merinding.
“hyung.. bisakah kau tidak
melakukan ini?” wajah baro memelas.
“issh..!!” CNU tak mengindahkan
perkataan baro.
Lama.. CNU membebani kepalanya
pada pundak baro. Membuat baro merasa sedikit pegal, “hyung.. bangun, oeh..!”
Bukannya mengangkat kepalanya,
CNU malah memeluk tubuh baro.
Hwaaa!!
Baro bergidik, hampir saja ia
menjerit karena saking syok plus ketakutan.
“hyung.. lepaskan aku” baro
memberontak, dan berusaha melepaskan pelukan sang CNU.
Tapi, CNU tak mengindahkan
tingkah baro. Dan kini, wajah CNU sudah sejajar berhadapan dengan pipi Baro.
CNU mencondongkan tubuhnya,
sehingga bibirnya bisa mendarat mulus di pipi baro. Sedangkan baro tak bisa
berkutik sama sekali. Kekuatan CNU lebih perkasa darinya.
Dan hanya berjarak beberapa centi
lagi, pertemuan antara pipi baro dan bibir CNU.
Tapi, tiba – tiba saja, Kedua
kepala CNU dan baro secara bergantian di timpuk sesuatu oleh.. orang yang
dibelakang mereka, tepatnya. Orang yang dari awal menegur mereka untuk diam.
“ha!! DASAR BOCAH TENGIK!! Kalian mau bermaksiat disini, oeh?”
Dan saat itulah, baro menyadari
kepalanya itu menjadi korban atas hantaman tas.
Baro berdiri, sambil mengelus
kepalanya.
Sakit!
“mianhae... chi-“ baro tercekat,
siapa yang dilihatnya.
CNU terlebih dahulu membungkuk,
“mianhae halmeoni..” baropun mengikuti CNU walau ragu. Karena ia syok, ternyata
si empunya tas dan suara yang berdesis dari tadi adalah seorang halmeoni!
“kalian mau mesum disini, oeh?”
halmeoni mengacungkan tasnya lagi,
Nyali CNU dan baro menciut.
Beberapa para penonton membuat
kericuhan sendiri, karena merasa terganggu oleh insiden yang terjadi antara
Baro-CNU-Halmeoni.
“wei!! Awas!! Jangan di depan!!”
teriak salah satu penonton.
Jelas saja mereka terganggu.
Sosok CNU yang begitu tinggi dan Baro, menghadang cahaya yang seharusnya
terpantul di layar.
“hyung.. kita keluar saja..” baro
menyeret CNU keluar ruangan.
CNU pasrah.
Ia syok melihat seorang halmeoni
yang berwajah sangar telah menghantam kepalanya.
Ckckkck
#####
Aaaaargh!!!
Hyo in duduk sambil menenangkan
batin sekaligus mentalnya.
Pasalnya, sang namjachingu sedang
bersama seorang yeojha!
Iiiish.. mereka begitu mesra.
“sudah kukatakan bukan..? baro
itu sebenarnya menolak yeojha itu berkali – kali, tapi, yeojha itu terus
menggoda dan memaksanya” bisik jin young.
Disinilah peran jin young,
berperan sebagai pemeran pembantu. Yang memberi motivasi, bisikan dusta pada
hyo in. Yang jelas, itu demi kesuksesan misinya!
Hyo in manggut – manggut, dan
wajahnya memuram.
“tapi.. kenapa ia tidak
menolaknya secara tegas? Berarti oppa, sebenarnya membiarkan yeojha itu
menggodanya, ottokhe?”
“bukan begitu.. baro itu adalah
namja yang sangat tau sopan santun..dia tidak mungkin melakukan seperti itu.
Memang yeojhanya aja yang genit”
Ya.. tuhan.. andai saja, ucapanku
ini adalah do’a.. aku mohon, kabulkan do’aku. Agar baro bisa tau sopan santun!
Walaupun, pernyataan ini sebenarnya adalah dusta belaka.. ku harap ucapanku ini
tak bernilai dosa..’ jin young berkata lirih dalam benaknya.
