Friday, November 18, 2011

Only One,, It’s U [part II]

Title       : Only One,, It’s U
Author  : ~devIL'21
Genre   : Romance , Comedy +++
Cast       :
                Song Hyo In [Hyo In]
                Cha Sun Woo [Baro]
                Jung Jin Young [Jin Young] + B1A4
Note      : Inget!! Ini hanya fiction semata.. yang mau ngamuk,, simpen dalam hati,, (?) No BASHING!!!

“aiesh!!! Lepaskan aku hyung..” baro hanya mampu mendesah, dengan berbisik pada CNU.

CNU tak bergeming pada eratan tangannya yang menggenggam tangan baro.
Merekapun langsung masuk ke dalam ruangan utama, mereka menduduki bangku paling depan.

“hyung.. ada yang mengikuti kita..”
“jeongmal?”
“coba kau lihat kebelakang.. ada yang ngintip kita berdua..”
“mana?” CNU melirik kebelakang. Menyapu pandangan ke seluruh penghuni ruangan bioskop itu

Ada tiga kemungkinan siapa yang sedang mengintipnya, diantaranya : Hyo In, seorang Bana, atau.. orang yang mencurigai kita bahwa kita homo? Karena ia tahu, CNU adalah seorang namja?
Aiiesh.. CNU membuang dugaannya yang ketiga jauh – jauh.

“lihat ke kanan..” baro tidak ikut melihatnya.
Ia membiarkan CNU memperhatikan si penguntit.
Saking nekatnya, CNU naik ke atas bangku.
Baro menghembuskan napas.
Haruskah seharian ini menanggung benaknya yang ingin menyeruak kesal karena melihat tingkah sang hyung yang tidak tahu malu itu!!
Ia harus membuat mentalnya bisa bertahan melakukan misi ini, dengan seorang hyungnya yang memang senang membuat masalah itu.
“hyung.. turun-turun!” baro menarik-narik baju sang hyung, tapi, sang hyung tidak mengindahkan tingkah baro.


CNU memperhatikan secara seksama, siapa ‘si penguntit; itu.
Lama memperhatikan, CNU memberikan isyarat tubuh dengan mengetok kepala baro karena ia tahu siapa sang penguntit!
CNU duduk kembali ke tempat duduk seperti semula.
Ia bernapas megap – megap, layaknya ia baru lari marathon.
“ya! Baro aku tahu siapa..”
“siapa?”
Baro berharap jawaban CNU adalah “HYO IN”.
Ia mempertajam indera pendengarannya dan wajahnya antusias!
“jinyoung!” jawab CNU sekenanya. Lalu ia mulai menikmati tontonan yang ada di hadapannya. Tanpa memandangi wajah baro yang syok.
“MWOOO?” mata baro melotot.
Ia syok mendengar jawaban CNU
“sssst..” seseorang yang duduk di belakang baro berdesis, karena merasa terganggu oleh suara baro-CNU.
Baro mendekati CNU, “hyung.. apa yang dilakukan jin young hyung disini?”
“eum?” CNU tidak terlalu mengindahkan ucapan baro
Barulah, saat baro mengoncangkan lengan CNU, CNU menoleh ke arah Baro dengan tatapan tajam, bak ingin menantang perang. “MWO!”
“ssst..”untuk kedua kalinya, orang di belakang mereka mendesis. mungkin karena merasa terganggu oleh suara CNU yang memang terdengar mengaggetkan orang lain yang sedang asik menikmati totntonan di hadapan mereka.
“mianhae..” kata baro, lirih.
Lagi, baro semkin mendekati CNU, “hyung.. kenapa jin hyung ada di sini?”
“isssh.. biarkan saja!”
CNU kembali bernostalgia dengan tontonannya, menghiraukan sama sekali sang rapper B1A4 di sampingnya itu yang bad-mood sedang melandanya.

