Saturday, June 16, 2012

I’m waiting for someone, whom will marry me. Then, he appear.. Cho Kyuhyun [PART VIII-a]


Title       : I’m waiting for someone, whom will marry me. Then, he come.. Cho Kyuhyun.
Author  :  ~devIL’21
Genre   : Romance, Comedy, [GAJE gak KETULUNGAN!!!]
Cast       :
. Park Chaeris
. Cho Kyuhyun
. ==” all member of SUPER JUNIOR [kepanjangan l’ d jabarin] #mianhae :’(

aku menyerah!
aku tak kuat lagi menahan rasa haus yang menggerogoti tenggorokanku, alhasil aku terpaksa ke dapur. tapi, apa yang ku dapati?
chae ris sedang asik berkutat dengan alat - alat dapur.
aku terpaku sesaat aku melihatnya dari belakang.
saat aku melihat dari belakang saja membuat degup jantungku tak karuan, apakah ini cinta?
anioo~
daripada aku harus merasakan degupan jantung ini semakin memaki dadaku. akhirnya, aku langsung berbalik namun, ku dengar namaku di panggil olehnya. oleh chae ris. wanita yang membuatku frustasi sejak semalam.
"oppa?"
aku berhenti dan ku rasakan sarafku error seketika. manalagi saat ia memegang lenganku. sentuhannya mematikanku.
dengan gugup, ia mengutarakan kata - kata yang membuatku malah merasa muak padanya"oppa, aku.. Tentang pertunangan itu"
lagi - lagi ia mengatakan kata "pertunangan" itu. tidak tahukah ia bahwa sayatan di hatiku semakin perih!
aku berbalik dan menyungging senyuman yang seadanya "selamat kalau begitu" lalu menurunkan tangan yang menempel di lenganku .
"bukan.. Maksudku" tanpa mendengarnya lagi, aku langsung berlalu tanpa mempedulikannya.
degup jantungku semakin memberontak saat bayangan semalam, yah.. pertunangan itu.
itu membuatku semakin sakit hati.
tak tahukah ia?


beberapa saat kemudian, aku hanya mendengar kerusuhan atas suara - suara hyungdeul yang bisa ku tebak adalah di dapur.
yah~ wanita itu pasti menghebohkan dapur LAGI. mungkin, sedang bermesraan dengan si ikan licik itu!
atau memang ia menjadi perhatian pusat di sana? atau para hyung menggodanya sesaat hae hyung tak ada?
atau~
aaaaaaaaaaargh!!! aku menghentikan menciptakan berbagai prasangka - prasangka itu sebelum aku terjerumus dalam suasana yang semakin membawaku untuk penasaran pada keadaan "nya",
hentikanlah, kyu~ dia hanya wanita yang selalu ingin mencari perhatian!! tadi saja, ia mencoba memamerkan tentang pertunangan itu padamu. aku yakin pasti seperti itu!!
tapi, untuk apa?
atau ia memang ingin mengatakan sesuatu? tapi tentang pertunangan itu? apa hubungannya denganku? toh, ia menerima lamaran hae hyung kok!

tiba - tiba saja, derak pintu kamar mengagetkanku dan sebuah tempurung kepala dengan gerai rambut gondrong muncul di antara apitan pintu sambil tersenyum "yak! kau masih sakit? makanlah di luar"
aku baru sadar, sedari tadi aku duduk di atas sofa kamarku sambil mengelus perut yang sedari tadi menyeruak minta jatah, "ne~ hyung. tapi, aku tidak kuat jika makan dengan mereka yang sedang heboh seperti itu" tuturku, sambil mencoba berdiri lalu berjalan gontai ke ranjangku.
jelas saja, aku begini. karena frustasi semalaman, aku lupa tidur!
"oh, baiklah. kau istirahat saja selagi menungguku."
"ne hyung~"
suara derak pintu kamarku yang tertutup menandakan hyung telah pergi dan aku mulai berbaring.
tak sengaja, tanpa ku minta, atau ku membayanginya, wajah chae ris yang sedang tersenyum saat mengenakan gaun putih saat pesta semalam terbayang di pikiranku.
astaga~
aku meremas sendiri kepalaku, apakah aku menggila?
guling terdekat menjadi korban benda yang bisa aku peluk dan aku remas, sebenarnya juga aku ingin mengigitnya tapi ingat - ingat benda ini pernah di gigiti sungmin. aku tak jadi melakukannya.