Kedua pasang bola mata hyo in dan
jin yong tetap mengawasi ke depan, ke arah dua orang yang duduk pada bangku
paling depan.
“oppa-oppa.. oppa-oppa” hyo in
memanggil jin young, tapi.. genggamannya pada tangan jin young makin mengerat.
Pasalnya, sang yeojha akan
mencium namjachingunya!!
“oppaa....” hyo in berkata lirih
dan tetap menggenggam tangan jin young semakin erat, sehingga jin young hanya
bisa meringis.
“hyo in.. sakit” jin young
berusaha melepaskan genggaman tangan hyo in, tapi sia – sia.
Hyo in begitu perkasa di
bandingkan seorang jinyoung jika ia sedang gemas seperti itu.
Hyo in tak mengindahkan
permintaan jin young atapun ia tidak menyadari kekerasan tangannya pada jinyoung.
Ia asik memantau ke depan.
“oppa-oppa-oppa”
Cengekeraman tangan hyo in
semakin menjadi – jadi.
Wajah jin young lesu. Ia pasrah.
Ia hanya bisa menggigit bibirnya dan menatap mengenaskan pada tangannya.
Mungkin ini hanya salah satu
pelajaran yang di berikan Tuhan padanya, yang telah melakukan perdustaan pda
hyo in.
“eh?” tiba – tiba saja, hyo in
melepaskan cengekeramannya itu. Lalu menoleh ke arah jin young dengan wajah
penuh tanda tanya.
Wajah hyo in tiba – tiba memerah
lalu terkekeh dan akhirnya, ia tertawa lepas tapi, ia membukam mulutnya,
sehingga tidak mengganggu penonton di sekitarnya yang malah asik menonton.
“wae?” tanya jin young, bingung
sambil mengelus tangannya dengan tatapan prihatin sebagai korban pencengkeraman
tangan yeojha sadis.
Hyo in menunjuk ke arah depan,
dan jin young mengerti maksudnya. Tapi, ia tak mengeti kenapa hyo in bisa
tertawa.
“eh-eh.. mereka keluar..! a-yo?!”
jin young beranjak berdiri sambil menyeret hyo in yang sedang tertawa walaupun
ia tidak tahu apa sebabnya.
*****
“kenapa kau tertawa, oeh?” tanya
jin young sambil mengedap – ngedap mengikuti baro-CNU.
“anio.. aku..” hyo in kembali
lagi tertawa, ia membukam mulutnya sekaligus menggemas perutnya. Mungkin karena
tidak kuat menahan tawanya.
Jin young mendengus.
#####
Misi Baro-CNU terus berlanjut,
walaupun begitu banyak rintangannya.
Saat mereka ke pantai, CNU yang
berusaha membuat suasana hati Hyo In semakin panasss, yang mereka –Baro dan
CNU- sadari bahwa Hyo In mengekori mereka berdua, termasuk Jin young yang
menjadi “penyesat” dengan “ucapan – ucapan dustanya”. Tapi, rintangan selalu
menyerbu mereka, di pantai, Saat CNU akan melaksanakan tugasnya, seorang anak
kecil berteriak, “noona! Disini ini tempat umum!! Disini banyak anak kecil!! Gak boleh liat adegan
kayak gitu!! Masih di bawah umur!!”
Mendengar pernyataan dari seruan
seorang bocah, batin CNU merasa terdzalimi.
Sejujurnya, ia ingin berteriak
dan menyeret Hyo In keluar dari persembunyian lalu menyekap kedua manusia
merepotkan itu ke dalam “entahlah apa” yang jelas mereka bisa berbicara.
CNU mendengus dengan sabar.
Baro yang menjadi korban atas
pendzaliman CNU, hanya mengelus dada. Selain ia harus menanggung rasa malu yang
membukit, ia juga harus menahan diri untuk tetap melakukan apa yang memang di suruh
hyung-nya itu.
Dari kejauhan, hyo in tertawa
lepas sedangkan jin young membukam mulutnya untuk menahan tawanya terlepas.
*****
Setelah pantai, mereka malah
menuju supermarket.