“baro..?”akhirnya CNU bersuara sambil menggenggam ponselnya.
Baro yang sedari tadi berkutat dengan ponselnya, menoleh ke arah CNU dengan tampang polosnya. “eum?”
“hyo in ada disini..”
Baro tercekat, dan beberapa saat kemudian. Senyumannya terbentang, “jeongmal?”
“sssssssssssssst...” dan ini sudah ketiga kalinya, orang di belakang mereka menegur mereka.
CNU manggut – manggut, “jin young mengirim pesan untukku”
Jujur saja! Baro ingin menoleh kebelakang dan ingin mendapatkan sosok sang pujaan hatinya, Hyo In yang sedang mengawasinya. Bukankah itu telah membuktikan, bahwa hyo in memang masih mencintainya.
ia akan merasa lega plus bahagia jika ia bisa melihat sendiri dengan bola matanya itu, karena itu telah membuktikan hyo in sebenarnya, memang! mencintainya! masih mencintainya!!
‘aku harus bisa merajut kisah cintaku lagi..!!’ baro menetapkan pendiriannya.
“saeng?” CNU mengagetkan baro yang sedang asik berimajinasi.
“eum?” baro menoleh ke arah CNU dengan senyumnya terbentang, kyeopta! Dan ada aura “bahagia” yang menyelubungi sang rapper B1A4 itu.
“dekat – dekat sini..” CNU mengangkat-turunkan alisnya secara bersamaan, yang jelas seperti sedang menggoda.
Senyuman baro seketika hilang, bersamaan dengan auranya berubah seketika menjadi.. aura “ketakutan”
“wae?”tanya baro takut – takut, walaupun dengan volume yang agak rendah, takut akan di tegur lagi.
“sini saja.. misi kita di mulai, chagiya..” CNU berkata dengan mendesah dan itu,, benar saja.. terdengar sangat MENGGODA!!

Chagiya?
Baro bergidik. Membayangkan wajah sang hyungnya itu.. seperti yeojha! Tapi, sebenarnya, ia itu adalah serang namja.
Jujur saja, baro ingin lari. Menyembunyikan dirinya dari CNU! Dan kalau bisa dari seluruh manusia yang ada di dunia ini. –kecuali, hyo in-

Bibir baro manyun, dari wajahnya saja, ketahuan jika ia sebenarnya ketakutan.
Baro bergeser ke kiri, agar sedikit bisa menjauh dari CNU.
Tapi, CNU telah menggenggam tangan Baro agar ia tak bisa melarikan diri darinya.
“hyung.. lepaskan aku?!” kata baro, dengan wajah memelas dan suaranya memelan walaupun tiap katanya ditekan.
Cnu tak mengindahkan permintaan baro, walaupun wajah Baro semakin mengenaskan (?)
“kalau mau berhasil.. kau harus melakukan apa yang ku perintahkan padamu.. dan kau harus berbakti pada hyung-mu..”

Baro tercekat.

Menolak? Aiesh.. ini akan membuat masalah semakin kacau! Apalagi, tahu tentang perdustaan yang dilakukan jin young pada hyo in.
Ckkckck
Tidak bisa di bayangkan bagaimana murkanya hyo in pada sepupunya itu.
“ne..” baro menghembuskan napas panjang.
Beberapa detik setelah jawaban baro itu, CNU langsung menarik lengan baro, alhasil tubuh “lemah” itu terhempas di samping tubuh CNU.
CNU menyandarkan kepalanya pada pundak baro.

Hya!! Baro merinding.

“hyung.. bisakah kau tidak melakukan ini?” wajah baro memelas.
“issh..!!” CNU tak mengindahkan perkataan baro.

Lama.. CNU membebani kepalanya pada pundak baro. Membuat baro merasa sedikit pegal, “hyung.. bangun, oeh..!”
Bukannya mengangkat kepalanya, CNU malah memeluk tubuh baro.

Hwaaa!!