beberapa sesaat hyung pergi, derak pintu kamarku kembali berbunyi. itu bertanda hyung masuk di tambah aroma makanan langsung tercium.
aroma makanan yang lezat. apakah itu masakannya?


ku sadari hyung masuk ke dalam kamar tanpa menutup pintu "jangan lupa tutup pintu hyung"
lalu suara derak pintu tertutup terdengar dan kuyakin hyung tanpa bertanya ia langsung menutup pintu setelah makanan itu di atas meja karena aromanya tetap tercium.
aku masih memeluk guling terdekat. dan lagi aku masih memikirkan tentang wanita itu, aku menghela napas panjang dan akupun mulail bergumam, "sejak kapan aku bisa menggila karena wanita itu! aku tidak pernah memikirkan wanita sampai sefrustasi ini! dan kenapa ia!! ia yang sudah bertunangan dengan hyung-ku sendiri! di depan mataku!!" muak kembali menampar hatiku.
aku bangun dari baringan karena perut ini semakin merintih minta jatahnya.
namun, pikiranku tak henti memikirkan tentang wanita itu "apakah aku benar - benar jatuh cinta pada seorang wanita? kepada pada seorang wanita seperti, er..bukankah seharusnya aku mencintai yang lain! kenapa harus ia??"
kenapa harus chae ris!!
aku memperhatikan jemari kakiku yang baru ku sadari agak kurus, apakah aku mulai kurus?
aaargh~
ku dongakkan kepalaku untuk mencari - cari makanan yang sedari tadi membuat perutku lekas ingin melahapnya.
namun, apa yang kulihat!!
seorang wanita berdiri di depan pintu kamarku dengan makanan sepiring di tangannya! dengan wajah shock berat.
aku hanya melotot terkejut ke arahnya.
ia mendengar apa yang kuucapkan?! berarti ia sudah tau perasaanku padanya!!
ia terkesiap. aku mendapatinya seperti itu, ia terlihat seperti pencuri yang ketahuan.
dengan gerak cepat ia malah meletakkan makanan sepiring itu ke atas sebuah meja terdekat dengannya lalu berlari begitu saja sambil membekap mulutnya.
ia terlihat shock berat.

aku bingung. aku seharusnya melakukan apa? aku mengejarnya? astaga.. dia sudah tahu tentang perasaanku padanya!! dan aku mengingat bagaimana reaksinya tadi! berlari dengan menutup mulut? bukankah ia terlihat begitu terkejut? apakah ia shock karena aku menyatakan perasaan yang seharusnya ia tidak boleh tahu karena ia telah bertunangan?
aaah,, sial!! ini mengganggu pikiranku saja!
semalaman aku hampir gila karena memikirkan ini semua, dan sekarang wanita itu malah bertingkah yang membuatku semakin gila!!
tapi, bagaimanapun juga ia telah mengetahui perasaanku.
apakah ia senang? atau malah akan canggung padaku? apakah ia akan menghindariku? apakah ia akan menyesali pertunangan itu? atau malah meminta perlindungan ke hae hyung dariku?
ya! aku kan tidak sengaja mengatakannya!! tapi, ya sudahlah~ dia sudah tahu.

walau perutku merintih minta di beri jatahnya. aku malah hanya termenung memikirkan prasangka - prasangka itu yang malah menyibukkanku untuk terus berkembang dan melhairkan lagi berbagai prasangka yang di tiap cabang malah terus bercabang.
astaga.. sudah kukatakan! aku gila karenanya!!!