Itu sih kemauan CNU, katanya,
sekaligus bisa nyiapin kebutuhan di apartemen.
Dan bukan hanya di pantai, CNU
malah menempel di tubuh Baro.
Baro menahan batinnya yang benar
– benarterdzalimi.
Ckckck
Benar – benar tragis.
Dan belum saja, baro – CNU menyelesaikan
memilih barang belanjaan mereka.
Seseorang berteriak, “hwaaa!!! Baro
oppa!!”
Dan semua kepala yang sedang ada
di sekitarnya, menoleh serempak ke arah baro-CNU.
Baro terkesiap, termasuk CNU.
CNU mengeratkan syalnya, untuk
menutupi sebagian wajahnya sehingga hanya bersisa celah untuk kedua bola
matanya.
Tanpa pikir panjang lagi, baro
melesat berlari sambil menyeret CNU. Perbodoh dengan barang belanjaannya.
Yang jelas pengejarnya kini
seperti ingin melahapnya.
Ckckck
Supermarket itu berkali – kali di
jelajahi Baro-CNU.
Mereka berdua tersesat.
Ckckck
Mengenaskan.
Sampai akhirnya, CNU yang
menyeret baro. “sudah! Biar aku yang menentukan jalannya”
CNU berjalan di depan. Belum
sampai smenit, mereka menemukan pintu keluar supermarket.
CNU mendengus, “iiish.. kenapa
kau buang barang belanjaannya???!”
Baro hanya menunduk, ia tak
berani menatap hyung nya itu.
“aku takut.. kalau ada Bana
yang..”
CNU mengacuhkan Baro.
“hyung..?”
“ah, MWO?” CNU melipat kedua
tangannya di depan dada. Ia benar – benar kesal.
“biar aku yang membelinya nanti”
kata baro sepasrah mungkin.
“jeongmal?” CNU seperti tidak
mempercayai ucapan baro.
“ne.. aku janji”
“baiklah...” kini CNU menyungging
senyumannya.
Insiden itupun tak luput dari
pandangan Hyo in dan jin young yang tadi bernapas megap – megap karena
mengekori langkah kaki baro-CNU yang cepat, kini mereka hampir tertawa lepas.
Sebelum, ia melihat sang yeojha mencium kening baro.
Mata hyo in tiba – tiba melotot
kearah baro-CNU.
Stok oksigen yang di hirupnya,
secara tiba – tiba habis dari lapisan atmosfer.
Serasa ada yang menampar hatinya.
#author KUMAT
Jin young saja tercengang.
Ia tak menyangka bahwa CNU begitu
nekat. Tapi, dalam benaknya ia begitu bangga pada hyung-nya itu.
Ckckck
*****
Sang mentari sudah menyudut, akan
kembali menyembunyikan dirinya dan mempersilakan sang bulan yang menyombongkan
diri dengan keanggunan sinarnya.
“oppa... kenapa kita ke taman?”
tanya hyo in.
“issh,, pabo-ya! Karena kita
mengikuti mereka!”jinyoung hampir saja berteriak di ujung kalimatnya.
“maksudku.. kenapa harus ke
taman! Ini kan sepi..” hyo in celingukan, memantau situasi.
“mana aku tahu! Mungkin mereka..”
jin young menghentikan kalimatnya. Membiarkan hyo in membayangkan apa yang ada
di akhir kalimatnya.
Memang benar.. hyo in
membayangkan yeojha yang sedang bersama Baro itu akan melakukan “sesuatu” yang
“mmm” pada baro!
Kedua bola mata hyo in tak
beralih kemanapun.
Ia hanya tetap menatap kedepan.
Nafasnya mulai megap – megap.
Seiring ia membyangkan apa yang
akan terjadi pada dua insan yang berbeda jenis sedang berdua, di sudut taman
yang sepi.
Hyo in mendengus.
Jin young yang sesekali melihat
wajah hyo in hanya terkekeh dalam batin, dan hampir saja ia tertawa lepas
melihat wajah “tragis” hyo in.
Wajah hyo in muram dan pucat!