Baro bergidik, hampir saja ia menjerit karena saking syok plus ketakutan.
“hyung.. lepaskan aku” baro memberontak, dan berusaha melepaskan pelukan sang CNU.
Tapi, CNU tak mengindahkan tingkah baro. Dan kini, wajah CNU sudah sejajar berhadapan dengan pipi Baro.
CNU mencondongkan tubuhnya, sehingga bibirnya bisa mendarat mulus di pipi baro. Sedangkan baro tak bisa berkutik sama sekali. Kekuatan CNU lebih perkasa darinya.
Dan hanya berjarak beberapa centi lagi, pertemuan antara pipi baro dan bibir CNU.

Tapi, tiba – tiba saja, Kedua kepala CNU dan baro secara bergantian di timpuk sesuatu oleh.. orang yang dibelakang mereka, tepatnya. Orang yang dari awal menegur mereka untuk diam. “ha!! DASAR BOCAH TENGIK!! Kalian mau bermaksiat disini, oeh?”
Dan saat itulah, baro menyadari kepalanya itu menjadi korban atas hantaman tas.
Baro berdiri, sambil mengelus kepalanya.
Sakit!
“mianhae... chi-“ baro tercekat, siapa yang dilihatnya.
CNU terlebih dahulu membungkuk, “mianhae halmeoni..” baropun mengikuti CNU walau ragu. Karena ia syok, ternyata si empunya tas dan suara yang berdesis dari tadi adalah seorang halmeoni!
“kalian mau mesum disini, oeh?” halmeoni mengacungkan tasnya lagi,
Nyali CNU dan baro menciut.

Beberapa para penonton membuat kericuhan sendiri, karena merasa terganggu oleh insiden yang terjadi antara Baro-CNU-Halmeoni.
“wei!! Awas!! Jangan di depan!!” teriak salah satu penonton.
Jelas saja mereka terganggu. Sosok CNU yang begitu tinggi dan Baro, menghadang cahaya yang seharusnya terpantul di layar.
“hyung.. kita keluar saja..” baro menyeret CNU keluar ruangan.
CNU pasrah.
Ia syok melihat seorang halmeoni yang berwajah sangar telah menghantam kepalanya.
Ckckkck

#####

Aaaaargh!!!

Hyo in duduk sambil menenangkan batin sekaligus mentalnya.
Pasalnya, sang namjachingu sedang bersama seorang yeojha!
Iiiish.. mereka begitu mesra.

“sudah kukatakan bukan..? baro itu sebenarnya menolak yeojha itu berkali – kali, tapi, yeojha itu terus menggoda dan memaksanya” bisik jin young.

Disinilah peran jin young, berperan sebagai pemeran pembantu. Yang memberi motivasi, bisikan dusta pada hyo in. Yang jelas, itu demi kesuksesan misinya!

Hyo in manggut – manggut, dan wajahnya memuram.

“tapi.. kenapa ia tidak menolaknya secara tegas? Berarti oppa, sebenarnya membiarkan yeojha itu menggodanya, ottokhe?”
“bukan begitu.. baro itu adalah namja yang sangat tau sopan santun..dia tidak mungkin melakukan seperti itu. Memang yeojhanya aja yang genit”

Ya.. tuhan.. andai saja, ucapanku ini adalah do’a.. aku mohon, kabulkan do’aku. Agar baro bisa tau sopan santun! Walaupun, pernyataan ini sebenarnya adalah dusta belaka.. ku harap ucapanku ini tak bernilai dosa..’ jin young berkata lirih dalam benaknya.

Kedua pasang bola mata hyo in dan jin yong tetap mengawasi ke depan, ke arah dua orang yang duduk pada bangku paling depan.