*AUTHOR'S POV

saat malam tiba, semua personil suju di tambah chae ris dengan saudara kembarnya, park haelf, duduk di ruang tengah dan jenis benda apapun yang memang ada di ruang tengah di tepikan ke tepi ruangan. sedangkan mereka semua duduk di tengah - tengah dengan membentuk lingkaran. di sana, tak ada yang absen termasuk kyuhyun yang berkali - kali menolak untuk ikut serta, namun seorang magnae sepertinya tak bisa mengelak dari ajakan hyungdeul yang terus - terusan memaksanya walaupun kyuhyun mengutarakan berbagai alasan dan akhirnya ia menyerah lalu ikut duduk di sana.
Dengan wajah pucat, tapi tak ada yang memedulikan raut wajah tragis itu kecuali chae ris saja yang menyadarinya.

"ya! Chae ris~ kenapa kau tak pernah menceritakan tentang haelf? Ia tidak beda denganmu... Hanya.." eunhyuk memperhatikan mereka berdua bergantian.
Haelf menunjuk ke arah bola mata kanannya, "hanya beda lensa mata... Aku biru sedangkan eonni kelabu dan rambut... Sebenarnya rambutku coklat kemerahan sedangkan eonni hitam." haelf menyibakkan rambutnya, "aku sengaja menghitamkannya biar terlihat kembar seperti eonni" gadis itu mengumbar senyum dan ia terlihat sama sekali seperti chae ris.
Sulit membedakan keduanya, hanya haelf memiliki lesung pipi yang membuat ia semakin terlihat manis.
"yak! Haelf.. Kau tidak boleh tersenyum!" yesung menunjuk ke arah haelf.
Haelf pun langsung menutup mulutnya, "wae, oppa?"
yesung memperlihatkan wajah tragis, ia melipat bibirnya, "kau terlihat seperti chae ris dan malah kau lebih manis darinya."
ryewook yang sedari tadi duduk di depan chae ris, kini beralih duduk ke depan haelf dan bertanya blak-blakan "kau punya namjachingu?"
"yep! Aku punya..." wajah haelf seketika berubah menjadi musam, lebih terlihat sedih sedangkan chae ris yang melihat haelf menjadi prihatin lalu memeluk saudaranya itu.
Tingkah kedua saudara yang berada di tengah - tengah para personil suju malah membuat mereka bingung. "waeyoo?" tanya yesung hati - hati
"ia ada di surga sana, menanti kematianku untuk bersamanya nanti" kata haelf dingin.
Seketika semuanya diam dan tak ada yang berani bicara sesaat. Kini malah memperhatikan kedua saudara itu.

Kisah yang tragis, bukan?
Chae ris, ditinggal calon suaminya sehari menjelang pernikahannya, sedangkan haelf di tinggal mati oleh namjachingu-nya.

Hanya menghabiskan sepuluh menit dalam suasana mengenang kesedihan, akhirnya kedua saudara itu kembali seperti semula : duduk bersila dengan manis, menyungging senyuman mereka.

"ya! Ayo kita main oppa" kata haelf, walau agak bergetar suaranya namun ia tetap menyungging senyum.
Mereka yang sedari tadi terpaku memperhatikan kedua saudara itu langsung tersadar.
"Ah yea! Bagaimana kalau kita main perjodohan?" tanya siwon,
ryewook berbisik pelan pada haelf, "mianhae~ mianhaeyoo"
"gwenchana, oppa" jawabnya sekilas sambil tersenyum lalu melotot ke arah siwon, "why not?!" 

belum saja permainan itu di mulai, haelf sudah di suruh pulang oleh neneknya.
"yak! permainan ini saja, belum saja di mulai! kenapa kau mau pergi?" protes yesung
"mianhae, oppa... nenek menyuruhku pulang" haelf segera terbangun dari duduknya, dan reflek chae ris pun bangun dari duduknya, "eonni mau kemana? nenek tidak menyuruhmu pulang!"
"eh? wae?" tanya chae ris bingung. lebih bingung lagi, namjadeul yang melihat mereka berdua.
"nenek mau berbicara padaku tentang eonni, jadi.. tak akan mungkin kalau berbicara tentang eonni dan eonni berada di sana'kan?" haelf memikul tasnya.
"lalu aku?" chae ris melotot ke arah saeng-nya itu.
"kau diam saja disini.. oppadeul tak akan melakukan hal - hal yang aneh, selagi nenek masih hidup.. ya'kan?" haelf melambai ke arah chae ris lalu hilang di balik pintu.