Dari balik – balik semak, tepat
di hadapan mereka. Baro-CNU menyadari persembunyian jin young dan hyo in.
“hyung.. gak usah dekat – dekat”
baro bergeser ke kanan, tapi CNU terus menempel padanya. Alhasil, CNU ikut
bergeser ke kanan.
Baro mendengus dengan sabar.
Hyo in kesal setengah mati.
“oppa! Siapa sih yeojha itu?” ia
bertanya dengan nada kesal tapi, tatapan tetap memantau.
“aku juga tak tahu.. tapi, dia
begitu yeoppo’yah?”
Tak bisa di pungkiri, yeojha itu
memang yeoppo. Hyo in mengangguk pasrah “kenapa baro tidak menyukai yeojha itu?
Dia cantik dan romantis..”
“anioo.. baro itu suka pada
yeojha yang suka membantai! Ganas, mengerikan, sadis pula..” ucap jin young
terus memantau kedepan, tanpa melihat kke arah yeojha di sampingnya itu berubah
menjadi mengerikan dan auranya juga mengerikan. Tapi, jin young mengacuhkannya.
“itulah saengku... ANEH semua”
Hyo in manggut – manggut,
walaupun ia mendengus kesal. Karena menahan dirinya untuk membanting jin young
d TKP, sekarang juga.
Saat keduanya asik memantau,
seseorang.. bukan seseorang tapi dua orang menghampiri hyo in dan jin young.
Mereka berdua berjongkok tepat di
samping hyo in dan Jin young.
Hyo in yang menyadari keberadaan
seseorang di sampingnya. Lekas menoleh kesampingnya, “hyaaa!!!!!” hyo in
berteriak.
Ia syok karena ada seseorang di
sampingnya. Seseorang yang sedang berjongkok, sejajar dengannya sambil
menjilati ice cream.
Baro dan CNU seketika menoleh ke
arah semak – semak –tempat persembunyian jinyoung dan Hyo In-.
Jin young yang mneyadari
keributan itu telah merampok perhatian CNU-Baro, ia langsung membukam mulut hyo
in dan mengeong“meoooooooong!!” ia menjerit ala mkucing. Layaknya seekor kucing
yang sedang kesakitan.
CNU dan baro yang menyadari itu
adalah suara jinyoung, lekas mengabaikannya. Kembali, melakukan misi dengan
senang hati, dan berlaku bagi CNU.
Bagaimana tidak ingat? Jin young
sering mengeong untuk mengusir tikus yang kadang menjelajah apartemen mereka.
Dan kadang itu, sukses besar. Para tikus tak pernah lagi menampakkkan dirinya.
#admin GAJEE!!!!
Jin young juga menoleh ke kanan,
hampir saja ia berteriak sebelum hyo in membekap mulutnnya.
Jadinya, mereka berdua saling
membekapkan mulutnya.
Hyo in menurunkan tangannya
setelah memastikan jin young tidak akan menjerit karena syok, begitu pula pada
hyo in.
“sandeul!” seru jin young kesal
pada seseorang yang berada di sampingnya, “apa yang kalian lakukan?”
“kami? Jalan – jalan lah,, kami
bosan dirumah!! Baro-soshi, inspektur [CNU], appa [jin young].. semuanya
pergi!! Iish,,” celetuk gongchan. Lalu, ia menjilati ice cream-nya.
“tapi, apa yang kalian lakukan di
sini? Nunggu mangga jatuh yah?” tanya sandeul sekenanya, dan mendongakkan
kepalanya ke atas pohon.
“ish... ssssst” hyo in mendesis.
Suara gongchan itu membuat baro
menoleh ke arahnya.
Gongchan dan sandeul memicingkan
matanya kedepan, memantau apa yang di lihat hyo in.
“wa!! Hyung!! Dia sama yeojha
lain??” wajah gongchan terlihat syok. Begitu pula dengan sandeul.
“dia di paksa di jodohkan..” ucap
jin young sambil menggeleng prihatin.
“jinjja? Kenapa ia tidak
mengatakannya pada kita?”