“oppa-oppa.. oppa-oppa” hyo in memanggil jin young, tapi.. genggamannya pada tangan jin young makin mengerat.
Pasalnya, sang yeojha akan mencium namjachingunya!!
“oppaa....” hyo in berkata lirih dan tetap menggenggam tangan jin young semakin erat, sehingga jin young hanya bisa meringis.
“hyo in.. sakit” jin young berusaha melepaskan genggaman tangan hyo in, tapi sia – sia.
Hyo in begitu perkasa di bandingkan seorang jinyoung jika ia sedang gemas seperti itu.
Hyo in tak mengindahkan permintaan jin young atapun ia tidak menyadari kekerasan tangannya pada jinyoung.
Ia asik memantau ke depan.

“oppa-oppa-oppa”
Cengekeraman tangan hyo in semakin menjadi – jadi.
Wajah jin young lesu. Ia pasrah. Ia hanya bisa menggigit bibirnya dan menatap mengenaskan pada tangannya.

Mungkin ini hanya salah satu pelajaran yang di berikan Tuhan padanya, yang telah melakukan perdustaan pda hyo in.

“eh?” tiba – tiba saja, hyo in melepaskan cengekeramannya itu. Lalu menoleh ke arah jin young dengan wajah penuh tanda tanya.
Wajah hyo in tiba – tiba memerah lalu terkekeh dan akhirnya, ia tertawa lepas tapi, ia membukam mulutnya, sehingga tidak mengganggu penonton di sekitarnya yang malah asik menonton.

“wae?” tanya jin young, bingung sambil mengelus tangannya dengan tatapan prihatin sebagai korban pencengkeraman tangan yeojha sadis.
Hyo in menunjuk ke arah depan, dan jin young mengerti maksudnya. Tapi, ia tak mengeti kenapa hyo in bisa tertawa.
“eh-eh.. mereka keluar..! a-yo?!” jin young beranjak berdiri sambil menyeret hyo in yang sedang tertawa walaupun ia tidak tahu apa sebabnya.

*****

“kenapa kau tertawa, oeh?” tanya jin young sambil mengedap – ngedap mengikuti baro-CNU.
“anio.. aku..” hyo in kembali lagi tertawa, ia membukam mulutnya sekaligus menggemas perutnya. Mungkin karena tidak kuat menahan tawanya.
Jin young mendengus.

#####

Misi Baro-CNU terus berlanjut, walaupun begitu banyak rintangannya.

Saat mereka ke pantai, CNU yang berusaha membuat suasana hati Hyo In semakin panasss, yang mereka –Baro dan CNU- sadari bahwa Hyo In mengekori mereka berdua, termasuk Jin young yang menjadi “penyesat” dengan “ucapan – ucapan dustanya”. Tapi, rintangan selalu menyerbu mereka, di pantai, Saat CNU akan melaksanakan tugasnya, seorang anak kecil berteriak, “noona! Disini ini tempat umum!!  Disini banyak anak kecil!! Gak boleh liat adegan kayak gitu!! Masih di bawah umur!!”
Mendengar pernyataan dari seruan seorang bocah, batin CNU merasa terdzalimi.
Sejujurnya, ia ingin berteriak dan menyeret Hyo In keluar dari persembunyian lalu menyekap kedua manusia merepotkan itu ke dalam “entahlah apa” yang jelas mereka bisa berbicara.
CNU mendengus dengan sabar.
Baro yang menjadi korban atas pendzaliman CNU, hanya mengelus dada. Selain ia harus menanggung rasa malu yang membukit, ia juga harus menahan diri untuk tetap melakukan apa yang memang di suruh hyung-nya itu.

Dari kejauhan, hyo in tertawa lepas sedangkan jin young membukam mulutnya untuk menahan tawanya terlepas.

*****
Setelah pantai, mereka malah menuju supermarket.
Itu sih kemauan CNU, katanya, sekaligus bisa nyiapin kebutuhan di apartemen.

Dan bukan hanya di pantai, CNU malah menempel di tubuh Baro.

Baro menahan batinnya yang benar – benarterdzalimi.
Ckckck
Benar – benar tragis.