beberapa menit keadaan menjadi sunyi, para personil suju itu masih mencerna dengan baik - baik apa yang di katakan haelaf tadi, "oppadeul tak akan melakukan hal - hal yang aneh, selagi nenek masih hidup.. " sedangkan chae ris sibuk memikirkan, apa yang ingin di bicarakan antara nenek dan saeng-nya itu.

"aiiiesh! oppadeul, aku pulang!" chae ris yang sudah merampas tasnya yang ada di atas lantai dan bersiap pergi, lekas tangannya tertahan oleh yesung.
"jangan pulang.. ingat kata haelf tadi" alasan yesung, saat chae ris menatapnya bingung. 
"apaan!"
"jangan pulang, nanti halmeoni marah" jawab yesung kesal.
dalam pikiran yesung adalah kata - kata haelf tadi menurutnya adalah menjaga chae ris.
"yak! oppa! aku mau pulang, mengapa aku harus sendiri di sini" -_- jawab chae ris, "oppa salah paham... maksudnya, haelf tadi" 
"aa... lebih baik kau jangan pulang, diam di sini saja.." 
"aniiii!!!" chae ris lekas pergi
yesung melirik ke arah ketua suku alias leeteuk yang hanya ternganga melihat ke arah mereka berdua, mwo?!" leteeuk bertanya polos ke arah yesung. "kenapa kau menahannya tuk pergi?"
"yak! hyung! kau tidak dengar kata haelf?" -_- yesung tetap menahan chae ris.
"aaiesh,,, chae ris, kau jangan pergi dulu, sebelum keadaan ini menjadi tenang" heechul mengambil alih chae ris dari yesung, "ayo, ke kamarku.."
"hyaaaaaaaaaa...... TIDAK BOLEH!" siwon mengambil alih chae ris dari genggaman heechul, sedangkan chae ris hanya diam membeku berpindah alih seperti itu. "sini, ke kamarku" siwon menarik chae ris ke kamarnya.
ryewook dan sekutu melotot ke arah siwon, "yak! anio!!" donghae menarik chae ris, "begini saja, dia tinggal di kamar.." donghae menatap satu persatu ke arah mereka. "tinggal di kamar kyu saja.." tanpa mendengar protes yang berarti dari mereka, donghae masuk ke dalam kamar kyu. "masuklah, diam di sini saja dulu... aku akan mengunci kamar dari luar. aku takut, salah satu dari mereka bisa amat sangat berbahaya" jelas donghae, sambil menyinggung senyum iblis. 
chae ris tak mengerti arti dari senyuman itu. 
pintu itupun tertutup.

chae ris menghela napas, "kenapa aku bisa sepolos ini? aku berada di apartemen pria yang berjumlah 12 orang?" 
"bukankah sebelumnya kau tinggal disini? bersama kedua belas pria itu? " 
chae ris terpaku saat ia berbalik melihat ke arah seorang lelaki yang telah berdiri di hadapannya. jelas saja, chae ris akan berteriak namun lelaki itu membungkam mulutnya. "diamlah, seperti selama ini aku diam"
chae ris terdiam, ia terlihat mulai tenang. walaupun matanya ingin berteriak minta tolong.
lelaki itu menurunkan tangannya, walaupun matanya tetap tertuju pada mata chae ris.

lama.. mereka saling menatap, akhirnya chae ris memberanikan diri, "apa yang kau inginkan, oppa?"
bukannya, lelaki itu menjawabnya, ia malah mencondongkan wajahnya ke arah wajah chae ris.
semakin dekat antara wajahnya dengan wajah chae ris.
chae ris memejamkan matanya.
dan...


No comments:

Post a Comment

after you read this, don`t forget to LEAVE comment~

Thanks For Visited :)