“katanya takut akan membuat
kalian khawatir, mengganggu konsentrasi kalian..”
Jin young melirik ke arah yeojha
di sampingnya itu. Dan berhasil! Wajah yeojha itu menjadi.. ia merasa bersalah
pada baro.
“ah? Baro-soshi yang malang..
bukankah ia mencintai hyo in noona?”
“iya.. tapi, kemarin ia memutuskan
hubungan mereka..” kata jin young yang semakin memasang wajah prihatinnya.
Sandeul dan gongchan menatap ke
arah hyo in yang kini benar - benar
merasa bersalah.
“kenapa kau begitu tega noona?”
tanya sandeul.
“aku tidak tahu kalau ceritanya
seperti ini...”
Hyo in menunduk, ia pasrah jika
di salahkan. Ia memang bersalah. Ia harus menerima akibatnya.
“pantas saja! Baro-soshi kemarin
wajahnya begitu mengenaskan” gongchan bergeleng prihatin. “dia begitu.. apa
yah.. yang jelas benar – benar tragis!”
Hyo in semakin merasa bersalah
dan menyesal.
“noona.. baro-soshi benar- benar
mencintaimu...” ucap gongchan.
Dalam batin ketiga manusia yang
menjadi pemeran pembantu itu, benar – benar bangga! Pasalnya, hyo in
mempercayai ucapan mereka.
“jeongmal mianhamnida... aku
tidak tahu..”
Tiba – tiba saja, lengan gongchan
menyenggol lengan hyo in, “noona-noona.. noona,, lihat itu!”
Serempak ketiga kepala manusia
itu, mengrah ke depan. Melihat ke arah CNU-Baro.
Hwaaaa!!! Mereka hampir
berciuman!!
Seketika, jin young menutup mata
sandeul dan gongchan dengan kedua tangannya, “masih di bawah umur!”
Tanpa pikir panjang, hyo in
berdiri lalu menerobos semak – semak yang sedari tadi memang menjadi pertahanan
persembunyiannya.
“oppa!!!” hyo in tepat berdiri di
hadapan baro.
CNU yang hampir saja mencium
bibir baro, sedangkan baro tidak menyadarinya, terkejut setengah mati.
Di belakang semak – semak, jin
young menepuk tangannya. “tugasnya selesai!”
Benaknya, menyeruak senang,
sedangkan ketiga maknae di sebelahnya itu, mendengus kesal. Karena tidak bisa
melihat adegan sampai tamat!
“jeongmal saranghaeyoo, oppa!”
seru hyo in lalu memeluk tubuh baro yang sudah berdiri karena syoknya melihat
hyo in menampakkan diri.
Baro yang di peluk oleh hyo in,
tercengang.
Dan beberapa detik kemudian, ia
baru menyadari.. bahwa hyo in memang memeluknya!!
“oppa,,, saranghaeyoo!!” hyo in
terisak di dalam pelukan baro.
Baro membalas pelukan hyo in.
“nado...” baro mengelus rambut hyo in, “kita tetap pacaran lagi?”
Hyo in mengangguk, “ne” jawabnya
dengan antusias.
Keduanya tak berkutik dalam
pelukan itu. Membiarkan rasa “rindu” mereka terlampiaskan.
“oppa..” hyo in berkata lirih.
“m?”
“aku hanya mencintaimu.. tidak
ada orang lain yang kucintai selain dirimu.. jeongmal” hyo in berkata sambil
terisak.
Baro mengelus rambut hyo in. “ i
know”
#kalau author jadi “hyo in” dalam
cast ini.. dan benar” terjadi! Author bisa” pingsan di TKP *lebay KUMAT
Tanpa mereka sadari, ada empat
namja yang sedang memantau mereka dengan tatapan sinis.
Berharap, mereka menghentikan
kemesraan mereka –hyo in dan Baro- dan memperhatikan mereka.
CNU berdeham yang tidak
sewajarnya, karena suara dehamannya lebih berkesan seperti berteriak.
Hyo in dan baro melepaskan
pelukan itu dengan malu – malu. Dan serempak, terkekeh bersama.