Dan belum saja, baro – CNU menyelesaikan memilih barang belanjaan mereka.
Seseorang berteriak, “hwaaa!!! Baro oppa!!”
Dan semua kepala yang sedang ada di sekitarnya, menoleh serempak ke arah baro-CNU.

Baro terkesiap, termasuk CNU.
CNU mengeratkan syalnya, untuk menutupi sebagian wajahnya sehingga hanya bersisa celah untuk kedua bola matanya.

Tanpa pikir panjang lagi, baro melesat berlari sambil menyeret CNU. Perbodoh dengan barang belanjaannya.
Yang jelas pengejarnya kini seperti ingin melahapnya.
Ckckck
Supermarket itu berkali – kali di jelajahi Baro-CNU.
Mereka berdua tersesat.
Ckckck
Mengenaskan.

Sampai akhirnya, CNU yang menyeret baro. “sudah! Biar aku yang menentukan jalannya”
CNU berjalan di depan. Belum sampai smenit, mereka menemukan pintu keluar supermarket.
CNU mendengus, “iiish.. kenapa kau buang barang belanjaannya???!”
Baro hanya menunduk, ia tak berani menatap hyung nya itu.
“aku takut.. kalau ada Bana yang..”
CNU mengacuhkan Baro.

“hyung..?”
“ah, MWO?” CNU melipat kedua tangannya di depan dada. Ia benar – benar kesal.
“biar aku yang membelinya nanti” kata baro sepasrah mungkin.
“jeongmal?” CNU seperti tidak mempercayai ucapan baro.
“ne.. aku janji”
“baiklah...” kini CNU menyungging senyumannya.

Insiden itupun tak luput dari pandangan Hyo in dan jin young yang tadi bernapas megap – megap karena mengekori langkah kaki baro-CNU yang cepat, kini mereka hampir tertawa lepas. Sebelum, ia melihat sang yeojha mencium kening baro.

Mata hyo in tiba – tiba melotot kearah baro-CNU.
Stok oksigen yang di hirupnya, secara tiba – tiba habis dari lapisan atmosfer.
Serasa ada yang menampar hatinya. #author KUMAT

Jin young saja tercengang.
Ia tak menyangka bahwa CNU begitu nekat. Tapi, dalam benaknya ia begitu bangga pada hyung-nya itu.
Ckckck

*****

Sang mentari sudah menyudut, akan kembali menyembunyikan dirinya dan mempersilakan sang bulan yang menyombongkan diri dengan keanggunan sinarnya.
“oppa... kenapa kita ke taman?” tanya hyo in.
“issh,, pabo-ya! Karena kita mengikuti mereka!”jinyoung hampir saja berteriak di ujung kalimatnya.
“maksudku.. kenapa harus ke taman! Ini kan sepi..” hyo in celingukan, memantau situasi.
“mana aku tahu! Mungkin mereka..” jin young menghentikan kalimatnya. Membiarkan hyo in membayangkan apa yang ada di akhir kalimatnya.

Memang benar.. hyo in membayangkan yeojha yang sedang bersama Baro itu akan melakukan “sesuatu” yang “mmm” pada baro!

Kedua bola mata hyo in tak beralih kemanapun.
Ia hanya tetap menatap kedepan.

Nafasnya mulai megap – megap.
Seiring ia membyangkan apa yang akan terjadi pada dua insan yang berbeda jenis sedang berdua, di sudut taman yang sepi.
Hyo in mendengus.

Jin young yang sesekali melihat wajah hyo in hanya terkekeh dalam batin, dan hampir saja ia tertawa lepas melihat wajah “tragis” hyo in.
Wajah hyo in muram dan pucat!

Dari balik – balik semak, tepat di hadapan mereka. Baro-CNU menyadari persembunyian jin young dan hyo in.

“hyung.. gak usah dekat – dekat” baro bergeser ke kanan, tapi CNU terus menempel padanya. Alhasil, CNU ikut bergeser ke kanan.
Baro mendengus dengan sabar.

Hyo in kesal setengah mati.
“oppa! Siapa sih yeojha itu?” ia bertanya dengan nada kesal tapi, tatapan tetap memantau.
“aku juga tak tahu.. tapi, dia begitu yeoppo’yah?”
Tak bisa di pungkiri, yeojha itu memang yeoppo. Hyo in mengangguk pasrah “kenapa baro tidak menyukai yeojha itu? Dia cantik dan romantis..”
“anioo.. baro itu suka pada yeojha yang suka membantai! Ganas, mengerikan, sadis pula..” ucap jin young terus memantau kedepan, tanpa melihat kke arah yeojha di sampingnya itu berubah menjadi mengerikan dan auranya juga mengerikan. Tapi, jin young mengacuhkannya. “itulah saengku... ANEH semua”
Hyo in manggut – manggut, walaupun ia mendengus kesal. Karena menahan dirinya untuk membanting jin young d TKP, sekarang juga.
Saat keduanya asik memantau, seseorang.. bukan seseorang tapi dua orang menghampiri hyo in dan jin young.
Mereka berdua berjongkok tepat di samping hyo in dan Jin young.
Hyo in yang menyadari keberadaan seseorang di sampingnya. Lekas menoleh kesampingnya, “hyaaa!!!!!” hyo in berteriak.
Ia syok karena ada seseorang di sampingnya. Seseorang yang sedang berjongkok, sejajar dengannya sambil menjilati ice cream.

Baro dan CNU seketika menoleh ke arah semak – semak –tempat persembunyian jinyoung dan Hyo In-.

Jin young yang mneyadari keributan itu telah merampok perhatian CNU-Baro, ia langsung membukam mulut hyo in dan mengeong“meoooooooong!!” ia menjerit ala mkucing. Layaknya seekor kucing yang sedang kesakitan.

CNU dan baro yang menyadari itu adalah suara jinyoung, lekas mengabaikannya. Kembali, melakukan misi dengan senang hati, dan berlaku bagi CNU.
Bagaimana tidak ingat? Jin young sering mengeong untuk mengusir tikus yang kadang menjelajah apartemen mereka. Dan kadang itu, sukses besar. Para tikus tak pernah lagi menampakkkan dirinya. #admin GAJEE!!!!

Jin young juga menoleh ke kanan, hampir saja ia berteriak sebelum hyo in membekap mulutnnya.
Jadinya, mereka berdua saling membekapkan mulutnya.
Hyo in menurunkan tangannya setelah memastikan jin young tidak akan menjerit karena syok, begitu pula pada hyo in.
“sandeul!” seru jin young kesal pada seseorang yang berada di sampingnya, “apa yang kalian lakukan?”
“kami? Jalan – jalan lah,, kami bosan dirumah!! Baro-soshi, inspektur [CNU], appa [jin young].. semuanya pergi!! Iish,,” celetuk gongchan. Lalu, ia menjilati ice cream-nya.
“tapi, apa yang kalian lakukan di sini? Nunggu mangga jatuh yah?” tanya sandeul sekenanya, dan mendongakkan kepalanya ke atas pohon.
“ish... ssssst” hyo in mendesis.
Suara gongchan itu membuat baro menoleh ke arahnya.
Gongchan dan sandeul memicingkan matanya kedepan, memantau apa yang di lihat hyo in.
“wa!! Hyung!! Dia sama yeojha lain??” wajah gongchan terlihat syok. Begitu pula dengan sandeul.
“dia di paksa di jodohkan..” ucap jin young sambil menggeleng prihatin.
“jinjja? Kenapa ia tidak mengatakannya pada kita?”
“katanya takut akan membuat kalian khawatir, mengganggu konsentrasi kalian..”
Jin young melirik ke arah yeojha di sampingnya itu. Dan berhasil! Wajah yeojha itu menjadi.. ia merasa bersalah pada baro.
“ah? Baro-soshi yang malang.. bukankah ia mencintai hyo in noona?”
“iya.. tapi, kemarin ia memutuskan hubungan mereka..” kata jin young yang semakin memasang wajah prihatinnya.
Sandeul dan gongchan menatap ke arah hyo in yang kini benar -  benar merasa bersalah.
“kenapa kau begitu tega noona?” tanya sandeul.
“aku tidak tahu kalau ceritanya seperti ini...”
Hyo in menunduk, ia pasrah jika di salahkan. Ia memang bersalah. Ia harus menerima akibatnya.
“pantas saja! Baro-soshi kemarin wajahnya begitu mengenaskan” gongchan bergeleng prihatin. “dia begitu.. apa yah.. yang jelas benar – benar tragis!”
Hyo in semakin merasa bersalah dan menyesal.
“noona.. baro-soshi benar- benar mencintaimu...” ucap gongchan.