Jin young menurunkan kedua
tangannya dari kedua pasang bola mata sandeul dan gongchan.
Sandeul dan gongchan mendengus
kesal. Mereka melewatkan adegan puncak! Padahal, itu adalah adegan yang
menentukan keberhasilan misi mereka.
Baro dan hyo in tak ada yang
berani yang mulai bersuara.
“hm... ottokhe?” tanya jin young,
“kalian hanyalah salah paham.. sini, biar aku jelaskan..” jin young menatap ke
arah hyo in, dan hyo in yang sekarang merasa di tatap oleh jin young berbalik
menatapnya, “kau tahu.. yeojha mana yang membuatmu cemburu itu?”
Hyo in menggeleng cepat.
“dia..” jin young melirik ke arah
seorang yeojha yang menjadi target penguntitannya bersama hyo in.
Dan lekas, kepala hyo in menoleh
kearah siapa yang di maksud jin young.
Diam.
Dua, tiga detik.. hyo in tercengang.
Ya! Hyo in merasa minder!!
Sekarang, ia bisa melihat wajah yeoppo sang yeojha yang sedari tadi bersama
baro. Karena, hyo in mengidap rabun jauh. Jadi, sedari tadi –selama
penguntitan- ia tidak bisa melihat jelas wajah yeojha yang sedang bersama baro.
Wajah hyo in menjadi muram.
“kenapa kau tidak menyukainya saja, oppa? Dia begitu yeoppo daripada aku..”
kata hyo in dengan wajah polos, tapi tatapannya tetap menuju ke arah sang
yeojha genit, walaupun pertanyaan itu di lontarkan untuk baro.
“untuk apa? Aku hanya
mencintaimu..” baro merangkul hyo in.
Dan berhasil! Semburat merah,
dipipi hyo in nampak. Hyo in tersipu malu.
Semakin lama, hyo in agak risih
dengan wajah sang yeojha genit itu. “apa aku mengenalmu, unni?”
“hyaa!! Aku namja normal!! Apakah
aku begitu yeoppo jika di sandingkan yeojha manis sekalipun?” CNU mengelus –
ngelus pipinya.
CNU mencongakkan dirinya,
alhasil.. Jin young menggigit bibirnya, baro memanyunkan bibirnya, gongchan
melahap ice cream yang hampir meleleh, dan sandeul mendongak ke langit – langit
layaknya mengabaikan ucapan CNU tadi.
“ish!! Aku bertanya..” CNU
mendengus kesal.
“sudahlah, aku mau pulang..
kalian juga semua pulang!” titah sang namja yang ter”tua” diantara mereka, CNU.
Tanpa harus mengelak, karena sang
eomma telah mengamuk. Mereka hanya menurut saja, sebelum di telan mentah –
mentah oleh CNU ataupun di gulung dengan mini dress yang di gunakan CNU.
*****
“oppa saranghaeyoo”
“nado...”
“oppa...”
“eum?”
“kau begitu serasi dengan CNU
oppa..” mood baro segera berubah, “ lihat saja..” Hyo in menyodorkan sebuah
majalah dengan cover..
Hwaaa!!! Baro hampir jantungan
setengah mati sebelum ia menghirup oksigen berlebihan. Dan mengatur napasnya.
Ya! Cover itu adalah foto saat ia
dan CNU hyung dalam misi. Tepatnya, saat CNU akan mengecup kening baro setelah
berlarian menjelajahi supermarket.
“...” baro tak sanggup
mengucapkan apapun lagi!
Inilah resikonya!!!
=THE END=
Hahahaha... menurut author, ff
ini.. ber-comedy “rada-rada”,, romance.a,, MAAP!! Gak dapet... hhohoo
Tapi, please.. leave your
comments about this fanfic, ara??
Hohoho..
Jeongmal gomawo, for my readers..
*kiss bye #plak
And.. MIANHAMNIDA, jika ada yang
rancu dalam ff ini ^^
No comments:
Post a Comment
after you read this, don`t forget to LEAVE comment~
Thanks For Visited :)