Dalam batin ketiga manusia yang menjadi pemeran pembantu itu, benar – benar bangga! Pasalnya, hyo in mempercayai ucapan mereka.

“jeongmal mianhamnida... aku tidak tahu..”
Tiba – tiba saja, lengan gongchan menyenggol lengan hyo in, “noona-noona.. noona,, lihat itu!”
Serempak ketiga kepala manusia itu, mengrah ke depan. Melihat ke arah CNU-Baro.

Hwaaaa!!! Mereka hampir berciuman!!

Seketika, jin young menutup mata sandeul dan gongchan dengan kedua tangannya, “masih di bawah umur!”

Tanpa pikir panjang, hyo in berdiri lalu menerobos semak – semak yang sedari tadi memang menjadi pertahanan persembunyiannya.

“oppa!!!” hyo in tepat berdiri di hadapan baro.

CNU yang hampir saja mencium bibir baro, sedangkan baro tidak menyadarinya, terkejut setengah mati.

Di belakang semak – semak, jin young menepuk tangannya. “tugasnya selesai!”

Benaknya, menyeruak senang, sedangkan ketiga maknae di sebelahnya itu, mendengus kesal. Karena tidak bisa melihat adegan sampai tamat!

“jeongmal saranghaeyoo, oppa!” seru hyo in lalu memeluk tubuh baro yang sudah berdiri karena syoknya melihat hyo in menampakkan diri.
Baro yang di peluk oleh hyo in, tercengang.
Dan beberapa detik kemudian, ia baru menyadari.. bahwa hyo in memang memeluknya!!
“oppa,,, saranghaeyoo!!” hyo in terisak di dalam pelukan baro.
Baro membalas pelukan hyo in. “nado...” baro mengelus rambut hyo in, “kita tetap pacaran lagi?”
Hyo in mengangguk, “ne” jawabnya dengan antusias.
Keduanya tak berkutik dalam pelukan itu. Membiarkan rasa “rindu” mereka terlampiaskan.
“oppa..” hyo in berkata lirih.
“m?”
“aku hanya mencintaimu.. tidak ada orang lain yang kucintai selain dirimu.. jeongmal” hyo in berkata sambil terisak.
Baro mengelus rambut hyo in. “ i know”
#kalau author jadi “hyo in” dalam cast ini.. dan benar” terjadi! Author bisa” pingsan di TKP *lebay KUMAT

Tanpa mereka sadari, ada empat namja yang sedang memantau mereka dengan tatapan sinis.
Berharap, mereka menghentikan kemesraan mereka –hyo in dan Baro- dan memperhatikan mereka.

CNU berdeham yang tidak sewajarnya, karena suara dehamannya lebih berkesan seperti berteriak.

Hyo in dan baro melepaskan pelukan itu dengan malu – malu. Dan serempak, terkekeh bersama.

Jin young menurunkan kedua tangannya dari kedua pasang bola mata sandeul dan gongchan.
Sandeul dan gongchan mendengus kesal. Mereka melewatkan adegan puncak! Padahal, itu adalah adegan yang menentukan keberhasilan misi mereka.

Baro dan hyo in tak ada yang berani yang mulai bersuara.
“hm... ottokhe?” tanya jin young, “kalian hanyalah salah paham.. sini, biar aku jelaskan..” jin young menatap ke arah hyo in, dan hyo in yang sekarang merasa di tatap oleh jin young berbalik menatapnya, “kau tahu.. yeojha mana yang membuatmu cemburu itu?”
Hyo in menggeleng cepat.
“dia..” jin young melirik ke arah seorang yeojha yang menjadi target penguntitannya bersama hyo in.
Dan lekas, kepala hyo in menoleh kearah siapa yang di maksud jin young.

Diam.
 Dua, tiga detik.. hyo in tercengang.

Ya! Hyo in merasa minder!! Sekarang, ia bisa melihat wajah yeoppo sang yeojha yang sedari tadi bersama baro. Karena, hyo in mengidap rabun jauh. Jadi, sedari tadi –selama penguntitan- ia tidak bisa melihat jelas wajah yeojha yang sedang bersama baro.
Wajah hyo in menjadi muram. “kenapa kau tidak menyukainya saja, oppa? Dia begitu yeoppo daripada aku..” kata hyo in dengan wajah polos, tapi tatapannya tetap menuju ke arah sang yeojha genit, walaupun pertanyaan itu di lontarkan untuk baro.
“untuk apa? Aku hanya mencintaimu..” baro merangkul hyo in.
Dan berhasil! Semburat merah, dipipi hyo in nampak. Hyo in tersipu malu.

Semakin lama, hyo in agak risih dengan wajah sang yeojha genit itu. “apa aku mengenalmu, unni?”

“hyaa!! Aku namja normal!! Apakah aku begitu yeoppo jika di sandingkan yeojha manis sekalipun?” CNU mengelus – ngelus pipinya.

CNU mencongakkan dirinya, alhasil.. Jin young menggigit bibirnya, baro memanyunkan bibirnya, gongchan melahap ice cream yang hampir meleleh, dan sandeul mendongak ke langit – langit layaknya mengabaikan ucapan CNU tadi.

“ish!! Aku bertanya..” CNU mendengus kesal.
“sudahlah, aku mau pulang.. kalian juga semua pulang!” titah sang namja yang ter”tua” diantara mereka, CNU.
Tanpa harus mengelak, karena sang eomma telah mengamuk. Mereka hanya menurut saja, sebelum di telan mentah – mentah oleh CNU ataupun di gulung dengan mini dress yang di gunakan CNU.
*****

“oppa saranghaeyoo”
“nado...”
“oppa...”
“eum?”
“kau begitu serasi dengan CNU oppa..” mood baro segera berubah, “ lihat saja..” Hyo in menyodorkan sebuah majalah dengan cover..
Hwaaa!!! Baro hampir jantungan setengah mati sebelum ia menghirup oksigen berlebihan. Dan mengatur napasnya.

Ya! Cover itu adalah foto saat ia dan CNU hyung dalam misi. Tepatnya, saat CNU akan mengecup kening baro setelah berlarian menjelajahi supermarket.
“...” baro tak sanggup mengucapkan apapun lagi!
Inilah resikonya!!!

=THE END=

Hahahaha... menurut author, ff ini.. ber-comedy “rada-rada”,, romance.a,, MAAP!! Gak dapet... hhohoo
Tapi, please.. leave your comments about this fanfic, ara??
Hohoho..
Jeongmal gomawo, for my readers.. *kiss bye #plak
And.. MIANHAMNIDA, jika ada yang rancu dalam ff ini ^^


No comments:

Post a Comment

after you read this, don`t forget to LEAVE comment~

Thanks For Visited :)